Prolog

88 10 7
                                    

    Di pagi hari yang cerah menambah semangat seorang gadis cantik bernama Jingga Tamara Nugroho. Gadis itu sedang berdiri di depan cermin besar di hadapan nya, gadis itu melihat lagi tampilannya. Rambut yang di kucir kuda dengan pita di sisi kanannya dan tas berwarna biru muda sudah menggantung d kedua bahu nya.

Dirasa sudah cukup penampilan nya, dia pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai dasar, untuk menemui kedua abang dan kakak nya di meja makan.
"Pagi kak Sofi, bang Leon, bang Alek" sapa Jingga kepada kedua abang dan kakak nya.
"Pagi Jingga" sapa ketiga nya kepada Jingga
"Wah adek gue semangat banget nih keliatan nya" Goda Leon kepada Jingga lebih tepatnya abang kesayangan ketiga adik² nya.
"Iya dong, kan aku bakal satu sekolah lagi sama Dinda" sahut Jingga d sertai dengan senyuman manis nya
"Iya deh iya" sahut Leon di sertai senyuman yg tak kalah manis
"Yaudah kita langsung makan aja ya, biar gk telat," usul Leon
"Iya bang" sahut ketiga adik² nya
sarapan pagi berlangsung dengan tenang, tidak ada yg membuka suara, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yg terdengar,

Lantas di mana kedua orang tua mereka? Kedua orang tua mereka sedang berada di Amerika karena mereka membuka bisnis di Amerika secara kecil kecilan, menuju perusahaan yang lumayan besar

"Bang Alex cepetan dong, Jingga udah selesai nih." cerocos Jingga kepada Alex
"Iya iya bawel ih" ucap alex
"Bang Leon, kak Sofi, kita berangkat ya." pamit Jingga dan Alex bersamaan
"Iya hati hati" Ucap Leon dan Sofi juga berbarengan.
Setelah kepergian Jingga dan Alex, Leon dan Sofi pun beranjak dari meja makan, setelah pamit kepada pembantu d rumah nya dan juga satpam d rumah nya, Leon dan Sofi masuk ke mobil Leon, sebelum nya Leon memgantar Sofi ke kampus nya, setelah itu Leon berangkat ke kantor orang tua nya, karena Leon lah yang mengambil alih perusahaan orang tua nya yg di Indonesia.

Di dalam mobil Alex
"Lo nanti ke ruang kepsek nya sendirian aja ya, gue mau langsung ke kelas"ucap Alex kepada Jingga yg duduk di samping nya, ya, Jingga satu sekolah dengan Alex.
"Yaaahh...kok lo jahat banget sih bang, jadi ntar gue sendirian ke ruang kepsek?" tanya Jingga
"Gak papa ya dek, guru di kelas gue hari ini masuk nya lebih cepet dari biasanya"jelas Alex
Jingga menghela nafas berat nya
" Yaudah deh gak papa, gue sendiri aja" pasrah Jingga
"Oke, lo hati hati ya, kalo ada yang berani macem macem sama lo, lo bilang ke gue aja ok" ucap Alex kepada Jingga seraya mengacak rambut Jingga pelan
Jingga hanya bergumam

***
Di koridor sekolah tampak sudah sepi, padahal bel masuk masih ada 5 menit lagi, lalu di mana Alex? Tadi, setiba mereka berdua d parkiran sekolah mereka, Jingga dan Alex keluar dari mobil bersamaan, saat mereka keluar dari mobil, Alex melihat teman nya di parkiran, dan tanpa ba bi bu, Alex meninggal kan Jingga sendiri d parkiran, dan Jingga bingung mau jalan kemana, kasian amat Jingga astaga:')

