5 || Siapa?

33 5 13
                                    

"Sakit rasanya, saat kau melupankan aku"

-Rama

☆☆☆

Waktu berlalu begitu cepat
Bel sekolah berbunyi tanda waktu pulang jam 14.50.

Semua murid keluar dari kelas dengan perasaan senang.

"Thata, pulbar yuk?" Ajak Aryn.

"Aku sendiri aja, sekalian mau mampir ke kafe." Agatha tidak pulang bersama Satya karena Satya beralasan ingin pergi bersama pacarnya, Sora.

"Gue ikut boleh?"

"Ikut dong!" Reva menyambar.

Agatha menganggukan kepala
Mereka menuju ke depan gerbang sekolah.

"Agatha."

Suara itu menghetikan gerakan langkah Agatha.

"Inget gue?" Rama sangat lega sekaligus bahagia karena ia sadar bahwa sadar anak baru itu Agatha.

"Inget kok." Rama tersenyum senang mendengar penuturan Agatha

"Serius?!"

"Iyaa, yang tadi di kantin tadi kan?" senyum senang dibibir Rama hilang seketika.

Agatha tidak tau apa yang di maksud oleh lelaki tersabut, tidak tau kenapa lelaki itu terlihat familiar, perasaan itu sangat hangat dan membingungkan

"Hmm kenapa? Ada yang salah?"tanya Agatha bingung

Rama terdiam kemudian menggeleng pelan "G-gak kok. Gak ada yang salah. Oke, gue balik duluan ya?"

Setelah Rama beranjak pergi, Agatha berucap.

"Rev kok dia kayak familiar gitu deh?" tanya Agatha penasaran

"Yeh, malah nanya gue. Lo yang bilang familiar juga. Tapi, iyalah dia familiar orang dia temennya si Revan, yang tadi di kantin juga"

"B aja dong Jubaedah"

"Wahai kalian berdua para monkey. Kita jadi ngafe gak sihhh?!" Agatha dan Reva hanya melirik ke arah Aryn kemudian berjalan berdua meninggalkan Aryn.

Sedangkan Aryn berjalan mengejar Agatha dan Reva "Woi! Anjir temen laknat lo berdua ya. Main tinggal tinggal aja. Cukup gue ditinggal sama dia aja, jangan sama kalian."

"Dih, baperan." ucap Agatha dan Reva, kompak.

"Sini makanya kamu."Agatha menengok kebelakang berucap meledek."Sini lo, kalo bisa lari." mereka meledak Aryn dengan menjulurkan lidah mereka.

Aryn yang merasa terledeki oleh Agatha dan Reva langsung berlari kearah mereka. Namun, bukannya berhenti dan berjalan beriringan bertiga, Aryn tetap berlari. Saat melewati Agatha dan Reva, Aryn berucap setengah teriak "Yang terakhir nyampe cafe harus traktir!"

"Dih ogah gue!"

"Oke, ayo, aku mau!"

Agatha langsung berlari mengikuti jejak Aryn. "Woii... Elah, masa gue harus lari sih?" akhirnya Reva hanya bisa pasrah harus mentraktir kedua temannya.

☆☆☆

Ting tong..

Lonceng kafe berbunyi menandakan ada pembeli yang datang, itu Reva. Reva langsung menuju meja kedua temannya itu yang sudah memesan minunan, kentang goreng, dan roti bakar.

FireworksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang