proposal

133 13 0
                                    

"son kau pinjam novel yang mana untuk materi bahasa indonesia?"-ucap aera

Ya kini kami sedang berada di perpustakaan untuk mencari novel buat materi tugas bahasa indonesia.

Sungguh aku masih memikirkan kesepakatan gila ini.

"son lo masih mikirin osis itu"-aera

Aku hanya mengangguk lemah.

"kasihan sekali kau ini, tapi heran seorang sona jadi sekertaris osis untuk sementara, son lo mimpi apa kemaren malem"-aera

"cih, kau ini malah meremehkanku"-sona

"haha canda, ya sudahlah mending sekarang loh pilih buku buat materi bahasa indonesia, biar cepet kelar"-aera

Aku segera bangkit dan memulai memilih novel yang berpuluh² di perpustakaan ini

Menemukann cerita unik itu susah dalam novel, apalagi jika alurnya sama semua.

Sampai akhirnya aku berfikir keras untuk memilih, dapatlah dua buku untuk ku pilih kembali sebagai pemenangnya

"kanan apa kiri? "-sona

Aku menatap kedua buku itu dengan sekeras mungkin berpikir.

"gitu ae binggung, udh yang kanan ae, itu ceritnya unik"-suara seseorang dari belakangku

Seperti tidak asing dan aku pernah mendengar suara ini.

Ya suara ini! Suara ketua osis itu, siapa lagi klo bukan park jimin.

Ini udah hari kedua, dan aku baru bertemunya kembali.

Terakhir melihat batang idungnya, kemarin waktu kesepakatan gilak itu terjadi.

Aku benci mengingatnya!

"mau apa lagi lo? "-ketus sona

"gua? Cuma mau ngasih tau ae, lo nyari cerita unik untuk pelajaran bahasa indonesia kan?"-ucap pjm

"ya udh gua kasih rekomend lo, buat milih yg sebelah kanan, itu ceritanya unik"-sambungnya

Jimin mendekati wajahnya ke telinga sona dan berkata

"unik, ya unik kek lo"-bisik pjm dengan lanjut senyum tipisnya seraya menjauhkan wajahnya

Bisiknya sukses membuat jantungku berdebar

Berdebar? Tidak² mungkin ini hanya gemeteran saja, karna ku tak biasa di bisik oleh lelaki.

Pipiku berasa panas, aku malu pipiku merah.

Aku langsung menutup wajahku yang memerah dengan kedua buku yg ku pegang ini, agar ketos dengan pantek sejuta umat ini tak mengejekku!

Jimin yg melihatku menutupi wajah dengan buku hanya tersenyum miring, kedua tangannya berada di saku celananya

"oh ya sekertaris osis sementara, nanti pulang sekolah gua tunggu di ruang osis, untuk bicarakan proposal kegiatan yang akan datang"-ucap pjm

"jangan sampai ga datang, kalo ga datang kau berurusan sama pak rudi"-sambung pjm seraya pergi keluar perpustakaan

Aku hanya menghela nafas panjang dan menghentakan sedikit kakiku setelah ia sudah pergi dari perpustakan.

"dasar ketos gila! "-kesalku

⏰⏰⏰

Aku menghentikan langkahku. Tepatnya di depan ruang osis

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu.

Sebenarnya aku malas ke ruangan ini,  bukan aku malas bertemu dengan tugas yang mungkin bakal membuat gila.

Tapi malas bertemu dengan ketos gila itu apalagi berurusan oleh pak rudi pembina osis.

Baru saja aku ingin mengetok pintu tersebut yang berwarna kecoklatan dengan terpajang kertas dengan beberapa peraturan yang membuat orang malas membacanya.

Pintu tersebut terbuka.
Bukan, bukan terbuka karna hantu ataupun angin.

Terbuka karena ada yang membukanya dari dalam ruang osis itu.

"eh ada orang? Siapa dan Nyari siapa ya?"-ucap pria dengan kulit putih hidung besar dan mancung dengan mata sedikit besar dan bibir yang mempunyai ciri khas

Ya tuhan ciptaanmu mana lagi yang bisa kudustakan :(

Ya siapa lagi jika bukan kim taehyung, wakil ketua osis, partner dari ketua osis gila itu.

"maaf saya sona"-ucap sona yang terpotong

"oh sona, ya udh masuk gih ketos sudah menunggu tu dari tadi"-ucap kth

Aku melangkahkan kakiku memasuki ruangan ini, sampai dimna aku duduk di bangku dan meja untuk rapat pengurus osis.

Taehyung menutup pintu dan menghampiri sona, ah lebih tepatnya mendekati aku dan park jimin ketua osis dengan segala ketenarannya itu.

"wah jinjja? Dia sekertaris sementara? Jim pintar sekali kau mencarinya, seulgi kurang untukmu? "-kth

"diam lah kau te! "-pjm

Aku benar² tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka bicarakan?

Ah bodo lah, aku rasanya bener² muak di ruangan ini apalagi bersama mereka berdua.

"oh ya son, masalah proposal mari kita susun di ruang meeting sekolah, kau bawa laptopkan? "-pjm

Akhirnya aku dapat keluar dari ruangan ini dan pindah keruangan yang benar² betah

Bagaimana tidak. Betah jika ruangannya bersih dan terdapat AC.

⏰⏰⏰

Sudah hampir 2 jam aku mengerjakan dan bolak balik untuk memeriksa proposal ini.

Memang bikin proposal tidak se gampang itu ferguso.gg

Bukan sona namanya jika dia hanya menyelesaikan proposal dengan waktu 2 jam dengan kesalahan yang sedikit.

Biasanya orang² harus teliti dan menghabiskan waktu seharian membuat sebuah tumpukan kertas ini saja.

"finish"-ucap sona

Sona menghela nafas panjang setelah mengesave dan menutup laptopnya.

Jarinya berasa mati rasa, bayangkan 2 jam mengetik! Sona menekuk jari²nya yang terasa pegal

"lo pegel? "-ucap pjm

"menurut lo! Ya pegel la, lu ga liat dari tadi gua ngetik lebih dari 1k kata dan 2 jam maenin keyboard? "-sona

"liat, tapi ternyata lo hebat ya cepet bad bikin proposal"-pjm

"makanya jan meremehkan!"-sona seraya menyudutkan bibirnya dengan senyum miring.

"lo tau gua suka sma orang yang kerjaannya cepet beres gini kek lo"-pjm

"terus hubungan sma gua apa? "-ucap sona sambil menatap wajah jimin dengan kedua tangannya diletakan di dada sona

Jimin memajukan wajahnya, dan menyipitkan matanya, sehingga membuat sona memundurkan wajahnya

"gua mau lo jadi partner gua bukan hanya sementara"-ucap pjm

"tapi selamanya"-sambung jimin

Perkataan jimin yg sukses membuat sona matikutu!

⏰⏰⏰

'shitt!'-sona

ketos damn;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang