Troublemaker Queen

B a g i a n 21

****

Kamu adalah awal dari sebuah paragraf

****

Gaby pulang dalam keadaan bahagia
Disepanjang jalan tak henti hentinya tersenyum

Gaby yang sedang membayangkan
Kejadian tadi sampai berjalan pun ia menabrak maid yang sedang membawa sapu sepertinya ia ingin menyapu

"ehh... Maaf bi "

"ada apa gerangan tuan putri terlihat bahagia sekali?"

"bi nicki bisa aja.. "gaby terkekeh menanggapi ucapan bibi nicki salah satu maid dirumahnya

"yaudah bibi tinggal dulu permisi tuan putri"gaby menganggguk menanggapi nya

Ia berjalan menaiki tangga dengan senyum yang tak pudar dari pipinya
Pipinya juga sudah sakit karena sedari tadi tersenyum
Tapi entah mengapa gaby tidak henti hentinya untuk tersenyum

Gaby memasuki kamarnya
Ia mengernyit bingung melihat ada kotak kado dengan aksen pita
Bewarna biru langit

Ia memegang kotak itu
Menguncangnya untuk menerka nerka apa yang ada didalamnya

Kotak ita tidak terlalu berat
Malah terkesan ringan seperti tidak ada isinya

Gaby kembali meletakan kotak itu diatas nakas lalu turun kedapur untuk menyakan prihal kotak yang ada dikamarnya

"bibi ina... "

Bi ina yang sedang mencuci piring menghentikan pekerjaan nya
Saat mendengar seseorang memanggil namanya

Bi ina terkejud saat melihat majikannya yang memanggil dirinya
Apa aku melakukan kesalahan?  Batin ina

"maaf,ada apa non?"

"bik apa ada yang mengantarkan paket untuku"

"tidak nona "

"kau tau ini kotak darisiapa? "

"maaf nyonya saya tidak tau"

"baiklah kau bisa pergi"

Setelah kepergian bi ina gaby kembali kekamarnya ia melihat kotak itu dengan seksama

Gaby memutuskan untuk membukanya

"akkkkkkhhhhhh....."

Gaby melempar kotak itu bau buntang menyerbak kepenjuru kamar gaby

Lalu gaby melihat ada surat yang terlempar daridalan kotak keluar

    'jauhi alvaro! '

Gaby mengernyit apa maksudnya ancaman ini gaby

Brakkkk....

Satpam dan bi ina masuk kedalam
Kamar gaby dari raut wajah mereka
Terlihat khawatir

"nona... "bi ina memekik saat melihat gaby dipojok ruangan dengan baju yang terkenak darah

"nona, apa yang terjadi? "