Langkah Jingga terhenti di depan ruangan yang di atas pintu ruangan itu terpampang jelas tulisan RUANG KEPALA SEKOLAH. Jingga melangkahkan kaki nya masuk menuju ruangan tersebut.
Tok tok tok
Jingga mengetuk pintu sebelum masuk
"Iya masuk" kata orang yang ada di dalam, dan bisa Jingga pastikan kalo itu adalah Kepala Sekolah baru nya.
"Permisi pak" sapa Jingga ketika sudah di dalam ruangan itu
Kepala sekolah itu mendongakkan kepala nya
"Oh kamu Jingga Tamara Nugroho benar?" tanya kepala sekolah itu kepada Jingga
"Iya pak"
"Oh silahkan duduk nak"
"Iya pak makasih"
"Langsung aja ya nak, karena saya tidak suka memgulur waktu"
"Iya pak"
"Kamu masuk di kelas XI IPA4 ya nak" ucap kepala sekolah itu
"Oh iya pak, jadi ini saya langsung aja ke kls atau gimana ya pak?"
"Kamu langsung aja nak, guru nya udh masuk kayak nya ke kelas kamu"
"Oh baik pak, terima kasih"
"Sama sama, semoga kamu betah ya di sini"
"Semoga pak" setalah itu Jingga berpamitan tak lupa menyalami kepala sekolah tadi

***
Jingga sampai di depan kelas yang di maksud oleh kepala sekolah tadi
kok pintu nya tutup yh, udh mulai pelajaran mungkin -batin Jingga
Tok tok tok
Jingga mengetuk pintu kls itu
"Iya masuk" perintah guru di dalam nya
Jingga masuk ke dalam kelas itu
"Permisi buk, saya anak baru bu" sahut Jingga sesopan mungkin dengan guru di depan nya ini
"Oh jadi kamu anak baru nya"
"Iya buk"
"Yaudah, kamu perkenalkan diri kamu dulu ya"
"Iya buk"
"Emmm selamat pagi semua" sapa Jingga kepada teman teman Jingga d kls itu
"Pagi" sahut semua orang yg ada di kls Jingga
"Perkenalkan nama saya Jingga Tamara Nugroho, saya harap kita semua bisa berteman baik, terima kasih, selamat pagi" ucap Jingga dengan canggung
"Pagi" sahut teman teman d kelas Jingga
"Baik, Jingga kamu duduk sama Dinda ya, Dinda angkat tangan kamu" perintah guru itu
Dinda mengangkat tangan nya sambil tersenyum manis ke Jingga, Jingga pun membalas senyuman Dinda tidak kala manis

Jingga berjalan menghampiri kursi Dinda
"Weeehhh, kita ketemu lagi teman" sahut Dinda kepada Jingga, sambil bertos ria
"Iya ya, gue seneng banget, di sekolah lama gue, gue sering d bully, jadi gua pindah sekopah aja, sama kayak lo" curhat Jingga kepada Dinda
"Ck ck, kasian banget lo"
"Uda ah, abaikan aja, noh liat guru nya noh"
"Iya iya"
Kelas IX IPA4 kembali hening, seluruh murid tampak fokus dengan pembelajaran nya

Kring kring kring

"Baik anak-anak, pembelajaran kita sampai di sini dulu, sampai jumpa minggu depan, selamat siang" ujar guru itu kepada murid nya
"Siang buk" sahut seluruh murid
"Eh Ra, kantin yuk" ajak Dinda kepada Jingga, yaa Jingga gk suka jika dia d panggil nama depan nya secara singkat misal nya Jing atau Ngga, jadi teman teman nya kalo mau menyingkat nama nya harus memanggil nya dari nama tengah nya
"Ayok deh, gue laper nih" setuju Jingga

Mereka duduk di kursi pojokan di kantin, karena tinggal itu yang kosong, yang lain nya penuh
"Eh Ra, lo mau makan apa?" tanya Dinda
"Emmmm, serah deh"
"Emmmm Ra, kita nunggu pacar gue dulu ya, hehe"
"Emang lo uda punya pacar?"
"Punya dong"
"Oh oke"

