Tak butuh waktu lama untuk kembali ke Mall untuk menggambil mobilku kembali dan sekarang aku sudah berada di basement dan memasuki mobilku. Banyak fikiran dan skenario terbaik untuk membuat Taeyong kembali kepadaku, namun tentu semua harus disesuaikan dengan situasi sekarang.
Mesin mobil sudah menyala, namun netra mataku kembali menangkap pemandangan yang cukup membuatku terkejut. Aku kenal dengan lelaki itu! Dia lelaki yang sama dengan lelaki yang Taeyong perkenalkan sebagai kekasihnya, dan sekarang dia sedang merangkul mesra seorang lelaki mungil yang juga bergelayut manja padanya.
Jadi benar lelaki itu menyelingkuhi Taeyongku. Hatiku panas, demi lelaki seperti ini Taeyong rela meninggalkanku,
"Yak! Johnny ssi!!"
Buuugghhh!!!
Kuabaikan teriakan histeris dari lelaki kecil karena aku menonjok lekaki jangkung ini, dia masih syok dan kulayangkan tinjuan yang kedua dan dia berhasil tersungkur dengan noda darah disudut bibirnya.
"Yak! Apa yang kau lakukan?!" lelaki kecil itu mencoba memisahkanku yang hendak memukul Johnny lagi, kutepis tangannya kucengkram kerah bajunya saat ia beranjak dari jatuhnya, cih... Lemah sekali
"Berani beraninya kau menghianati Taeyong setelah dia memilihmu!! "
"berani beraninya kau menyakiti Taeyongku!! "
Buuuggghhh!!
Pipiku kebas terkena hantaman dari lelaki jangkung itu, ck, cukup kuat juga pukulannya.
"apa maksudnya ini hyung? Kau menghianati Taeyong? Apa selama ini kalian bermain dibelakangku? " lelaki kecil itu bereaksi
"tidak seperti yang kau fikirkan Tennie, nanti aku jelaskan" raut wajah Johnny melembut saat berbicara dengan Ten
"tapi tadi dia bilang, kau menghianati Taeyong? Itu berarti kau selingkuh dengan Taeyong begitu?" sepertinya drama lainnya terjadi disini
"hah! Dasar lelaki tidak berguna! Begitukah caranya kau memperlakukan Taeyongku yang berharga? "
Lelaki jangkung itu menatapku tajam dan kemudian mencengkram bajuku
"kau tidak tahu apapun! Taeyong tidak ingin bersamamu lagi, itulah kenyataannya" desisnya tajam
"jadi dia lebih memilih dikhianati olehmu begitu? " jawabku tak kalah tajam
Lelaki Johnny itu melepaskan cengkramannya dari bajuku dan mengeluarkan sebuah kartu nama, "ini alamatku, tapi datanglah ke cafe tempat kemarin Tayong dan kau bertemu terakhir kali, akan kujelaskan semuanya"
Lelaki bernama Johnny itupun berlalu, tampak ia membujuk dan menjelaskan pada lelaki yang bernama Ten itu, yang sepertinya enggan untuk berbicara dan masih terus dibujuk sampai mereka memasuki mobil dan berlalu meninggalkanku, terserahlah.
Kulihat kartu nama yang berada di genggamankuProf. Dr Johnny Seo, SpBOnk
cih, ternyata dia seorang Profesor, tapi akupun tidak kalah keren kan? ck...
hari pun berlalu dan disinilah aku duduk. menunggu seseorang yang sangan ingin aku tonjok wajahnya. dia telat 5 menit! hah, bagaimana seorang Profesor sangat tidak menghargai waktu.
Drrtttt...
nomor asing, apa harus ku angkat?
"Yeoboseyo?"
"Hallo, Jaehyun ssi? ah, maaf aku tidak bisa kesitu sekarang..."
"apa apaan kau! kau mempermainkanku huh?" emosiku terpancing. bah, mudah sekali dia berkata maaf
"jangan memotong ucapanku, seharusnya kau tidak tahu ini, tapi tolong datanglah ke RS tempatku bekerja, aku menunggumu"
"Ya! jangan main main, apa sebenarnya maumu? untuk apa kau menyuruhku ke rumahsakit? buang buang waktu saja!"
"itu terserah padamu, aku hanya ingin membantumu saja sebenarnya, tapi jika kau tidak mau ya sudah tidak apa apa, tapi jangan harap Taeyong akan kembali padamu"
Tut.
"apa maksud... Halo! Hallo!!" sial dia mematikan telfonnya.
Brengsek! lelaki ini benar benar mempermainkanku! sepertinya dia memang harus kuberi pelajaran!
YOU ARE READING
Timeless [JAEYONG]
Fanfictionaku ingin putus jae -Taeyong tak akan pernah! aku tak akan pernah melepasmu sampai kapanpun -Jaehyun