Bagian Satu

4.2K 376 2
                                    

"Taehyung-oppa, ayolah ajak aku jalan-jalan sebentar saja"

Wanita itu terus merayu lelaki yang sedang berkutat dengan kertas-kertas berisi not not diatas meja.

"Sayang, aku sedang sibuk. Sebentar lagi aku dan juga bangtan boys akan comeback. Tak bisakah kamu mengerti pekerjaanku? "

Taehyung yang sedari tadi terusik dengan rayuan istrinya berusaha membujuk sang istri untuk mengerti dengan selembut mungkin.

"Baby lihatlah appa mu, bahkan ia mengabaikan kita demi not-not itu. "

Jisoo berlalu meninggalkan Taehyung, menuju kamarnya. Sungguh, ia kesal diabaikan oleh Taehyung.

Padahal ia hanya meminta jalan-jalan. Bukan hal sulit kan?

Memang dasar Taehyung saja yang tak pengertian. Pikir Jisoo

Kondisi nya yang saat ini tengah mengandung membuatnya tak jauh-jauh dari kata sensitif. Mudah menangis, tertawa, merasa tersakiti. Labil.

Greb.

Taehyung memeluk Jisoo begitu erat. Menaruh dagunya dipundak sang istri, hidungnya menempel ditengkuk sang istri. Menikmati segala aroma yang begitu memabukkan.

"Segitu buruknya appa mu ini ya? Sampai-sampai aeomma mu marah padaku hmm"

Tangan Taehyung mengusap lembut perut datar sang istri. Sebenarnya ia masih sibuk, menghafal lirik lagu dan juga not-not balok pada kertas itu. Tapi tak apa, apasih yang gak buat istrinya!?

"Kamu kan sibuk, aku tak mau mengganggumu oppa! "

Mulutnya bisa berkata begitu, tapi tidak dengan respon tubuhnya. Tangannya justru mengeratkan pelukan sang suami.

"Ihh jangan ngambek dong yang. Kamu ngomong gitu tapi malah ngajak aku ke kasur"

Taehyung terkekeh, ia mengendong Jisoo untuk segera sampai dikasur.

"Oppa! Aku ingin pelukanmu malam ini"

"Iyaiya, suamimu ini akan memelukmu sayang"

Dengan telaten Taehyung membenarkan selimut Kim Jisoo. Hanya sebatas dada, kemudian ia merengkuh tubuh kecil sang istri dengan kelembutan. Berusaha menyalurkan kehangatan.

Tak ada malam panjang. Malam ini untuk pertama kali dalam pernikahannya, mereka tertidur dengan rasa nyaman dengan penuh kasih sayang.

***

08:47 PM

Gadis itu berjalan, tudung masker dan juga topinya selalu menemani gadis itu sepanjang perjalanan.

Kota Seoul yang ramai memudahkan nya untuk menyamarkan identitasnya.

Senyum gadis itu merekah tatkala melihat lelaki yang telah menunggunya dibangku taman.

Sama seperti dirinya, lelaki itu juga memakai tudung, masker dan juga topi hitam.

Melangkah perlahan mendekati sang lelaki yang masih setia memandangi layar handphonenya itu.

Lelaki itu mendongak mendapati Lisa, Lalisa Manoban dihadapannya.

"Sudah 23 menit aku menunggu"

Lisa merotasikan bola matanya mendengar ucapan protes pertama yang diucapkan Jeon Jungkook.

"Aku sudah menghubungimu asal kau tahu"

Jungkook menatap Lisa sejenak. Tetap sama, wajahnya selalu cantik. Walau hanya melihat mata indahnya, ia sudah dapat menyimpulkan betapa cantik dan manisnya gadis dihadapannya saat ini.

"Yaa! Kau menghubungi ku? Kenapa tak ada notifikasi di handphoneku. Yak! Jimin sialan, pasti dia yang telah menghapus notif dan pesan darimu"

Jungkook terlihat sebal sekali. Bagaimana tidak, walau ia juga tak tahu, siapa yang telah menghapus pesan dari Lisa. Tetap saja ia tak suka itu. Lisa adalah prioritasnya tak bisakah orang itu mengerti hubungannya dengan gadis yang bernama Lalisa. Maknae dari girlgroup Blackpink.

"Sudah oppa. Kenapa kau malah merajuk seperti itu,  yang terpenting kita sudah bertemu"

Lisa mencoba membujuk Jungkook yang tengah merajuk. Jungkook memang seperti bayi, yang sangat menggemaskan bagi Lisa bagi ku juga. Hehe

"Akan ku hajar Park Jimin"batin Jungkook

Lelaki itu terus saja memaki dan mengumpat Jimin dalam hati.

"Ayo kita cari makan! "

Lisa menarik tangan Jungkook agar berjalan mengikutinya. Mereka seperti remaja yang baru dimabuk cinta.

Berjalan menyusuri taman, tak lupa tautan tangan yang selalu menemani disepanjang taman kota Seoul yang indah.

Tak lupa mereka juga mampir disalah satu kedai mie ramen yang cukup sepi. Tak mungkin juga dua orang idol kencan ditempat ramai. Bisa-bisa jebol stasiun TV dihebohkan berita mereka berdua.

"Ahh jungkook oppa! Kau tahu aku benci dengan sebagian fans fanatikmu"

Ucapan Lisa yang berapi-api membuat Jungkook yang baru saja duduk dikedai mie itu mengerutkan dahi bingung.

Tak lama, ada seorang pria tua yang menanyakan pesanan mereka.
"Apa yang ingin kalian pesan, tuan? "

Pria itu membungkuk hormat setelah mendengar pesanan Jungkook dan Lisa.

"Kenapa kau membenci mereka? Mereka menyukaiku"

Lisa menatap Jungkook sebal. Kenapa pria selalu saja tak peka dengan perasaan wanita?

"Maka dari itu jungkook-ahh,  mereka menyukaimu. Terkadang mereka menguntitmu. Bahkan mereka menjodoh-kanmu dengan Eunha G-friend-sungguh aku cemburu oppa"

Jungkook menatap Lisa tak percaya, ayolah kehidupan idol memang seperti itu. Kenapa ia harus cemburu. Bahkan ketika Lisa dijodoh-jodohkan dengan Taehyung pun Jungkook tak merasa cemburu.

"Ahhh rupanya Lisa-ku ini begitu mencintaiku"

Dengan gemas Jungkook mengacak rambut Lisa dan mengecup dahinya.

Semburat merah membuncah pada pipi gadis itu. Rupanya ia tersipu dengan sikap manis sang oppa! Melihat itu Jungkook terkekeh pelan. Menunjukkan deretan gigi rapihnya.

***

Dorm BTS 08:23 AM

"Hyung bagaimana kabar istrimu? "


Member tertua bangtans boys masih saja peduli pada mantan kekasihnya. Pikir Kim Taehyung.

Lelaki yang ditanyai itu melempar senyum sinis mendengar pertanyaan dari Kim Seokjin.

Memang Jin pernah menjalin hubungan dengan Jisoo. Itulah yang membuat perbincangan yang harusnya hangat menjadi panas ketika mereka berdua membahas Kim Jisoo.

"Tentu saja baik. Dia menikah denganku"

Taehyung menjawabnya dengan lembut, tapi penuh penekanan disetiap suku katanya.

Jin mendengus mendengar ucapan Taehyung. Apa dia salah? Kan hanya menanyakan kabar, terlepas dari kata mantan.

"Hyung-ahh kalian mengapa santai disini? Manager Han sudah menunggu kita diruangannya" Hoseok.

TBC

Perfect Marriage° Jisoo×Taehyung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang