Jam sudah menunjukkan pukul 14.00, cuaca hari ini memang mendukung Merlin untuk tidur, karena hari ini adalah hari libur. Tentu saja tidur, karena zona nyaman para pelajar adalah kasur. Menurut Merlin tidur siang di hari liburnya adalah sebuah Quality Time.
“Mer, Merlin!!!” teriak Tyas yang entah sejak kapan sudah ada di depan pintu kamarnya.
“Apa? Masuk aja ngga dikunci” jawab Merlin yang tak bergerak sedikitpun dari posisi tidurnya.
“Hei kebo... bangun! Gue mau cerita nih!” ucap Fitta sambil mengguncang ngguncangkan tubuh Merlin.
“Apa hm?” sahut Merlin yang sudah bangun dari posisi tidurnya.
“Gini, guekan pacaran sama Marcel kakak kelas kita itu loh!! Nah gue sukanya sama si Brandon. Gue macarin dia Cuma buat Brabdon cemburu, dan sekarang Brandon nembak gue jadi gue putusin Marcel dan milih Brandon. Gue takut dia nyebar aib tentang gue yang seolah olah gue itu selingkuhin dia kakrena dia belum move on sama gue. Lo bantuin gue ya Mer” rengek Fitta.
“Hah Marcel siapa? kok ngga crita sama gue? Tau tau putus sih!” kesal Merlin, tentu Ia marah karena merea sudah berteman sejak usia 5 th dan hampir 10 tahun mereka bersahabat
“Sory, gue Cuma cerita sama si Tyas. Gue takut kalau publik tau mereka bakal bilangg gue ini itu.” Lirik fitta ke arah Tyas yang sedang asyik dengan koleksi novel Merlin.
“Siapa tuh si Marcel? Anak XI apa? Anak mana? Kek gimana orangnya?” tanya Merlin dengan secepat kilat.
“Dia itu vokalis di SMA kita! Lo kenal Nicko kan? Dia satu komplek sama Nicko si gitaris kelas XI IPS 2 itu. Tapi.. “
“Tapi apa?”
“Agamanya beda sama agama kita Mer” jawab Fitta putus asa.
“Lo gila! Kalau orang tua lo tau gimana Ta?!” amarah Merlin seketika memuncak tatkala mendengar jawaban Fitta.
“Tapi apa?!”
“Agamanya beda sama agama kita Mer” Jawab Fitta putus asa.
“Lo gila! Kalau orang tua lo tau gimana Ta!” amarah Merlin seketika memuncak tatkala mendengar jawaban Fitta. Orang tua Fitta sangat melarang Fitta berpacaran dengan seseorang yang berbeda keyakinan, karena akan sangat rumit nanti.
“Maka dari itu Mer, gue jadi kasihan sama dia”
“Terus mau lo apaan?”
“Lo deketin Marcel, terus ngorek ngorek apakah dia udah move on dari Fitta atau belum. Karena gue takutnya dia dendam terus nyebarin hoax tentang temen kita ini.” Sahut Tyas yang beranjak dari rak novel Merlin dan menghampiri kedua sahabatnya itu dengan langkah santai dan senyum miringnya.
“Tugas lo Cuma itu doang kok Mer, Cuma lo harapan gue. Lo kan anak band tuh pastinya bakal gampang akrab dan gampng nyari tahunya.” Lanjut Fitta dengan tatapan berharap.
“udahlah Mer turutin aja, lagipula nggak aneh-aneh juga kan” sahut Tyas yang melihat Merlin masih mencerna perkataan mereka berdua, ya itulah Merlin pinter tapi kadang lola.*) Tinggalkan jejak❤
Happy reading🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASH BACK
Teen FictionTeruntuk kalian yang masih terjebak dalam indahnya masalalu, sedikit ingin mendiskipsikan tak semua kenangan dimasalalu harus dibenci. Berkat dia kita bisa tertawa lepas dulu, lalu kenapa harus saling membenci? jika berteman bisa jadi solusi. happy...