(2) Dunia Itu Sempit, Ya?

22 6 2
                                    

Masa masa sekolah adalah masa dimana seseorang mencari jati diri yang sesungguhnya. Seperti ku contohnya. Aku hanya gadis lugu yang menyukai hujan. Amanda Adennaya adalah do'a terindah yang Bunda berikan sejak aku lahir di dunia. Ya, itu adalah namaku. Bunda bilang, nama adalah do'a.

Mengenai masa sekolah, terkadang tidak selamanya masa-masa sekolah itu menyenangkan. Masa sekolah adalah masa dimana kita masih bimbang menentukan pilihan yang baik dan yang buruk. Aku sering bercerita tentang keadaan ku disekolah kepada Bunda. Respon Bunda selalu baik dan mendengarkan sampai aku selesai bercerita. Kadang, Bunda ikut tertawa terbahak-bahak ketika aku menceritakan teman semasa SMP ku bernama Trisno yang sangat lihai dalam melawak.

Aku juga sering menceritakan teman-teman perempuan ku yang bisa membuatku merasa dihargai. Teman perempuan ku memang banyak, tapi hanya ada satu perempuan yang layak kupanggil sahabat. Namanya Permata Kinana Aulia. Permata itu anak yang berbakat. Dia cantik, berkulit putih, dan memiliki kaki yang jenjang. Tak heran para lelaki selalu ingin dekat dengan nya. Tapi aku tidak risih. Aku maklum. Ya memang dasar nya Permata itu cantik. Mata lelaki mana yang bisa berbohong kepada pemiliknya sendiri ketika bertatap langsung dengan manik cokelat yang begitu cantik milik Permata?

Dari sekian banyak teman-teman perempuan ku, hanya Permata yang mampu mengerti apa mau ku. Dan hanya ketika bersama nya lah, aku merasa nyaman dan gembira. Jika bertanya dimana dia? Tentu saja dia di Malang. Aku ini adalah murid pindahan dari kota Malang, sekarang bersekolah di SMA Tirta Agung, Bandung. Pangkatku sekarang kelas 12 disekolah ini. Sebenarnya bukan hal baru jika aku pindah sekolah. Aku sering melakukan hal ini dalam kurun waktu yang cukup lama.

Ayah adalah seorang pengusaha yang perkerjaan nya tidak hanya duduk didepan layar komputer, dan menyesap kopi hangat. Pekerjaan Ayah tidak diam pada satu tempat. Pekerjaan Ayah lah yang mengharuskan kami selalu pergi berpindah.

Sebenarnya kami-Aku, Bunda, dan Kak Pasha, tidak harus ikut ketika Ayah sedang dalam masa penugasan. Namun saat itu, di malam Minggu pukul sepuluh, Bunda berkata, "Ada baiknya keluarga saling menjaga satu sama lain. Kita ditakdirkan untuk bersama, bukan untuk berpisah. Itulah keluarga." sejak saat itu, kemana pun Ayah bertugas, kami selalu ikut bersama nya.

Aku ingin membuat sebuah pengakuan yang sering orang lain lihat dalam diriku. Aku anak perempuan kaku yang tidak pandai bergaul, bahkan 2 tahun bersekolah di SMAN Tirta Agung Bandung, aku baru mendapatkan 2 teman yang terbilang setia. Aku mengerti, mencari teman memang mudah, semudah mencari masalah. Tapi, ketika tujuan berubah menjadi 'mencari sahabat' saat itulah peribahasa 'seperti mencari jarum ditumpukkan jerami' itu terpakai.

Dulu, saat aku masih menjadi murid baru disekolah ini, aku dihadapkan oleh masa-masa yang terbilang sulit. Aku yang tidak pandai bergaul hanya bisa menelan ludah ketika guruku memerintahkan untuk segera memperkenalkan diri didepan kelas.

Kelas 11 Bahasa 1 adalah kelas pertama yang aku duduki di SMA Tirta Agung. Kesan pertama saat berada di dalam kelas itu hanyalah atmosfer horror orang-orang yang menatapku dengan tatapan menyelidik sekaligus asing. Ini tentu membuat ku gugup.

Aku gugup saat Bu Ayu memerintahkan untuk segera memperkenalkan diri didepan kelas. Aku yang berdiri kikuk akhirnya menyebutkan nama, asal, dan alasan ku berada disekolah ini.

Perkenalan itu terjadi begitu singkat. Perkenalan yang singkat namun bisa dibilang berakhir menyenangkan, karena saat itu aku bisa mengenal perempuan labil dan cengeng yang sampai saat ini selalu setia menemaniku. Ia layaknya Permata Kinana Aulia versi hitam manis. Namanya Anindira Maheswari. Saat itu, ia lah satu-satu nya murid yang mengacungkan jari telunjuk nya ke udara saat Bu Ayu bertanya, "Siapa yang bersedia duduk bersama murid cantik yang disebelah ibu ini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia, KatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang