02

6 1 3
                                    

Subang tempat ibu gua dilahirkan, daerah yang belum pernah gua temuin di Ibu Kota Jakarta.

Pepohonan yang rindang, kebun teh yang luas, kebun pohon kayu jati yang gak kalah luas kaya kebun teh, udara nya sejuk banget belum sepenuhnya terkena polusi udara, tidak seperti di Jakarta yang sudah terkena polusi udara.

Hari ini gua Sekolah, setelah ribet ngurusin surat-surat pindah dari Jakarta ke Subang, akhirnya gua resmi menjadi anak didik di salah satu sekolah favorit di Subang yaitu SMAN 1 SUBANG.
Sekolahnya enak sih gak kalah sama sekolah gua di Jakarta hanya beda lingkungan aja.

Ternyata gua masuk kelas 11 IPA-2, selama gua jalan keliling sekolah banyak banget yang ngomongin gue berasa jadi selebritis dadakan deh gue.

"Itu anak baru teh?,cantik ih putih pisan"
"Haduh makasih banget"ucap gue dalam hati.
"Idih anak baru meni jutek kitu, gareleh ninggalina geu, budak baru kalakuana ciga kitu, karek pisan abi mah ninggali anu ciga kitu"
(Idih anak baru jutek banget, jijik liatnya juga, anak baru kelakuannya kaya gitu, baru banget saya liat yang kaya gitu)
"Ngomong apaan sih tuh orang?"ucap gua dalam hati lagi.
"Palingan rambutnya di smooting"
"Rambut gua asli lurus no smoting smoting"

Dan masih banyak lagi gua juga gak terlalu perduli sih sama ocehan mereka, ya walaupun gua bales dalam hati gua juga sih, Gue sih udah kebal ama sindirin dan komentar pedas, Namanya juga hidup di Indonesia Hidup hidup kita yang jalanin, mereka yang mengomentari yang sabar ya say.

"Perkenalkan Nama saya Vina Maretyana, saya pindahan dari Jakarta dan salam kenal." Ucap gua memperkenalkan diri.

Seluruh penghuni kelas 11 IPA -2 hanya bengong liatin gua, berasa baper deh gua kalo diliatin! Mungkin gua kaya ada Manis manisnya gitu.

"Udah punya kabogoh belum neng?" Tanya seorang cowok berkulut hitam manis langsung disambut Teriakkan godaan riuh kelas 11 IPA-2.

"Kabogoh apa yah? Maaf saya belom bisa bahasa sunda." Balas gua, bukannya gua sombong yah, jujur aja walaupun gua keturunan orang sunda tapi gua gak bisa ngomong sunda.

"Sudah sudah nanti saja sesi kenalannya, sekarang kamu duduk di samping Putri, untuk putri angkat tangannya" ujar pak dendi.

Gua liat dia cewek yang cantik, polos, dan lugu tapi itu baru penglihatan awal gua yah, gua duduk di meja paling belakang, pojok sebelah kanan berdekatan dengan Jendela yang menyuguhkan pemandangan langsung ke arah lapangan yang di isi oleh pepohonan.

"Hai kenalin nama aku putry fuzi astuti, panggil aja putry." Ucap dia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan.

Gua terima uluran tangan nya.

Rasa yang begitu dalam, bukan rasa cinta. Namun, rasa kecewa.

"Salam kenal put" balas gua langsung melepas jabatan tangannya.

"Eh iya" balas dia

Kok dia aneh yah, malah merem gitu kaya orang lagi berpikir. Batin putry.

Hening
Kata yang pas untuk menggambarkan tempat gua sekarang, di perpustakaan duduk sendirian di sudut sebelah kiri menghadap langsung menuju jalan dan langit biru yang cerah , disini gua gak merasa seorang diri ada mereka yang menemani gua, dimana pun disaat gua sendirian.

Sekarang saatnya istirahat makanya gua pergi ke perpustakaan, tadi putri sih ajakin gua ke Kantin tapi gua tolak, bukan gua sombong tapi gua jarang pergi ke Kantin untuk isi perut karena tempatnya Ramai, berisik dan gua gak suka keadaan kaya gitu.

Buku berwarna biru dan pulpen menemani gua di keheningan di antara keramaian mengungkapkan semuanya, segala keluh kesah gua melalui goresan tinta hitam.

Di keheningan aku bahagia bukan di keramaian ku merasa sendirian.
Menari nari diantara melodi melodi yang kasat mata.
Berbicara di antara patung patung tak bernyawa.
Semua masih sama tak ada yang berubah mereka pergi setelah tahu yang sebenarnya.
Rasa takut yang melingkup dalam dirinya menjadi ancaman bagiku.
Disini di kesendirian ku meratapi mengharapkan adanya sebuah rasa pengertian.

Harapan ku

Selasa,8 januari 2019.
Vina maretyana
I hope.

*****

Untuk hari ini segini dulu aja yah.
Maaf sedikit
Jangan lupa untuk comment and like dipojok sebelah kiri :-)!!!.

Kritiknya butuh yah

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang