Sebuah pesta pernikahan digelar dengan mewah dan meriah. Rumah besar dan megah telah didekor sedemikian rupa. Tiang-tiang yang tinggi dan kokoh dilantai satu rumah, telah dipenuhi oleh bunga-bunga berwarna cerah. Hal serupa juga terlihat pada tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua rumah.
Dekorasi pada pernikahan ini layaknya dekorasi yang biasa kita lihat dalam film-film India.
"Gila, pestanya rame banget dah, siapa nih yang nikah? Apa Sharukh Khan nikah lagi ya?" Batin Nadine
Ribuan tamu berlalu-lalang ditengah pesta. Hal tersebut sepertinya menjadi penyebab seorang Nadine tidak bisa mengetahui ini pesta pernikahan siapa, karena pelaminannya tertutupi oleh banyaknya tamu.
Berbaur dengan tamu lain, Nadine juga ikut menari bersama mereka, mengikuti alunan musik India yang entah sejak kapan sudah terdengar diruangan tersebut.
Seolah mempunyai magnet tersendiri, lagu-lagu India memang mudah sekali menarik siapapun yang mendengarnya untuk ikut menari.
Asyik menari dan berputar-putar dengan gaun berwarna kuning mustard-nya, tanpa sengaja Nadine menabrak seorang wanita dengan gaun pink yang juga sedang asyik menari dan berputar-putar mengikuti alunan musik.
"Loh, April? Lo disini juga? Kirain Sharukh Khan cuma ngundang gue doang, ternyata lo juga diundang." Ucap Nadine kegirangan melihat sepupunya itu ternyata hadir juga dipesta yang sungguh 'asing' baginya ini
"Sharukh Khan pala lo peyang!" Ucap April gemas
Nadine mengerutkan keningnya heran.
Jadi ini bukan pesta pernikahan Sharukh Khan?
Lalu? Ini pesta pernikahan siapa?
Sementara Nadine sibuk dengan pemikirannya tentang pernikahan siapakah yang ia dan April hadiri ini, tiba-tiba alunan musik berhenti.
Seorang pria paruh baya yang sangat tampan, yang Nadine bisa tebak seumuran dengan ayahnya, berdiri diundakan tangga bersama seorang wanita yang kemungkinan besar adalah istrinya.
Sepertinya mereka adalah pemilik pesta mewah dan meriah ini.
"Tapi, bukankah mereka terlalu tua untuk menjadi pasangan pengantin?" Batin Nadine, dengan segala pemikiran konyolnya.
"Selamat malam semua." Ucap sang pria paruh baya
Tidak ada yang menjawab, semua diam dan memperhatikan dengan khusyu' begitupun Nadine.
"Saya, Jeremy Xavero, mewakili seluruh keluarga besar Xavero, mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh tamu undangan yang telah menyempatkan diri untuk hadir dikediaman kami, dalam rangka merayakan pesta pernikahan anak kami satu-satunya, Kenzie Xavero." Ucap Jeremy
"Oohh, ternyata yang nikah anaknya toh." Batin Nadine
"Beberapa hari yang lalu, Ken sudah mengikat janji pernikahan dengan seorang manusia didepan Sang Raja." Lanjut Jeremy
"Mengapa dia harus mengatakan 'seorang manusia'? Seperti dia bukan manusia saja? Dan apa katanya? Raja? Presiden kah maksudnya?" Batin Nadine
"Selain untuk merayakan pesta pernikahan mereka, pesta ini juga bertujuan untuk mengenalkan menantu baru kami kepada kalian semua. Mohon bantuannya agar supaya menantu kami yang notabene adalah seorang manusia dapat beradaptasi dengan mudah ditempat kita ini. Terimakasih." Ucap Jeremy menutup pidatonya
"Hey.." Sapa seorang pria yang kelewat tampan kepada Nadine dan April, sebelum Nadine mulai membatin lagi mendengar 'keanehan' isi pidato Jeremy
Pria tampan tersebut menggunakan setelan jas hitam, dengan kemeja kuning mustard yang senada dengan gaun Nadine sebagai dalaman jasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiktif Husband
FantasyYa, aku mencintainya. Aku mencintai suamiku. Suamiku yang hanya dapat kutemui dalam mimpi.