Brakk

Ada yang menggebrak meja Dinda dan Jingga, sontak membuat kaget Jingga dan Dinda, Hp Jingga terbanting di atas meja, untung gak kenapa napa, dan orang yang d kantin pun kaget dengan suara itu
"Anjir!!" sahut Jingga dan Dinda barengan
"Ihhh Alfa, lo gk ada kerjaan banget sih, liat tuh, hp kawan gue sampe kebanting gitu di meja!!" kesal Dinda kepada orang itu yang namanya Alfa
"Hehehe maaf deh maaf, gue gak sengaja" Alfa hanya cengengesan
"Gk sengaja gigi pala lu, tadi lo gebrak meja sengaja ya nyet" kesal orang di sebelah Alfa bernama Vernon, pacar Dinda
"Iya iya gue salah aelah, eh maaf ya" -Alfa
"Iya iya gak papa kok" ucap Jingga yang masih menundukkan kepala melihat hp nya untuk memastikan tidak kenapa napa
"Mana siniin hp nya, biar gue liat" tawar Alfa
Jingga menyerahkan hp nya kepada Alfa
"Gak papa kok, nih" Alfa menyodorkan kembali hp Jingga
"Eh, geseran dikit dong, gue mau duduk nih" pinta Alfa kepada Jingga, Jingga menggeser duduk nya, memberi cela kepada Alfa untuk duduk, Vernon uda duduk di samping Dinda
Alfa melirik ke samping kanan nya
"Eh, loh anak baru ya" tanya Alfa kepada Jingga
"Iya" Jingga membenarkan
"Pantesan gue gak pernah liat lo sebenlum nya"
"Eh kalian gak mesen makan?" tanya Vernon yang sedari tadi diam
"Kita nunggu kalian" -Dinda
"Oh yaudah, aku sama Alfa mesen dulu ya" -Vernon
"Iya" -Dinda
"Kalian mau pesen apa" -Vernon
"Hmmmm, aku samain aja" -Dinda
"Lo mau makan apa Ra?" tanya Dinda ke Jingga
"Hmmmm, samain aja deh" -Jingga
"Yaudah, kita mesen dulu ya, ayok Fa" -Vernon
"Oke" -Alfa

Alfa dan Vernon kembali dengan 2 nampan yang satu nampam berisi 4 minuman es teh manis dingin dan satu nampan lagi berisi 4 mie ayam
"Nih makanan sama minuman nya tuan putri" sahut Vernon dan Alfa berbarengan
"Makasih" sahut Jingga dan Dinda juga bersamaan
Lalu mereka berempat makan dalam keadaan diam, tapi tidak dengan keadaan kantin yg mereka kunjungi, karena kantin sekarang sangat ramai, tapi tidak dengan orang orang yang sedang makan:)

Selesai makan, mereka berbincang ringan sebentar, sebelum bel masuk berbunyi

Hening.

Alfa yang tidak tahan dengan keadaan yang sekarang pun membuka suara
"Eh, nama lo siapa, gue lupa nanya tadi" Alfa menanyakan nama Jingga
"Emmm nama gue Jingga" jawab Jingga
"Oh, pindahan dari sekolah mana?" tanya Alfa lagi
"Dari sekolah Mulia Bakti" sahut Jingga
"Oh, rumah lo di mana?"

Ni anak kepo amat dah -batin Jingga

"Kepo lu" kesal Jingga
"Yeee kan gue cuma nanya aja, gue juga nanya nya baik baik kok, kok lo sewot sih" -Alfa
"Siapa juga yang sewot sih" -Jingga
"Yah lo lah" Alfa pun mulai kesal
"Kok gue" tanya Jingga
"Ya iya lah, masa gue yang salah sih" sahut Alfa pun tak kau kalah
"Eh Fa, uda deh lo ngalah aja mendingan"
"Tau nih Alfa, masa gak mau ngalah sih sama cewek" Vernon dan Dinda mengeluarkan suara nya yang dari tadi hanya sebagai pendengar dan penonton sejati pertengkaran kecil Alfa dan Jingga
"Apa? Gue ngalah sama nih anak? Ogah ah" -Alfa
"Tau ah, bodo amat" sahut Jingga dan mulai beranjak dari tempat nya menuju ke kelas nya XI IPA4
"Elo sih Fa, marah kan Jingga nya" -Vernon
"Tau nih Alfa" -Dinda
"Lah kok jadi gue sih yang di salahin" tanya Alfa karena merasa tidak terima sebab dirinya di salahkan oleh sepasang kekasih di depan nya itu
"Ya iya lah" sahut Dinda dan Vernon bersamaan
"Tau ah" Alfa beranjak dari tempat, menuju ke kelas nya IX IPA2
Berpaspasan dengan itu, bel masuk berbunyi, dan membuat seluruh murid yang berada di kantin langsung keluar memasuki kelas masing masing.

Assalamualaikum semua nya, ini cerita pertama aku, aku harap kalian puas sama cerita nya, ya aku juga sebenernya bingung itu aku ngetik apaan hehe, jangan lupa vote dan komen ya ;)

JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang