0. Prolog

12.5K 687 401
                                    

Tahun 20XX adalah tahun dimana terdapat banyak sekali dunia buatan—dunia yang diciptakan oleh manusia. Jangan salah sangka, dunia dalam konteks ini bukanlah bumi, melainkan sebuah program raksasa yang dikendalikan oleh suatu sistem. Virtual-Reality full-dive adalah sebutan resminya.

Teknologi ini ditemukan dan menjadi populer sekitar 5 tahun lalu oleh Deraft Corporation. Awalnya teknologi full-dive ini digunakan hanya untuk sekedar hiburan semata, tapi lama-kelamaan berkembang menjadi berbagai fungsi. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi ini agar bisnis mereka berjalan lebih efisien.

Ada ratusan dunia yang telah berkembang di dunia nyata ini. Banyak yang mengandalkan dunia-dunia buatan tersebut sebagai lahan bisnis dan lainnya. Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar, bahkan individu kecil seperti seorang anak SD pun dapat menghasilkan uang dari dunia buatan ini.

Dunia ini dipenuhi wabah dunia palsu seperti dunia Virtual-Reality full-dive, namun hebatnya dunia ini masih bisa berjalan sebagaimana mestinya. Tidak seperti yang di bayangkan, bahkan banyak negara juga mengalami kemajuan akibat teknologi ini—meski memang banyak juga dampak negatifnya.

Game adalah sebagian besar dari dunia buatan ini. Game yang berteknologikan Virtual-Reality full-dive sama halnya seperti dunia nyata—walaupun tidak nyata, siapa yang tak menginginkan hal ini? Dunia yang berdasarkan dunia nyata, namun bisa melakukan apa saja yang ia suka di sana tanpa mempedulikan hukum negaranya. Tentu hal ini menarik banyak peminat, tak terkecuali siswa-siswa SMA.

“Hei, kau tahu game apa yang paling populer sekarang?”

“Kau pikir aku bodoh? Sebodohnya diriku, aku juga mengikuti tren game tahu.”

“Memangnya apa?”

“Tentu saja Orbis Online!”

Apa yang dibicarakan siswa-siswa tersebut adalah game VR terpopuler yang sekarang sedang naik daun, Orbis Online. Dari sekian banyak game yang menggunakan sistem Virtual-Reality full-dive, Orbis Online adalah pemilik pemain terbanyak di berbagai belahan dunia. Saking populernya, game ini sampai-sampai memiliki channel tv tersendiri yang membahas hal sekitar Orbis Online.

Tak cukup sampai sana, mata uang dalam Orbis Online telah menjadi salah satu cryptocurrency yang paling banyak digunakan. Inilah salah satu mengapa Orbis Online memiliki begitu banyak pemain. Kebanyakan pemainnya adalah mereka yang mencari pekerjaan mudah.

Meski dikatakan pekerjaan mudah, proses dalam game tidak semudah kedengarannya dan peralatan untuk memainkan game VR juga tidaklah murah. Ada banyak yang harus dipertimbangkan jika ingin mencari uang dari sebuah game. Bukan berarti mustahil, tapi cukup sulit bagi seorang pemula yang hanya mengincar penghasilan dalam game. Untuk seorang profesional, uang bukanlah masalah bagi mereka tentu saja.

Cukup banyak siswa SMA maupun SMP yang memainkan Orbis Online hanya untuk mencari uang tambahan. Selain mendapat hiburan, mereka juga bisa menghasilkan uang. Sekali tepuk dua lalat.

“Oi Deus, kamu beneran enggak main Orbis Online?”

“Enggak. Memangnya kenapa?”

“Y-yah, semua murid di kelas kita bermain Orbis Online, masa kamu enggak.”

“Maaf saja, aku tak memiliki uang sebanyak kalian yang bisa di hamburkan sesuka hati.”

Laki-laki bernama Deus tersebut merapihkan bukunya dan beranjak dari tempat duduknya, kemudian pergi keluar dari kelas. Seluruh orang yang ada di dalam kelas itu memusatkan perhatian mereka pada Deus yang baru saja keluar dari kelas. Haris—laki-laki yang mengajak Deus bermain Orbis Online tadi hanya bisa tersenyum masam.

Orbis OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang