Author by: Fikaoctav
13.
Angka yang terdapat dalam sebuah rumah berlantai 2 yang sudah sangat tua.Felicia dan Adam segera memasuki rumah dengan nomor 13 tersebut dengan berhati- hati.
"Felicia kau jaga pintu depan sementara aku masuk melewati pintu belakang, jika ada suara keributan baru kau masuk ke dalam," ujar Adam setengah berbisik.
"Baiklah, berhati- hati lah." ujar Felicia.
"Oke, kau juga berhati- hati lah." ujar Adam kepada Felicia.
Felicia pun mengangguk seraya mengacung kan jari jempol tangannya pertanda mengiyakan ucapan Adam.
***
Di dalam sebuah rumah tua yang cukup besar dan dengan penerangan yang minim, Adam harus berhati- hati agar tidak menabrak benda dan menjatuhkannya lalu menimbulkan suara yang keras.
Sedangkan di dalam sebuah ruangan yang cukup luas seorang gadis remaja sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki yang terikat dan mulut yang di lakban sedang menangis berharap ada yang menolongnya.
Tak lama ada seseorang yang masuk membuat gadis yang sedang menangis itupun ketakutan.
Ceklek...
Pintu terbuka menampilkan sosok laki- laki tinggi yaitu Adam."Apa kau cleona?" tanya Adam
Cleona yang mulut nya masih di lakban pun hanya bisa mengangguk.
"Ternyata benar!" ujar Adam
Adam pun membuka tali yang mengikat kaki dan tangan Cleona lalu ia pun membuka lakban yang menutupi mulut Cleona.
"Terimakasih kak!" Ujar Cleona.
"Iya sama- sama, ayo cepat ikut aku," ujar Adam seraya menarik tangan Cleona, untuk membawanya keluar.
***
Ketika sudah keluar Adam melihat Felicia yang sedang bertarung dengan dua orang berbadan besar.
"Felicia awas!" ujar Adam ketika Felicia hendak di tendang dari samping.
Bughh...
Bughh..
Bughh..
Perkelahian pun selesai dua orang berbadan besar tadi pun sudah tumbang.
***
Adam dan Felicia pun mengantarkan Cleona kerumahnya, lalu setelah mengantarkan Cleona, mereka pulang ke rumah masing- masing.
Di sebuah kamar Felicia baru hendak tidur namun ada notifikasi dari handphone nya setelah di cek ternyata dari kekasih nya Dalton.
Dalton
Hai feli besok kita bertemu di cafe dekat sekolah, by Good night.Felicia
Oke. Good night too.***
Keesokan hari nya di sekolah, Felicia memasuki kelas dan menemukan sebuah kertas yang di tulis menggunakan spidol merah.
_kali ini kau berhasil cantik, tapi ini belum berakhir!_
Begitu tulisan yang ada di kertas tersebut, langsung saja Felicia memasukan kertas itu ke dalam saku seragamnya, ia pun langsung duduk agar tidak ada yang curiga kepadanya.
***
Bel istirahat yang di nanti seluruh siswa pun berbunyi.
Adam dan felicia saat ini sudah berada di kantin, saat sedang makan Felicia teringat sesuatu, ia pun langsung mengeluarkan kertas dari saku seragamnya yang tadi pagi ia temukan di mejanya.
"Aku menemukan ini," ujar Felicia
"Sudah ku duga kalau orang ini ada di sekolah ini," ujar Adam.
"Mengapa kau sangat yakin kalau orang ini berada di sekolah ini?" tanya Felicia sambil memasukan kembali kertas itu ke saku seragamnya.
"Karna orang ini tahu kita sekolah disini padahal kita sudah menutup identitas asli kita, dan dia juga mengetahui tempat duduk mu di kelas," ujar Adam menjelaskan.
"Tapi bisa saja orang itu dari luar sekolah karna orang itu sangat cerdik dengan mencari tahu identitas asli kita dan memata- matai kita tanpa sepengetahuan kita," ujar Felicia menyuarakan pendapatnya.
Lalu mereka melanjutkan acara makan mereka yang sempat tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause We're Detektives
RomanceIni adalah hasil kolaborasi dari kelompok #2 Bagi orang yang berkecimpung di dunia gelap, Rusia adalah surga mereka yang sekarang lebih dikenal dengan Uni Soviet. Karena hal itulah, Uni Soviet terkenal dengan aksinya yang merajalela. Salah satunya a...