03. He

13 6 0
                                    

DEG.

Jantung Cleona langsung berdebar cepat. Berbagai peristiwa kelam satu tahun lalu yang tidak ingin ia ingat lagi langsung berputar cepat di kepalanya layaknya film. Begitu banyak kejadian yang berputar di kepalanya membuat kepalanya pening dan hampir kehilangan keseimbangannya, tapi Lila langsung menahan tubuh Cleona agar tidak terjatuh.

"Ngapain dia di sini?" tanya Cleona dalam hati.

Lila menatap lelaki itu dengan tatapan tajam. Mengingat kejadian yang pernah lelaki itu lakukan kepada sahabatnya membuat Lila ingin membunuhnya saat ini juga. Ia muak dengan lelaki itu karena dengan percaya dirinya ia menampilkan batang hidungnya di depan Cleona.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Lila dengan nada tak suka. Tetapi lawan bicaranya terlihat santai dan tidak terpengaruh dengan nada bicara Lila.

"Lo nanya gue ngapain di sini?" Tanya lelaki itu sambil menunjuk dirinya. "Ya gue ke sini mau liat pacar gue yang cantik jelita itu tanding lah." Lanjutnya dengan memandang Cleona dan tersenyum.

Sekali lagi Cleona terpukau dengan senyumnya. Senyum yang dulu membuat ia tak bisa mengalihkan pandangannya. Tapi hanya beberapa saat dan Cleona langsung mengalihkan pandangannya. Ya, Cleona yang sekarang sudah jauh berbeda dengan Cleona yang dulu. Sosok Cleona yang dulu adalah Cleona yang bodoh, yang mudah termakan janji manis lelaki itu, dan yang mudah terjebak dengan senyuman lelaki itu. Tapi sekarang ia berbeda, ia tidak akan pernah terjebak dengan senyuman lelaki itu lagi.

"Pacar? Mantan kali. Eh, bukan deh. Jadi pacarnya Nana aja gak pernah." Ucap Lila dengan senyum miringnya.

"Tau apa sih lo? Ga usah sok tau deh tentang hubungan gue sama Nana." Jawab Derric dengan tertawa mengejek. Lila pun semakin tersulut emosi dan terlihat sudah siap untuk mencacimaki Derric.

Tak ingin membuat emosi sahabatnya semakin menjadi, Cleona akhirnya menengahinya. Ia tidak mau membuat keributan di tempat umum. Apa lagi saat ini ia berada di sekolah lain. Jika ia membuat keributan di sekolah lain, akan membuat malu dirinya dan sekolahannya.

"Udah Lil. Mending kita ke kantin aja yuk. Gue laper nih." Ajak Cleona agar sahabatnya menghentikan pertengkarannya dengan Derric.

"Awas aja lo Derric." Ucap Lila dengan menunjuk Derric mengancam. Tapi orang yang ditunjuk hanya mengedikan bahu saja tidak memperdulikan ancaman Lila.

Cleona pun langsung mendorong badan sahabatnya menuju kantin agar tidak memperpanjang pertikaian antara Lila dan Derric.

************

Sesampainya di kantin, mereka pun langsung mengambil tempat duduk di bagian pojok kantin.

"Lo mau pesen apa? Biar gue yang pesen." Tawar Lila.

"Kenapa lo gak bayarin gue aja sekalian?" Tanya Cleona dengan nada bercanda.

"Iya gue bayarin. Tapi nanti lo ganti duitnya." Jawaban Lila membuat Cleona mengerucutkan bibirnya.

"Ya udah gue pesen mi tek-tek satu, batagor satu, sama teh botol satu." Ucap Cleona dengan menyodorkan uang lima puluh ribuan.

"Oke. Gue pesen dulu." Lila pun langsung meninggalkan Cleona untuk memesan makanannya.

Suasana kantin saat itu lumayan ramai karena banyak orang-orang yang istirahat setelah menonton pertandingan yang sengit antara SMA SWANTANTRA dan SMA Harapan Jaya.

Banyak laki-laki yang mencuri-curi pandang ke arah Cleona. Bahkan ada juga yang terang-terangan mendekatinya. Sebenarnya yang seperti itu sudah sering Cleona alami. Bahkan sejujurnya ia merasa kurang nyaman. Tapi Cleona merasa harus wajar dengan yang seperti itu. "Resiko orang cantik sih." Pikirnya.

Matanya menjelajah ke sekeliling kantin dan matanya terpaku pada satu orang. Derric. Ia melihat Derric menunjukan seringai yang tidak bisa di artikan ke arahnya.


****************

Hai~~~ Gimana ceritanya? maafkan daku bila ada typo typonya ya hehe. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote and komen ya^^

makasih~~~

AbicinateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang