8. Adik? END

3K 143 6
                                    

"Wah ada tamu" suara itu membuat semua orang yang berada di ruang tamu terkejut dan sontak saja berdiri.
__________

"Papah" ujar Ran

Randy adalah ayahnya Ran dan Kemuning, dia masuk ke ruang tamu di susul oleh Amira di belakangnya.
Amira adalah ibunya Ran dan Kemuning.

"Saya Fira, om tante" ucap Fira sambil bersalaman dengan kedua orang tua Ran dan Kemuning. "Tama" ucap Tama sambil tersenyum lalu bersalaman saat ayah Kemuning menatapnya.

Mereka semua duduk di ruang tamu sambil mengobrol dan bercanda.
Tak lama kemudia Fira dan Tama pulang ke rumahnya masing-masing.

Malam ini suasana rumah begitu indah. Di meja makan semua orang sudah duduk siap untuk menyantap makan malam.

"Mah, Bagas nggak di bangunin?" tanya papah yang membuat Ran dan Kemuning menatap oraang tuanya bergantian.

"Inih mamah baru mau ke kamarnya" ujar mamah lalu pergi ke lantai dua,

lantai dua hanya untuk aku dan Kemuning, lalu siapa Bagas batin Ran

Siapa Bagas, whattt apa gue mau di suruh kawin kek kak Ran waktu itu batin Kemuning sambil mengingat hari di mana ia meminta seorang adik.

Setelah mamah pergi ke lantai dua.

"Pah, siapa Bagas?" tanya Kemuning sambil menatap papahnya

"Ntar kamu juga tau" ujar Papah sesantainya

Ran dan Kemuning yang memang duduk bersebelahan saling pandang mendengar perkataan ayahnya.

Beberapa menit kemudian Mamah menuruni tangga bersama seorang remaja laki-laki di sampingnya.

Dari meja makan Ran dan Kemuning menatap remaja laki-laki itu penuh tanya.

Di meja makan

"Ayo Bagas, makan nak" suruh mamah lalu remaja laki-laki itu duduk di sebelah mamah

"Nanti papah jelasin" ujar papah sambil tersenyum kearah Ran dan Kemuning

°••°°••°
Kemuning's POV


Di ruang tamu

"Ran Kemuning mulai sekarang Bagas adalah adik kalian dan Bagas mulai sekarang Ran dan Kemuning adalah kakak kamu" ujar papah sambil tersenyum

"Adik?" tanya Kak Ran yang di angguki kepala oleh papah

"Syukur, aku kira aku bakalan di jodohin tadi" ucapku reflek mengusap dada

Mamah dan papah tertawa melihatku.

"Papah berharap kalian bisa jadi saudara yang saling menyayangi" ucap papah lalu keluar dari ruang tamu

"Mamah tinggal ya sayang. Ran, Kemuning. Ajak ngobrol ya Bagas nya, mamah mau nyusul papah dulu" dan mamah pun juga pergi meninggalkan kami.

"Mmm.. Bagas, bisa kamu ngomong ak--kaka gak biasa suasana kaya gini" ujarku sedikit aneh sih kakak yang bener aja aku jadi kakak hahaahaa gila. Mimpi bukan ya? Realita dong.

"Kak kalian gak keberatankan aku tinggal di sini" ucapnya sambil menatap kami bergantian.

Aku heran kak Ran dari tadi diam aja.
"Iyaiya lah gak" sahutku cepat dan ku lihat dia tersenyum.

"Main PUBG yuk Gas" Ajak kak Ran, sumpah ini gak ke duga.

"I-iiya kak" sahut Bagas sedikit terbata

Kembaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang