0.8 (End)

986 93 24
                                    

Lagu pengiring : Anna Blue Where do I go?


Petra membuka pintu rumahnya dengan tergesa gesa dia segera masuk ke kamarnya dan langsung mengemasi seluruh barang barangnya.

Dia mengabaikan ponselnya yang terus berbunyi dan ternyata dari Levi, dia lebih memilih mengabaikannya dan lebih fokus pada apa yang ia kerjakan saat ini. Dia tidak punya banyak waktu.

"hey kau yakin dengan keputusanmu? " tanya Hitch dengan nafas yang sedikit terengah engah.

"iya " jawab Petra sambil melihat Hitch.

Gadis berambut cream itu lantas terkejut melihat wajah sahabatnya sejak kecil itu
"apa yang terjadi?! " kaget Hitch.

"Levi.....semuanya benar " jawab Petra sambil kembali menangis.

"apa kau tidak terlalu terburu buru? " tanya Hitch memastikan.

"tidak, aku ingin segera pergi. Aku ingin melupakan semuanya dan memulai hidupku yang baru" jawab Petra.

"baiklah, aku akan meminta ayah untuk menyiapkan apartemen untuk kita dan aku akan membantumu " ucap Hitch.

"akh iya tapi bagaimana dengan sekolahmu? " sambung Hitch.

"tak apa papaku akan mengurusnya. Aku sempat mengirimnya pesan dan mengatakan untuk mengurus tentang sekolah dan tiketnya " ujar Petra.

"baiklah " ucap Hitch pasrah.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat Petra, Hitch beserta papa dan mamanya tengah menunggu pesawat yang akan ia gunakan untuk pergi ke Inggris.

"jaga diri kalian baik baik " ucap mama sambil memeluk Petra dan Hitch bergantian.

"jika kalian ingin kembali katakan saja kami akan mengurusnya " ucap papa Petra.

"Petra, pesawat kita sudah tiba ayo " ajak Hitch sambil berjalan mendahului gadis itu.

"kami pergi dulu ya pa ma, jaga diri kalian " pamit Petra dengan Yui yang ada di gendongannya. Tidak mungkin ia meninggalkan kucing itu sendiri.

Dia melirik ke arah luar jendela dengan tatapan sendu.

"selamat tinggal Jepang "

"selamat tinggal mama, papa "

"selamat tinggal Levi" gumam Petra sambil menyeka air matanya.

"jika kau tak ingin pergi kita masih bisa membatalkannya " ucap Hitch.

"tidak, ini adalah hal yang paling tepat untuk di lakukan " balas Petra.

💔💔💔

Levi datang ke sekolah dengan wajah datarnya dan kantung matanya tampak terlihat semakin jelas. Ingatan kemarin masih terekam jelas di kepalanya.

Pandangan pria itu kosong
"ada apa Lev?" tanya Erwin.

"Petra....aku dan Petra, semuanya berakhir " jawab Levi dengan padangan yang kosong.

"ini adalah balasan atas apa yang telah kau lakukan pada gadis sebaik Petra " ucap Erwin.

"aku harap kau tak akan mengulangi kesalahan yang sama berulang kali " sambung Erwin sambil menepuk bahu Levi lalu pergi keluar.

Pria bermarga Ackerman itu lihat Hanji kekasihnya juga sedang berada di sana sama dengannya tatapan gadis itu kosong.

Mereka sama sama terdiam hingga guru yang mengajar masuk dan tanpa mereka sadari bel istirahat juga sudah berbunyi.

"kau mau ke kantin? " tanya Erwin yang di balas gelengkan kepala darinya.

'Petra selalu memberiku makan siang saat ini' batinnya.

Levi melirik ke arah kursi di sebelahnya, kosong sepertinya Hanji sudah pergi lebih dulu. Dia berjalan keluar menuju ke arah kelas di sebelahnya.

Dia akan terus meminta maaf pada Petra dan berusaha memperbaiki hubungan mereka tapi sayang gadis itu tidak ada.

"ini dari Petra " ucap Nifa sambil menyerahkan sebuah kotak.

"memangnya kemana dia? " tanya Levi.

"dia sudah pindah " jawab Nifa membuat tubuh Levi menegang.

"a-apa? " kaget Levi.

"guru yang tadi mengajar bilang, orang tua Petra datang ke sekolah dan mengurus surat kepindahannya " ucap Nifa.

Levi berjalan ke arah taman belakang sekolah, tempat di mana ia pertama kali menyatakan perasaannya pada gadis itu dan juga tempat di mana hubungannya dan Petra berakhir.

Dia membuka kotak itu dan seketika air matanya kembali berjatuhan. Di sana ada foto fotonya dengan Petra, ada juga boneka beruang coklat pemberiannya. Semua barang pemberiannya ada di kotak itu.

Aku punya teman untuk bonekamu kasihan dia sendirian. Kita memang sudah tak punya hubungan apa apa tapi aku ingin boneka ini tetap bersama jangan sampai seperti pemiliknya.

"Petra.......hiks maafkan aku " lirih Levi.

"sudah ku bilang kau akan menyesal dasar baka aniki" cibir seseorang.

Levi yang mendengarnya hanya bisa terdiam sambil menangis membuat Mikasa kasihan padanya.

"sudahlah kakak " ucap Mikasa.

"aku bodoh, aku bodoh " umpat Levi pada dirinya sendiri.

"jangan khawatir semuanya akan baik baik saja. Jika kak Petra memang takdirmu ia pasti akan kembali padamu tapi jika dia bukan kamisama pasti sudah menyiapkan orang yang lebih baik bagimu " ucap Mikasa.

"dia pergi Mikasa.....dia sudah pergi " lirih Levi.

"aku tau " balas Mikasa.

"kau? " tanya Levi.

"dia memberitahuku bahwa dia akan pergi dan memintaku untuk menjaga kakak " jawabnya.

"ke mana dia pergi? "

"dia tidak memberitahunya padaku"

"Petra masih saja mengkhawatirkanku meski aku sudah berbuat buruk padanya. Andai saja waktu bisa diulang aku akan menebus semua kesalahanku padanya "

END

Mereka benar penyesalan selalu berada di akhir

-Levi Ackerman

Hurt✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang