17 Today

16 5 2
                                    

Jimin pov

 Hari ini kulihat Eun ji duduk termenung sendirian di bangku taman belakang sekolah. Apa yang Eun ji lakukan pada jam istirahat begini? Dimana Taehyung? Setauku, hari ini Taehyung masuk sekolah setelah dua hari absen.

"Eun ji-aa, sedang apa kau di sini?," tanyaku sepelan mungkin berusaha tak membuatnya kaget.

Betapa terkejutnya aku ketika mendapati Eun ji menangis, "kau kenapa Eun ji, ada apa? Mengapa kau menangis?" tanyaku sambil mengambil posisi duduk di sampingnya.

"Jimin-aa, kau tahu? Kupikir dunia ini tidak adil padaku," kata Eun ji sambil lalu, tangisnya semakin kencang, aku iba di buatnya.

"Ada apa? Mengapa dunia tidak adil bagimu Eun ji? Kenapa? Bukankah duniamu sudah lengkap dengan Taehyung disisimu?."

"Tidak, dunia tidak adil padaku!! Mengapa ketika aku ingin mencoba mencintai seseorang, dunia selalu menghalangi."

"Biar ku tebak. Kau ada masalah dengan Taehyung ya? Mau berbagi?" tawar Jimin. Ia tak tega melihat Eun ji di rundung sedih terus.

"Jimin-aa, kau ingat wanita yang dulu sempat bilang bahwa ia kekasih Taehyung? Dia tidak bohong Jim, Taehyunglah yang berbohong."

"Apa!?, kau tahu dari mana Ji?"

"Kemarin Taehyung datang ke rumahku. Ia datang bersama wanita itu, Eun ju namannya. Kemarin Taehyung datang ke rumahku dan menjelaskan segalanya."

"Apa yang Taehyung katakan?"

 "...."

"Eun ji-aa, kau tidak percaya padaku? Ceritalah padaku bila memang beban itu terlalu berat untukmu." kata Jimin sambil tersenyum. Hangat. Eun Ji luluh seketika.

 "Eun ji-aa maafkan aku. Waktu itu, aku sangat terpuruk karena ditinggalkan olehmu. Mungkin aku salah, tapi waktu itu aku benci sekali padamu. Oleh karena itu, aku mencoba mengencani beberapa gadis. Kupikir dengan begitu aku bisa melupakanmu dengan cepat." ucap Taehyung kaku setelah dilihatnya Eun ji menatapnya datar.
Taehyung tahu Eun ji marah padanya. Makanya ia ceritakan saja padanya masa lalunya. Tentang siapa wanita di sampingnya, bagaimana mereka bertemu, dan segalanya. "Tapi sumpah! Mereka hanya pelampiasan. Tidak ada rasa cinta di dalamnya. Salah satu wanita itu adalah dia Eun ju. Aku mengencaninnya karena namanya mirip sepertimu. Klise bukan? Tapi memang begitulah kenyataannya. Setiap kali ada yang memanggil Eun ju, aku selalu menoleh, karena ku harap yang mereka panggil adalah dirimu. Tapi aku selalu kecewa Eun ji. Kau tahu kenapa? Karena aku tahu bahwa aku telah melakukan hal bodoh dengan menoleh walau kutahu itu bukan kau. Aku bodoh bukan? Tapi setiap kali aku menoleh yang kulihat adalah dia. Si pemilik nama. Tanpa sadar aku akhirnya selalu memperhatikannya. Dan kemudian jatuh cinta padanya. Kupikir aku telah berhasil melupakanmu karena telah mencintai gadis lain. Tapi ternyata aku salah. Ternyata aku mencintai bayang-bayangmu yang selalu muncul ketika aku menoleh ke arahnya. Aku benar-benar bodoy Eun ji. Tapi tolong maafkan aku yang bodoh ini, ne?"

"Dan kau memaafkannya?" tanya Jimin lebih ke mengambil kesimpulan sendiri.

Eun ji mengangguk samar, mana bisa ia benci pada Taehyung. Tapi sebagian hatinya kecewa, ia sadari itu.

"Lalu, bila kau sudah memaafkannya mengapa menangis?"

"Aku takut Jim. Aku takut Taehyung jatuh cinta lagi pada gadis itu."

"Mengapa kau takut? Bukankah sudah jelas bahwa Taehyung mencintainya karena ia mencintai bayang-bayangmu yang selalu menyertai gadis itu?"

"Bukan begitu Jim. Gadis itu bilang akan merebut Taehyung dariku."

"Gadis itu? Eun ju?"

"Iya, dia bilang, dia tidak akan segan-segan menyakitiku untuk merebut Taehyung dariku. Karena Taehyung miliknya."

"Menyakitimu, karena Taehyung miliknya? Dia pikir siapa dia? Tak usah takut. Tenang ji, ada aku. Aku janji aku akan selalu melindungimu."

"Karena aku milikmu"

***

"Annyeonghaseo, chonun park Eun ju imnida. Semoga kita bisa menjadi teman."

Gadis itu berdiri dengan pesonannya di depan kelas memperkenalkan diri dan di akhiri dengan sebuah senyum indah bak malaikat. Yup, gadis itu. Gadis yang mengancam akan merebut Taehyung dari Eun ji. Jimin membencinya. Gadis itu membuat Eun ji menangis. Maka ketika Eun ju di suruh untuk duduk di sebelah Jimin oleh Han ssaem yang kebetulan sedang mengajar saat itu, dengan kasar Jimin berteriak,

"Saya menolak ssaem, kalau ia mau duduk. Silahkan duduk di pojok sebelah sana!"

Guru matematika itu mengeryit heran. Selama ia mengajar di kelas itu. Ia pikir Jimin adalah siswa yang baik. Tapi ada apa ini?

"Bisa beri alasan kenapa kamu tidak mau sebangku dengan Eun ju, Jimin?"

"Saya ingin duduk sendiri ssaem."

"Ya sudah. Eun ju kau bisa duduk di bangku belakang Jimin yang kosong."

Baru saja Jimin hendak membuka mulut protes. Han ssaem lalu menyela, "tidak ada protes. Atau kau mau keluar dari kelasku Jimin?"

Sialan! Maki Jimin dalam hati.

"Annyeong Jimin. Salam kenal." ucap Eun ju ramah.

Jimin hanya mendengus sebagai jawaban.
  
Maybe today will be a long day


__________TBC____________
  

Be Mine [Bts ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang