Chapters 01

115K 6.3K 69
                                    

HAPPY READING


Rintik hujan tak membuatnya cepat pergi, gadis itu masih terpaku menatap tempat peristirahaan terakhir Rosaline, neneknya.

Sendiri, sekarang ia benar-benar sendirian.

Tak mungkin juga kembali ke Ayah atau Ibunya yang sudah berpisah, jelas sekali saat itu mereka menitipkan putri mereka ke Rosaline tanpa berusaha mengetahui perkembangan putrinya.

“Davina,” ucap seseorang hingga gadis itu membalikan tubuhnya.

Seketika air mata yang ia tahan sudah tak terbendung, mencurahkan segala kesedihannya di hadapan Michael, ia lega setelah para pelayat pulang Michael dengan cepat menyusulnya.

“Ayo pulang, nenek Rosaline akan sedih jika kau seperti ini,” ucap Michael sambil memeluk Davina serta mengusap pelan pundak gadis rapuh itu. Gadis itu sudah seperti adiknya sendiri hingga perasaan Michael semakin teriris mendengar isakan kecil Davina.

» » »« « «

Dengan langkah tertatih laki - laki itu terus menghindar dari segerombolan orang-orang yang diperintahkan untuk membunuhnya, seseorang yang sangat pengecut hingga tak ingin mengotori tangannya sendiri.

Ia mengumpat beberapa kali karna bahunya perih terkena sabetan pisau saat berusaha melawan tadi, setelah ia selamat dan sehat sudah dipastikan seseorang yang telah mengusiknya akan menerima ganjaran yang lebih dari ini.

Tanpa fikir panjang ia melompati pagar yang tak terlalu tinggi hingga berakhir di halaman belakang sebuah rumah, sambil memegang pundahnya yang sakit ia mendudukan dirinya, ia menetralkan nafasnya yang tak teratur.

“Siapa disitu?” pria tadi terkejut mendengar suara perempuan di belakangnya.

“siapa ka-mppptt.”

Tak ingin terdengar oleh orang lain, pria tadi segera menghampiri sang perempuan dan menutup mulutnya, beberapa detik ia tenggelam dalam sepasang mata coklat milik Davina, manik coklat itu sangat jernih hingga ia lupa bahwa bisa saja para bajingan itu akan segera menemukannya sekarang.

“Kemari.” Ucap pria itu sambil mendorong Davina masuk ke dalam rumahnya, ia juga mematikan sebagian lampu agar bisa dengan mudah mengintai dari dalam.

Davina hanya bisa menggelengkan kepalanya, kenapa ia bisa bertemu pria aneh malam ini. Ia tak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu karena pencahayaan yang kurang di antara mereka. Tentu ia takut dengan pria asing ini, sekarang ia tinggal seorang diri dan jika pria ini memiliki niatan jahat Davina tak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Tapi rasa cemasnya hilang saat melihat luka sayatan dan lebam yang didapat pria tersebut, Davina paling tak tega melihat orang terluka atau menderita.

‘Siapa pria ini’ pikir Davina sambil membawa kotak P3K miliknya, ia pikir pria ini adalah orang jahat tapi saat melihat kondisi pria itu yang memprihatinkan membuatnya berusaha berpikir positif, meski tak mengenalnya Davina rasa apa salahnya membantu pria itu.

“Apa yang kau lakukan?” seru pria itu saat Davina sedang membersihkan luka pria itu dengan alkohol. 

“Kau terluka.”

Pria itu menarik ujung bibirnya, ia rasa perempuan ini sedikit berbeda dari kebanyakan gadis diluar sana. Ia kira perempuan ini akan ketakutan dan berteriak sekeras mungkin atau meracau kemana-mana, tapi dengan tenang ia membersihkan lukanya.

“Kau tak takut padaku?”

“Bukannya kau lebih ketakutan sekarang,” ucap Davina sambil melirik beberapa orang berpakaian serba hitam yang berlalu lalang di sekitar tempat tinggalnya.

Pria tadi tersenyum lagi.

Calm, beautiful & smart.

Apa lagi yang bisa membuat ia semakin tertarik terhadap gadis cantik ini.

Setelah dirasa cukup, Davina membereskan plaster, obat merah dan lainnya hingga ia membiarkan pria itu sibuk dengan ponsel pintarnya. Dari ruang tengah Davina bisa mendengar sekilas bahwa pria itu minta dijemput sesegera mungkin, dan menceritakan sekilas apa yang telah terjadi terhadapnya.

“Terima kasih, aku akan menemuimu lagi.”

Davina menggeleng, ia rasa itu tak perlu, urusan diantara mereka sudah selesai. Namun, tak ada yang tahu bukan garis takdir di masa depan seperti apa.

I'll Keep You Save [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang