06: 'Minnie' [Revisi]

313 37 14
                                    

[Dimohon untuk melihat author note di akhir cerita tentang revisi]

(Sangat direkomendasikan untuk mendengarkan Chase Atlantic - Swim untuk suasana yang lebih 'wow'.)

Minnie.

Nama itu bagaikan mantra yang terus - terusan bergema di dalam otaknya. Pria pirang itu hanya berbicara padanya selama sepuluh menit, Jeongguk sudah merasa ia tenggelam ke dalam jebakan netra coklat itu. Layaknya mawar yang menguncup, merah gelap, wujud di dalamnya tidak ada yang tahu. Jeongguk membasahi bibirnya, mengingat bagaimana pria yang mengaku sebagai Minnie itu tersenyum. Seperti ekstasi, Jeongguk bisa kecanduan.

Ia sudah berusaha menjelajahi internet untuk mencari identitasnya. Namun nihil, tidak ada informasi apapun tentangnya. Akun media sosial tidak ada, data kependudukan juga tidak ada. Ia tidak heran, Minnie tidak memberikan nama asli, dan tentu akan sulit menemukan siapa ia sebenarnya.

Lagipula, Jeongguk tidak peduli. Ia akan mendapatkan apapun yang ia inginkan.

Termasuk Minnie.

"Ini ketiga kalinya aku melihatmu tidak fokus, Guk."

Sepasang netra gelap mengerjap saat Namjoon memanggil di seberang meja. Ia mengangkat alis saat seluruh penghuni meja menatap bingung ke arah dirinya. Mereka sedang berkumpul di meja rapat di salah satu headquarter Jeon yang berada di distrik Gangnam. Jeongguk memanggil mereka karena Namjoon menemukan salah satu pelabuhan milik Park di daerah Busan, tempat mereka bertransaksi barang ilegal. Namjoon sudah merencakan untuk mengambil alih pelabuhan tersebut, dan mereka berkumpul disini untuk membicarakan bagaimana menghadapi pasukan Park yang ada disana.

"Ah, maaf." Jeongguk memperbaiki posisi duduk. "Tadi kita sampai mana?"

Ada helaan napas terdengar dari Namjoon. "Jung Hoseok memegang kendali dari operasi pelabuhan Busan milik Park. Mereka melakukan transaksi senjata, obat - obatan terlarang, prostitusi, dan lainnya. Menurut informasi, mereka mengimpor dari Tiongkok. Jika kita bisa mengambil alih, ini akan sangat menguntungkan untuk Jeon."

"Siapa Jung Hoseok?"

"Salah satu anggota Park yang bertugas di luar Seoul. Sepertinya anggota yang tidak secara resmi menjadi anggota Park."

Jeongguk menautkan jari - jemarinya dan duduk bersandar. "Jika kita meledakkan pelabuhan tersebut, apa resikonya?"

"Kehancuran bangunan dan mungkin akan mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya."

Salah satu alis Jeongguk terangkat, ia tidak ingin menghabiskan dana Jeon lebih banyak hanya untuk mengurus tikus - tikus Park. "Kalau begitu ambil alih tanpa merusak apapun." Ia menumpu kedua tangan yang tertaut diatas meja. Jeongguk menatap lurus ke arah Namjoon. "Jung Hoseok sepertinya menarik. Bagaimana kalau kita membujuk dirinya untuk bekerja sama? Aku yakin pria itu mudah untuk dimanipulasi. Kita butuh seseorang untuk menyusup ke dalam Park."

"Kau yakin? Aku sendiri ragu dengan Pria bernama Hoseok itu."

"Sudah cari tahu tentang dirinya?"

Namjoon tampak kebingungan, namun ia tidak berniat menanyakan lebih lanjut dan fokus mencari berkas - berkas yang ia punya.

"Jung Hoseok dahulunya bandar narkoba dan senjata ilegal di Makau. Ia bekerja sama dengan Park sejak lama. Menjadi pengatur barang - barang yang keluar dan masuk di pelabuhan Busan dan kadang di Daegu. Ia mempunyai kontak dengan Bandar yang ada di Tiongkok. Bisa dibilang merupakan anggota yang jarang berada di pusat Park saat ini. Dan, Jeongguk, kurasa ia tidak akan mudah dibujuk jika kau ingin menyuap dirinya dengan uang. Park pasti membayarnya dengan mahal."

operaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang