Chapter 9

34 8 0
                                    

Author by: RiiNaa22

"B2 T 1 S 3" Adam menyebutkan huruf dan angka acak pada gelang tersebut.

"Apakah ini teka-teki?" lanjut Adam sambil memperhatikan gelang tersebut.

"Sepertinya begitu," Felicia mengangguk kecil sementara Adam seperti teringat sesuatu.

"Ah sudahlah, ini sudah hampir malam, sebaiknya Ibu Namira dan pak kepala pulang dulu ke rumah, biar aku dan Feli yang melanjutkan mencari karena ini tugas kami."

"Tolong temukan putriku," mohon Ibu Namira dengan mata yang masih sembab.

"Tenang saja, kami akan berusaha keras mencari anak ibu. Kalau begitu, kami pamit duluan untuk melanjutkan pencarian."

***

Di sini lah mereka sekarang, duduk di salah satu ruangan dalam markas para detektif untuk mendiskusikan teka-teki dari sang penculik sialan itu.

"Aku benar-benar penasaran, apa maksud teka-teki itu dan mengapa dia memberi kita kode seperti itu?" Felicia mencoba berpikir keras. Keningnya berkerut dan alisnya saling berdekatan, dan terlihat sedikit.. Kesal.

Adam terkekeh melihat ekspresi Felicia yang menurutnya sangat imut itu. "Lucu." Adam mengusap pucuk kepala Felicia sambil terus tersenyum.
Felicia mendongak menatap Adam dengan mata bulat nan polosnya, pipinya terasa memanas.

"Kalian ini sedang berdiskusi atau sedang pacaran?" sindir seorang laki-laki dengan melipat tangan di depan dadanya yang entah sejak kapan berada di pintu ruangan mereka.

Adam pun segera sadar dari lamunannya dan dengan cepat menarik tangannya dari kepala Felicia.

Mereka lega karena dia hanyalah anggota detektif seperti mereka, bukan ketua. Tapi tetap saja mereka gugup karena di sangka sedang berpacaran.

Saat mereka melihatnya lagi, orang itu sudah tertawa terpingkal-pingkal. "Wajah kalian benar-benar gugup dan seperti udang rebus, sangat lucu. Kalian sangat cocok," ucap orang itu di sela-sela tawanya.

Kemudian seseorang yang melewati pintu itu menyeret orang tersebut sambil bergumam agak keras, "Pengganggu."

Adam dan Felicia kembali bertatapan, "Emm, baiklah kembali ke topik," ucap Adam mencairkan suasana.

"Di gelang ini huruf B dan angka 2 digabung, mungkin itu artinya ada 2 huruf B. Menurutmu, kata apa yang dimaksud?" tanya Adam pada Felicia.

"Kurasa kata yang dimaksud bukan menggunakan bahasa Rusia. Mungkin bahasa Inggris. Salah satu huruf B tersebut pasti ada kata Building, sebuah bangunan."

"Dan huruf B yang satunya mungkin Behind? Belakang?" tanya Adam sambil terus berfikir keras.

"Baiklah, coba kita gabungkan huruf dengan huruf dan angka dengan angka," ucap Adam sembari menuliskannya di sebuah kertas.

"T dan S. Apa artinya The School?" tanya Felicia ragu.

"Di gelang ini juga terdapat angka 1 dan 3, mungkin jumlah lantai bangunan tersebut adalah 13," jelas Adam.

"Kalau begitu kita gabung semua kata-katanya," ucap Adam sambil menulis di kertas.

"Building Behind The School 13. Bangunan di belakang sekolah berlantai 13!" seru Felicia setelah membaca isi kertas yang dituliskan Adam.

"Sebaiknya kita ke lokasi itu sekarang, siapa tahu mereka memang berada di gedung itu," saran Adam langsung disetujui Felicia.

***

Mereka sampai di jalan belakang sekolah saat matahari sudah terbenam. Jalanan itu cukup besar, namun satu hal kekurangannya, jalan itu buntu.

Di sana terdapat banyak gedung tua yang sudah kosong, lokasi yang kurang strategis membuat beberapa perusahaan-perusahaan di sana bangkrut.

Tapi mereka tak kunjung menemukan gedung berlantai 13 di sana, yang ada hanyalah,,

"Adam, kurasa angka 13 bukan jumlah lantainya, tetapi lihat ini!" ucap Felicia menunjuk sebuah gerbang rumah yang menunjukkan nomor rumah itu.

13.

Cause We're DetektivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang