"Apa tertangkap??" Tanya Dr. Nur menggebu-gebu, Arnold tak menanggapi pertanyan rekannya. Membuat Dr. Nur mengeluh "aku bahkan melihatnya memasuki gang buntu ini, hanya ada tembok diujung gang, bagaimana caranya mengilang?!" Dr. Nur begitu frustasi.
"Kakinya terluka ia takkan pergi jauh" Arnold menyimpan kembali pistolnya, bibirnya menipis, ia hampir mendapatkan Al Demeo.
***
Arnold mengemudikan mobilnya dengan kencang, lampu-lampu kota bersinar terang meramaikan suana malam hari di kota kecil ini.
Arnold duduk tegang dengan kedua tangan mencengram kemudi hingga buku jarinya memutih.Pembunuh itu.. ah El Demeo begitu licin, ia bahkan tak bisa mendapat apapun kecuali pisau yang sengaja ditinggalkan dengan sengaja.
Ia bahkan menyewa pengedar narkoba untuk menjebak El Demeo, namun yang terjadi adalah El Demeo lolos dan pengedar itu terbunuh dengan pisau El Demeo yang tertancap dimata kirinya.Suara ponsel menandakan pesan masuk membuat Arnold menoleh.
Sekerika cengkraman pada kemudinta melemah dan ia tersenyum tipis.Hai jaga kesehatanmu ayah, jangan terlalu sibuk berkerja, dan jangan lupakan makan malammu. Ku beri ayah gambar hatiku...
Np: putri cantikmu yang begitu menyayangimu.Arnold tersenyum lebar, begitu banyak gambar hati yang berwarna-warni dipesan manis itu.
Harusnya kau mengirim gambar hati pada kekasihmu, apa anakku akan sendiri selamanya?
Tanda pesan terkirim membuat Arnold terus memandang ponselnya penasaran, suara pesan masuk membuat ia menoleh cepat.
aku akan langsung memberimu cucu jika kau membungkam mulutmu yah...
Begitu banyak simbol-simbol lucu yang didapati Arnold pada pesan putrinya.
Ketika ia tidak fokus menyetir seseorang hampir tertabrak, Arnold segera keluar dari mobilnya, membantu seorang pria muda yang berusaha berdiri tegak.
"Maaf kan aku anak muda, ayo aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang" Arnold membantu pria bertopi hitam itu berdiri.
Arnold menyentuh tungkai bawah pria itu, celana hitamnya basah dengan darah kini darah itu berserak ditelapak tangannya " nak, kau berdarah banyak sekali"
Arnold begitu khawatir.Semua orang mengerumuni mereka "aku baik-baik saja tuan, luka ini tidak seberapa"
"Kau yakin? Aku bisa membawa mu ke rumah sakit"
"Ini baik baik saja sungguh" pria itu tersenyum hangat dan bersungguh-sungguh. Dengan cepat Arnold memberikan kartu namanya.
"Hubungi nomor itu jika terjadi sesuatu, oh aku benar-benar minta maaf atas kekacauan ini" pria itu mengangguk sekali, membenarkan letak topinya sebelum berlalu pergi.Arnold memandang bamper mobilnya yang tampak baik-baik saja, ahh.. ini mobil dinasnya, ia tidak ingin membayar denda, saat Arnold mengangkat kepal, matanya sempat menangkap senyum miring pria bertopi yang kini sudah menjauh.
Matanya menoleh pada celana hitam pria itu yang sedikit bolong ditungkai bawah bagian belakang. Ia menoleh pada pistol di saku pingganya.
Matanya terbelalak, segera ia menerobos kerumunan untuk menangkap pria itu.Namun, lagi... Pria itu menghilang begitu saja. Arnold memegang kepalanya frustasi.
"Berengs*k" makinya membuat beberapa orang memandangnya tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
You got me from 'hello'
RomansaIa seorang pencinta darah, yang menyukai suara jeritan dan permohonan, ia suka melihat wajah-wajah putus asa, ia benar-benar seperti malaikat kematian. Ia benci bersosial, ia benci orang-orang yang memperhatikan dirinya. Hingga gadis berambut sebahu...