Jingga

PART 10

Happy Reading 💕

Tengah malam, Jingga tiba-tiba terbangun, insomnia nya kambuh, dia keluar dari kamar nya dan turun menuju lantai dasar lalu pergi ke dapur. Tujuan nya sekarang adalah dapur.

Jingga mengambil satu kaleng minuman bersoda lalu berjalan menuju ke ruang keluarga.

Jingga mendaratkan bokong nya ke sofa, menyalakan televisi di depan nya, membuka minuman bersoda nya, mengambil toples kripik di hadapan nya dan mulai menikmati nya.

Jingga mengganti chanel televisi nya, mencari siaran yajg sesuai dengan nya ketika tengah malam.

Ketika sudah menemukan siaran yang menurutnya sesuai, dia melanjutkan makan keripik nya sesekali meminum minuman bersoda nya.

Mungkin terlalu menikmati urusan nya, dia tak menyadari ada seseorang yang duduk di sofa tepatnya di samping nya.

"Ekhemm...." deheman orang itu mengalihkan pandangan Jingga kepadanya.

"Ngapai duduk di sini, gak punya jam di kamar huh?" tanya orang itu dengan senyuman nya.

"Abang, Jingga insomnia lagi tau" rengek Jingga karena biasanya kalo dia terbangun tengah malam gini, dia pasti di marahi.

Orang yang di sebut abang tadi menghela nafas nya lalu tersenyum lagi.

"Iya tapikan gak usah minum yang bersoda juga kan dek" kata orang itu dengan lembut sambil melirik ke kaleng minuman soda

"Iya deh iya maaf, gak ngulang lagi deh" ucap Jingga sambil memegang kedua telinga nya yidak lupa dengan pupy eyes nya

Orang itu tersenyum lalu mengacak rambut Jingga lalu berkata.... "Iya, yaudah kamu tidur sekarang, udah malem, besok sekolah, jangan begadang" omel orang itu.

Jingga menurunkan kedua tangan nya...."iya tapi bang Leon temenin Jingga tidur ya"ucap Jingga kepada orang itu yang ternyata Leon

Leon tetsenyum begitu manis kepada adik nya satu ini yang sangat manja ketika bersamanya.

Kalo gue bukan adek lo, gue gebet lu bang -batin Jingga

Leon mengacak rambut Jingga.Lagi. lalu berdiri dari duduk nya.

"Ayok, abang temenin tidur nya" ajak Leon dengan senyuman yang tak pernah luntur.

Jingga pun langsung berdiri dari duduk nya, dan langsung menarik tangan Leon untuk ke kamar nya. Leon hanya pesrah ketika tangan nya di tarik oleh adik tercinta nya.

Aku jadi pengen punya abang:')

***
"Jingga kantin ayok" ajak Dinda ketika bel istirahat telah bunyi dan gurunya telah keluar dari kelas.

"Ayok"

Dikantin

"Biar gue aja yang mesenin, lo duduk aja" usul Dinda

"Tumben banget lo"

"Hehe, gue lagi baik nih"

"Yaudah, gue batagor aja deh sama teh botol satu"

"Oke bentar" setelah itu Dinda langsung ngacir

Tak perlu menunggu waktu lama, Dinda kembali dengan pesenan mereka.

Mereka berdua makan dengan khidmat tanpa gangguan sedikitpun hingga selesai.

Setelah selesai makan, mereka pergi ke lelas, melewati koridor yang sudah mulai sepi kardna bel masuk tinggal 5 menit lagi.

"Eh, lo luan aja ya, gue mau ke toilet bentar" pamit Dinda dan tanpa menunggu jawaban Jingga, Dinda langsung ngacir ke toilet

"Dasar" gumam Jingga

Dan tersisa Jingga sendiri berjalan menyusuri koridor dengan langkah santai hingga tiba-tiba ada yang menabrak bahu nya dengan cukup keras membuat Jingga tersentak.

"Ups, sory gue....sengaja" ucap orang itu dengan nada meremehkan dan juga tatapan yang tak bisa di artikan.

Jingga diam tak bersuara, menunggu lanjutan ucapan lawan bicaranya itu.

"Elo anak baru kan ya?" tanya orang itu dan dijawab anggukan dari Jingga.

"Pantesan, elo pasti belom tau gue kan ya?" tanya orang itu lagi.

Lagi, Jingga menjawab nya dengan anggukan saja

"Oke, kenalin nama gue Aurel" kata orang itu sambil mengulurkan tangan nya.

"J-jingga" jawab Jingga sambil bales uluran tangan yang namanya Aurel tadi.

"Owh Jingga" ucap Aurel sambil menarik kembali uluran tangan nya.

Jingga mengangguk lagi

"Elo kelas sebelas kan?" tanya Aurel lagi.

"I-iya" jawab Jingga

"Ohhh, gue sih kelas dua belas, dan yang harus elo tau, elo jangan pernah deketin pacar gue" ucap Aurel

"Pa-pacar? Siapa?" jawab Jingga bingung. Seingat nya, dia hajya mengenal Dinda, Vernon, Alex, dan.... Alfa

Tunggu, apa ini? Kenapa dia tergagap menjawab nya? Ah entah lah abaikan.

"Iya! Alfa tuh pacar gue, lo jauhin dia atau lo berurusan sama gue ngerti lo!" ancam Aurel dengan penuh penekanan di setiap kata nya.

"Ini peringatan pertama ya buat lo, awas lo" lanjut Aurel.

"Cabut guys" ajak Aurel pada kedua teman nya.

Oiyah lupa, Aurel punya 2 teman namanya yang satu Rani dan yang satu lagi Sesil.

Jingga tak mau ambil pusing, dia hanya mengedikkan bahu nya acuh lalu belik ke kelas.

~TBC~
Tinggalkan jejak🐾
Vote komen nya biar aku makin semangat ngetik dan up nya🙋🙌