Platinum High School (PHS), merupakan salah satu sekolah kesenian yang termasuk kategori sekolah terfavorit. Karena mereka yang bersekolah di sini hanya akan bertemu dengan yang namanya kesenian, tidak seperti sekolah pada umumnya, di mana para murid akan bertemu dengan pelajaran Matematika,IPA,Fisika,Kimia,dll yang akan membuat kepala pusing tujuh keliling. Membosankan.
Jika sekolah pada umumnya ada jurusan IPA dan IPS, lain hal nya dengan PHS. Di sini para siswanya bisa memilih jurusan vokal,music,photography,dance,dan drama yang pastinya akan mengasah lebih dalam bakat yang dimiliki oleh siswa tersebut sesuai jurusan yang dipilihnya.
"BINKKAAA"
Binkka menoleh kesumber suara dan keningnya langsung berkerut ketika melihat Enggar bersama seorang cowok yang terlihat sangat asing baginya. Enggar yang berlari seperti orang gila ke arah Binkka, sedangkan cowok yang satunya hanya berjalan santai mengikuti Enggar dari belakang.
"Apa?" tanya Binkka polos saat Enggar sudah berada dihadapannya. Enggar yang mendapatkan respons Binkka seperti itu langsung merasa kesal.
"Eh! Adek laknat lo ya, udah jelas-jelas gue lari dari ujung sono sampai ke sini buat nyamperin lo. Eh, lo nya malah nanya apa, bukannya kasih gue minum kek." cerocos Enggar kesal.
Binkka langsung mengedikkan bahunya, "Siapa suruh lo lari?"
Mata Enggar langsung membulat, sepupunya ini benar-benar tidak punya perasaan iba sama sekali kepadanya.Untung sayang, batin Enggar.
Hening beberapa saat sebelum akhirnya Binkka hendak pergi, tetapi ada sebuah tangan yang mencegatnya kemudian perlahan tangan tersebut menarik Binkka, sehingga Binkka berbalik arah dan menubruk sesuatu dengan cukup keras.
"Ugghhh..., sial," umpat Binkka sambil mengusap hidungnya yang terasa nyeri.
"Eh? Sorry, gue nggak bermaksud." Binkka langsung mendongak dan betapa terkejutnya Binkka ketika melihat orang yang menarik lengannya tadi adalah teman Enggar yang sama sekali tidak ia kenal.
Lah? Ni orang ngapain tiba-tiba narik tangan gue?, batin Binkka bingung.
"Hm.., lo nggak mau kenalan sama gue gitu?" tanyanya dengan tampang yang sulit diartikan. Spontan alis Binkka langsung naik sebelah ketika mendengar pertanyaan dari teman sepupunya itu.
Enggar aja kagak ada niatan buat ngenalin lo ke gue, ngapain lo yang repot?
Binkka melirik Enggar sebentar, dari tatapannya itu Binkka seolah meminta penjelasan kepada Enggar tentang mengapa temannya ini tiba-tiba bertanya seperti itu. Tau maksud dari tatapan Binkka tersebut, Enggar akhirnya bersuara.
"Oh iya, soal dia gue lupa ngenalinnya ke lo, Bi. Dia sahabat gue yang pindahan dari Star High School, namanya Aq---" ucapan Enggar langsung terpotong.
"Nama gue Aqsal Alxata Morgan, laki-laki yang paling ganteng sejagat raya, gue pindahan dari SHS. Salam kenal." Aqsal memperkenalkan dirinya.
PD lo ketinggian, maki Binkka dalam hati.
"Gue Binkka. Binkka Ledista Jonatha."
Aqsal sempat terdiam beberapa saat setelah Binkka memperkenalkan dirinya. Ia merasa tidak asing saat mendengar marga Binkka tersebut. Tetapi ia tidak ingat sama sekali masalah yang menyangkut dengan marga itu.
Jonatha!?
■ ■ ■ ■ ■ ■
In my dreams, you're with me
We'll be everything i want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night
That we kiss for the first time
Or is that just me and my imaginationBinkka yang notabenenya adalah anak kelas 12 dari jurusan vokal, menyelesaikan kalimat terakhirnya pada lagu yang ia bawakan dengan suara yang sangat indah dan bisa dibilang cute.
Seisi kelas seakan terhipnotis setiap kali mendengarkan Binkka bernyanyi. Seperti tadi, kelas yang tadinya ribut mendadak hening karena melihat Binkka yang hendak mengambil gitarnya dan duduk di pojokan kelas, lalu dengan lihai tangannya mulai memetik senar gitar kemudian membawakan lagu yang berjudul 'Imagination'.Sudah dua puluh menit semenjak bel masuk berbunyi, akhirnya Miss Karin yang merupakan wali kelas Binkka memasuki kelasnya yang diikuti oleh seorang cowok di belakangnya.
"Good morning all," sapa Miss Karin.
"Morning Miss."
"Oke semuanya, sebelumnya Miss mintak maaf ya karena telat masuk kelas, dan sebagai gantinya Miss bawakan cogan buat kalian. Ayo perkenalkan dirimu!" ucap Miss Karin sedikit humoris.
Seisi kelas langsung dibuat heboh oleh ucapan Miss Karin barusan, terlebih lagi kaum hawa yang memekik tidak jelas ketika mendengar kata 'cogan'. Tapi, lain hal nya dengan Binkka, ia lebih memilih diam dan cuek dengan keadaan.
"Perkenalkan nama gue Aqsal Alxata Morgan, kalian bisa panggil gue Aqsal. Gue pindahan dari SHS. Salam kenal semuanya."
Refleks Binkka langsung mendongak ketika nama Aqsal lah yang tersebut. Ya, cowok itu ternyata memilih jurusan vocal di PHS ini.
Musibah lagi nih kek nya, batin Binkka kesal.
"Oke Aqsal, sekarang kamu boleh duduk,"
Aqsal mengedarkan pandangannya, lalu matanya terkunci ketika melihat sosok cewek yang ia kenali tadi pagi, Binkka. Aqsal kemudian melangkahkan kakinya ke arah Binkka dan duduk di sebelahnya.
"Hai Bi," sapa Aqsal ketika sudah menduduki kursi yang ada di sebelah Binkka.
"Hm."
Ni anak kesambet apa ya? Dingin amat, cecar Aqsal dalam hati.
"Lo kenapa duduk di sini?" tanya Binkka.
Aqsal tersenyum kecil, "Kan cuman di sini yang kosong." Binkka kemudian mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, ternyata benar hanya bangku yang di sebelahnya lah yang kosong dan tidak ditempati oleh siapa pun.
Oh iya ya.
●
●
●
●
●
●
●
Okeh guys sampai sini dulu, sorry deh kalo pendex, dari pada nggak update ya kan ya??? Sorry ya kalo author update nya lama, biasa dibilang sebulan sekali ya kan ya?
Okeh, jangan lupa fallaw ig nya author : @slscacaa27
Bye bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
semicolon;
Teen Fiction"Sempatkah kami ditukar ketika masih kecil? Menurut gue, alasan kalian benar-benar konyol"