chapter 3

22 2 1
                                    

Sudah 3 hari ini chanyeol tak masuk kelas semenjak kejadian tempo hari dan itu membuatku merasa bersalah dan khawatir.
    Tepat hari ini aku memiliki rencana  untuk mendatangi rumahnya karna jujur aku merasa khawatir dan membuatku tidak tenang.
"Kyungsoo-ya kau pulang duluan saja ne aku ada urusan"
"urusan? Sama siapa "
"This my secret you know"
"Ya ya ya...i know"
"Kalau begitu aku pergi dulu annyeong"

Skip.. depan rumah chanyeol
"Sial.. kenapa jantungku berdegup sangat cepat aishh"
Kulangkahkan kakiku menuju pintu rumah chanyeol
Tok..tok..tok..
Kuketuk pintu rumah chanyeol tapi tidak ada yang membuka,tapi aku tetap tidak menyerah kuketuk pintu rumah tersebut terus  hingga pada ketukan ke 27 kalinya barulah ada sesosok anak kecil yang membukakan pintu kulihat matanya sembab seperti habis menangis.
"Annyeong haseo, nona ini siapa?"
"Oh..itu aku teman chanyeol dan aku bukan yeoja adik manis aku namja arachi"
"Oooo...tapi wajah nona sangat cantik.."
"Hhehehe... oh ya dimana chanyeol"
"Chanie hyung ada di kamar tapi setiap kali aku ketuk pintu kamarnya dia tidak mau membuka pintunya semenjak semalam chanie hyung belum keluar kamar aku khawatir"ucap anak tersebut yang mana membuat hatiku tercubit dan perasaan bersalahku semakin bertambah.
" oke sudah..sudah..biar baekki hyung yg mencoba"
"Ukh..baekki hyung? "Tatap anak itu polos sambil mengerjap-ngerjapkan matanya imut
"Iya itu nama hyung" jawab baekhyun sambil mengusak pelan rambut anak tersebut
"Tapi baekki hyung cantik tidak pantas di panggil hyung tapi nona"
"Terserah kamu yg penting kamu senang, nah sekarang tunjukan letak kamar chanie hyungmu itu"
"Oh...iya nona mari"

Ternyata kamar chanyeol tak terlalu jauh dari pintu masuk hanya tembok ruang tamu yang menjadi pembatasnya. Sesampainya didepan kamar chanyeol anak tersebut meninggalkanku ia berlari entah kemana kuketuk pelan pintu kamar chanyeol tapi tak ada respon dari si pemilik kamar sepertinya ia benar benar tak minat untuk keluar
Tok...
Tokk..
"Chan..chanyeol kau didalam,tolong buka pintunya aku ingin berbicara"
"Chan... ini aku baekhyun jadi keluarlah"
Tak lama kemudian adik chanyeol datang dengan seorang wanita paruh baya.
"Annyeong haseyo" salamku terhadap wanita  paruh baya tersebut
"Oh ne annyeong manaseo bangawoyo" ucap wanita tersebut
"Bibi song tolong berikan kunci duplikatnya kepada baekki nona cepat.."ucap adik chanyeol
"Baik tuan jisung" bibi song langsung memberikan kunci duplikatnya untukku.
"Ini tuan,semoga tuan bisa membujuk tuan muda chanyeol saya khawatir karna sejak kemarin tuan muda tidak kunjung keluar kamar bahkan makanannya belum ada yg disentuh"
"Baiklah bi akan saya coba"
"Baiklah saya pamit " ucap bibi song lalu meninggalkan aku dan jisung
Cklek..
Pemandangan pertama yg ku lihat adalah kamar yg gelap lalu pelan pelan aku menyalakan saklar lampu kulihat chanyeol sedang berbaring diatas ranjang king size nya dengan balutan selimut yang menutupi hampir seluruh badannya kecuali wajahnya dapat kulihat wajahnya yang pucat serta bibirnya dengan hati hati aku duduk di samping ranjangnya sambil memerhatikan wajahnya yang membuat jantungku berdetak sangat cepat hanya dengan memandangnya ada perasaan rindu yang menyelimuti tapi enggan untuk mengunkapkan.
"Astaga... panas sekali jisungie tolong ambilkan air dan handuk ne chanie hyungmu badannya panas" panikku setelah aku meraba kening seksi chanyeol
"Baik nona"
"Chanyeol-ah bangun eoh...aish badanmu panas sekali"
"Baekhhh..."gurau chanyeol dengan mata terpejam
"Iya... iya aku disini tenanglah ara.."
"Baekkhh... m-mian" guraunya lagi
"Iya chan iya..." ucapku sambil mengusak pelan rambutnya agar dia tenang
Cklek..
"Nona ini airnya"
"Oh..iya sini airnya... jisungie bisa minta tolong lagi tolong suruh bibi song buatkan buburnya dan siapkan obatnya ne.."
"Baik nona tapi bagaimana dengan chanie hyung"
"Chanie hyung mu tak apa-apa"

Chanyeol pov.
"Nghhh.."
Kubuka perlahan mataku membiasakan cahaya lampu yang masuk ke retinaku
"Ukh.." aku mencoba bangkit tapi kuurungkan karna pintu kamarku tiba-tiba terbuka menampilkan sosok yang sangat kukenali sambil membawa namapan ditangannya memandangku dengan tatapan khawatir tapi sekali lagi tak kuhiraukan karna kukira itu adalah halusinasiku lalu aku tetap bangkit tapi baru saja kakiku menyentuh lantai aku sudah oleng hampir saja aku mencium tanah air sebelum kedua tangan dengan jari nan lentik bak yeoja tersebut menahan pinggangku ku tolehkan wajahku menatap wajahnya yg memerah entah karna apa
"Yak... neo michiyeoso.. kau tau kau masih sakit" itu baekhyun
"Baekh.." kagetku ternyata baekhyun yg kuanggap halusinasi adalah baekhyun yg sesungguhnya entah senang atau sedih
"Kenapa kau disini"ketusku
"Heh.. yak masih baik aku kesini kau tau aku menghawatirkan mu bodoh kenapa kau tak sekolah dan tak memberi kabar kukira kau pindah ternyata kau sakit dasar lemah" ucapku memandang remeh chanyeol
"Huh.. kalau aku pindah cuma karna masalah itu berarti aku pengecut "
"Ya ya...sekarang cha..kau harus makan lalu minum obat kau tau aku sedikit bosan disekolah tak ada yg kuganggu "
"Jadi kau sudah memaafkanku" ucap chanyeol meyakinkan
"Bisa dikata begitu cha sekarang buka mulutmu arasseo aku harus pulang setelah ini"
"Andwe..kau menginap saja lagi pula ini sudah malam tidak baik pulang malam banyak orang jahat nanti kalo di culik bagaimana?"
"Aish..aku ini lelaki kalau kau lupa dan aku pernah juara olimpiade hapkido dan lagi jika aku diculik? kasian penculiknya aku kalau dijualpun tak laku bahkan ditawarkan 500 rupiah aja masih mikir-mikir pembelinya" canda baekhyun dan diikuti dengan gelak tawa mereka berdua
"Hahah... aku serius baek.."
"Aku dua rius malah..cha habiskan makanmu lalu minum obat oke aku harus pulang besok aku jadi bertugas memngerek bendera oke.. selamat malam jaljayo chanie" baekhyun beranjak pergi dari kamarku dan hanya menyisakanku dengan wajah merah lalu kulahap semua bubur tersebut dengan perasaan senang

Chanyeol pov end

Tebece

Hai hai ketemu lagi ni dengan author yg kece badai gimana ceritanya

My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang