Sore ini aku melangkahkan kaki dengan ringan mengabaikan perasaan yang bercokol dihatiku, entah apa itu aku pun tak tahu. mungkin karena seminggu ini aku belum melihat wajah cantikmu. dan pagi tadi kau mengirimkan pesan yang cukup membuatku mengembangkan senyum 100 watt ku.
Jaehyun ini aku, temui aku di cafe biasa jam 4 sore ini.
kau ada waktu kan? aku tunggu.
-Taeyong
tentu saja aku tahu itu kamu Baby, seminggu ini harus cukup hanya dengan mendengar suaramu saja, tak ada video call karena kau melarangnya, tak apa, yang penting aku bisa mendengar suara indahmu.
kliring...
"selamat datang..." ucap pramusaji dengan ceria nya
aku menyunggingkan senyum atas sambutannya, biasanya Taeyong akan cemberut jika aku terlalu menggumbar senyumku ini
"ini hanya aku yang boleh melihatnya jaehyunie" telunjukmu menusuk-nusuk lekukan dimple yang otomatis terbentuk saat aku tersenyum
"maafkan aku sayang, tak akan aku ulangi. aku hanya akan tersenyum seperti ini untukmu saja" dan kau pun tersipu setelah aku mengecup bibir manismu.
aahhh... aku sangat merindukanmu.
melanjutkan langkahku menuju meja yang biasa kami tempati dan itu masih kosong. rupanya kau belum datang, atau aku yang terlalu cepat?
aku melirik arloji pemberian darimu saat aku ulang tahun tahun lalu, ah... masih ada 15 menit lagi rupanya.
"sendirian Jae?" sapa Waitress yang juga temanku Doyoung, saking seringnya aku dan taeyongnya kesini kami jadi akrab dengan pemilik dan beberapa pekerja disini
"eoh, hyung.. aku menunggu Yongie" jawabku riang
"mau pesan sekarang atau nanti saja?"
"sekarang saja hyung, yang biasa ya" ucapku
"oke, seperti biasa ya" balasnya dan berlalu dari mejaku dengan senyum kelincinya
aku membuka akun sosial mediamu dan tak menemukan update an apapun hari ini. aneh, tidak biasanya kau membiarkan feed sosial mediamu kosong, mungkin kau lelah karena perjalanan ya.
Kliring,,,
otomatis netraku mengarah ke pintu yang terbuka dan ternyata kekasihku yang membukanya, aku berdiri menyambutnya senyumku semakin lebar saja, semoga wajahku tidak terlihat bodoh karena terus terusan tersenyum seperti ini.
"uugghh.. aku sangat merindukanmu sayang" tubuhmu menegang saat aku merengkuhmu dalam pelukanku dan menghirup wangimu yang menjadi canduku. Taeyong membalas pelukanku tak kalah erat.
"aku juga Jae" keningku mengerenyit saat menyebutkan namaku. bukan Jaehyunie atau Hyunie atau panggilan sayang untukku seperti biasa. ah, tak apa mungkin dia masih lelah.
Taeyong melepas pelukan kami dan duduk diseberangku, bukan di sebelahku. mungkin hanya perasaanku saja, taeyong tampak lebih kurus dan pucat dari terakhir aku melihatnya.
"kau merubah warna rambut lagi?" warna rambutnya kemarin masih Soft pink, kesukaannya, PINK. dan sekarang warna rambutnya Ash Grey, masih tetap terlihat cantik dimataku. masih dengan senyum yang sama, namun tak ada jawaban darinya, Taeyong hanya tersenyum dan merapihkan Beanie yang dipakainya.
YOU ARE READING
Timeless [JAEYONG]
Fanfictionaku ingin putus jae -Taeyong tak akan pernah! aku tak akan pernah melepasmu sampai kapanpun -Jaehyun