4. Terkejut

3.4K 174 8
                                    

Hari ini aku dan kak Ran kembali bersekolah, kami berangkat lumayan pagi karena hari ini upacara bendera. Kami masuk kedalam mobil di bagian belakang setelah kami masuk supir melajukan mobil kearah sekolah.

Sesampainya di depan gerbang sekolah kami pun turun dari mobil, kami masuk ke sekolah bersama.
Kelasku dan kelas kak Ran beda dan jaraknya lumayan jauh. Aku dikelas X MIPA 1, dan kak Ran di kelas X MIPA 4.

Aku pergi ke kelasku terlebih dahulu meninggalkan kak Ran yang mengobrol dengan temannya. Aku masuk ke kelas dan melihat Tama sudah duduk dikursinya setiap pagi sebelum aku datang ke sekolah, itu sudah biasa. Ya Tama dia duduk sebangku denganku.

Flashback on

Hari ini adalah hari pertama ku di SMA, aku dan kak Ran berangkat sekolah sedikit santai. Alasanku adalah santai aja ke sekolah ,aku ingin duduk di depan dan sudah bisa ditebak kebanyakan pelajar menolak duduk didepan karena berhadapan dengan guru, walaupun aku terlambat datang salah satu kursi depan pasti tidak ada yang menduduki. Kalau alasan kak Ran beda, dia mau agak lambat ke sekolah karena dia mau melihat siapa saja yang sekelas dengannya.

••••••••••••

Aku masuk ke dalam kelas dan benar saja tidak ada tas yang terletak dikursi depan itu artinya bangku kosong.
Aku beneraan sial teman-teman SMP ku tidak ada satupun yang sekelas denganku itu dikarenakan kelasku katanya kelas unggulan dan semua siswa di kelas ku masuk lewat jalur prestasi, ya aku masuk jalur prestasi tingkat akademik.

Waktu itu aku tidak tau kalau jumlah perempuan dan laki-laki di kelasku ganjil.

Semua siswa sudah masuk kelas tapi tidak satupun dari mereka yang memilih sebangku denganku dan aku juga tidak mengajak seseorang sebangku denganku wkwwk, nah bangku disebelah kananku kosong.
Aku berharap murid yang mengisinya adalah perempuan tapi sayangnya itu hanya harapan.

Ibu guru masuk ke kelas kami disusul anak laki-laki dibelakangnya, Ibu guru duduk dikursinya

"Maaf bu, saya telat!" laki-laki itu berbicara menghadap Ibu guru

"Gak masalah ibu juga baru masuk, silahkan duduk dikursimu!" ucap Ibu guru sambil tersenyum ke arahnya

"Makasih bu! "katanya lalu di berlalu meninggalkan ibu guru lalu bisa ditebak dia bakalan duduk disebelahku

Nah benar saja sekarang dia duduk di sebelah kananku.

Ibu guru yang berbicara pada kami itu bernama bu Ratna di guru Matematika dan dijuga wali kelas kami.

Ibu Ratna meminta kami memperkenalkan diri kedepan satu persatu, dan dari perkenalan diri itu aku tau nama anak laki-laki disebelahku bernama Pratama S, aku tidak tau apa kepanjangan S.

Sejak hari itu Ibu Ratna selalu memintaku untuk mencari Tama jika dia tiba-tiba menghilang.

Ya hari itu adalah hari keempat aku di SMA, Siang itu jadwal bu Ratna yang ngajar tapi si Tama gak masuk kelas, maka dari itu Ibu Ratna nyuruh aku mencari Tama sampai ketemu.

Aku sudah mencari Tama kesana-kemari sedari tadi tapi batang idungnya aja gak muncul-muncul.

Aku mencari dia di perpus, kantin, UKS, toilet, aula dan ini yang terakhirnya aku mencari dia yaitu di belakang sekolah.

Kembaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang