[Bahasa]
❝Gimana Kak? Mau dipanggil Mommy selamanya?❞
Berawal dari bercanda yang berujung baper beneran.
⚠️ warning : this character use (y/n), if you don't like it, just go out!
Started : January 1, 2019
Ended : April 1, 2019
• Imagine
• Bahasa ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author's POV
Di ruang tamu sekarang terasa ramai, setelah sebelumnya kamu bertemu dan berkenalan dengan keluarga dari teman Ibumu.
Sekarang mereka semua berkumpul di ruang keluarga, agar lebih santai ujar ayahmu.
Keadaanmu masih terasa canggung, sedangkan yang lain, Ayah-Ibumu dan juga Ayah-Ibu Haruto terlihat sangatlah akrab, bahkan Haruto sekarang sedang mengobrol dengan Kakakmu, Kim Doyoung.
Kamu masih berusaha menghilangkan canggung dan pada akhirnya memilih untuk bermain bersama adiknya Haruto yang masih sangat kecil.
"Tante Na? Aku boleh bawa Adeknya duduk di sofa itu gak?"
"Oh iya, boleh kok nak. Nih di gendong ya, hati-hati." kamu pun mengambil alih si kecil itu untuk bermain di sofa.
"Adek, jangan nakal ya? Ayo main sama Kakak."
Tapi sebelum ke sofa, kamu menggendong bayi perempuan itu ke kamarmu terlebih dahulu. Kamu mengambil sebuah boneka dari kamarmu, kemudian kembali turun ke lantai bawah untuk mengajak bayi itu bermain di sofa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lucu banget sih, anak ciapa ci kamu? Hih gemes banget..." kamu mencubit pipinya pelan, sedangkan bayi kecil itu hanya tersenyum senang karena ulahmu.
"Gak enak ya duduk di sofa? Main di luar yuk?" kamu terus mengajaknya bicara, walaupun kamu tau bahwa si kecil itu tak akan menjawabmu. Jangankan menjawab, mengerti apa yang kamu bicarakan pun mungkin tidak.
Kamu mengajaknya ke taman kecil yang berada di halaman depan. Taman itu terdapat ayunan.
"Yuk main ayun-ayun."
Kamu mulai mengayunkan ayunan tersebut dengan pelan. Bayi kecil yang sedari tadi di gendonganmu itu terus saja tertawa riang di pelukanmu.
Hari sudah sore, tetapi hari ini Ayah dan juga Kakakmu sudah berada di rumah. Sebenarnya mereka memilih untuk pulang lebih cepat karena ingin bertemu dengan tamu yang sudah sangat lama tidak berjumpa.
