Chapters 03

74.2K 5.5K 35
                                    

Vote & komentarnya 🙏

WARNING TYPO
&
HAPPY READING

Senyuman di wajah Davina semakin merekah saat Michael baru saja sampai di Cafe, pria itu meletakan ranselnya yang berisi kamera serta berbagai macam lensa dan tripod di salah satu kursi.

“Kau datang tepat waktu,” sindir Gwen dengan membawa nampan berisi makanan mereka bertiga.

“Ada yang ingin aku bicarakan dengan Davina.”

Kedua gadis itu mengangkat alisnya penuh ketertarikan. Michael mengambil sesuatu dari kantung jaketnya lalu meletakan kotak kecil berbahan beludru di atas meja, membuat Davina terdiam dan berharap terlalu banyak.

Michael akan melamarnya.

“Rencananya aku akan melamar Elina,” ucap Michael malu-malu, ia menunduk sambil menggaruk tengkuhnya.

Senyuman di wajah Davina seketika luntur, begitu juga dengan Gwen yang sempat histeris tadi. Jadi selama ini benar, Michael hanya menganggap Davina sebagai adiknya, sungguh miris pikir Davina.

Dan seharusnya Davina sadar sejak awal, dibandingkan Elina yang seorang model, cantik, dan berbakat. Ia tertinggal jauh.

Tak tahan Gwen lalu berucap, “kau yakin?”

“Ya, aku harus mengatakannya juga kepada adik kecilku ini,” Michael melirik sekilas Davina yang sedang meneguk minum.

Adik kecil. Davina mulai benci kalimat pertemanan antara dirinya dan Mckell.

“Elina memang pantas untuk bersamamu, aku senang-” ucapan Davina tertahan karna ia kesulitan mengatur emosinya. Davina menggelengkan kepalanya, ia tak ingin terlihat menyedihkan dihadapan Michael.

“-aku bahagia Michael, aku terharu akhirnya kau akan memiliki seseorang yang akan bersamamu dalam waktu lama,” ucap Davina sambil tersenyum, yang mana malah menambah rasa sakitnya.

Gwen tak ingin ikut campur terlalu jauh, tapi ia tak tega melihat temannya itu tersiksa seperti ini, perasaan Davina terlalu tulus hingga ia melukai hatinya sendiri. Tak lama ponsel Michael berdering, membuat pria itu sedikit terkejut lalu dengan cekatan ia merapihkan tas dan barang-barang miliknya.

“Maaf Davina aku harus pergi sekarang. Gwen tolong pastikan nanti dia baik-baik saja.”

Gwen hanya mengangguk, setelah Michael pergi ia memeluk Davina yang terlihat masih terkejut, mencoba menyalurkan kekuatan yang mungkin bisa membantu gadis itu.

“Davina lihat aku, jika kau ingin menangis keluarkan saja” ucap Gwen sambil memegang pundak Davina.

“Percaya padaku, kau itu sangat cantik, lupakan pria tadi karna aku yakin ada seseorang yang sedang menantimu diluar sana. Dan berhentilah mengusir pria-pria yang datang hanya karna kau takut tersakiti lagi.”

Davina terdiam, sejak masih bersekolah cukup banyak yang berusaha mendekatinya, bahkan sekarang pun masih sama, entah itu rekan kerjanya saat di Butik atau studio foto. Tapi Davina selalu berusaha membuat mereka menjauh dengan sikapnya yang dingin, ia hanya tak ingin ditinggalkan dan merasakan sakit hati lagi.

Ditinggalkan ayahnya yang mementingkan karirnya, ibunya yang kecewa terhadap suaminya hingga melupakan Davina, neneknya yang sudah meninggal, dan sekarang Michael.

“Siapa tahu kau akan dilamar oleh orang terkaya di Dunia ini” canda Gwen hingga berhasil membuat Davina tertawa, jika pun iya Davina terlalu beruntung.

Dengan cepat Davina mengenakan apron “jam kerjaku sebentar lagi, kau mau pulang?”

“Sebenarnya aku ingin menunggumu, tapi tak apa aku pulang duluan ke apartemenmu?”

I'll Keep You Save [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang