01

248 38 1
                                    

Meila Arnesty sekarang sedang menatap gedung-gedung bertingkat dengan mulut terbuka lebar. Regal International High School sekarang inilah yang tengah menjadi objek penglihatannya.

Meila sekarang resmi menjadi siswa di sekolah tersebut. Dia diterima melalui jalur beasiswa. Sungguh tidak dapat dipercaya, sekolah yang selama ini hanya bisa dilihat di layar televisi sekarang nyata di depan mata.

Hasil kerja keras dan belajarnya membuahkan hasil yang teramat baik. Dia menempati posisi pertama jalur beasiswa. Sebenarnya ini bukan sepenuhnya dari niat Meila melainkan sang kakak. Lita Arnesty kakaknya yang memaksa untuk berusaha agar masuk ke sekolah ini. Terdaftar di sma manapun Meila tetap bersyukur. Ini semua anugerah dari yang Kuasa. Meila benar-benar bersyukur.

Meila berbeda dengan siswa lainnya. Mengapa? Ya, karena dia hanya anak dari seorang guru sekolah dasar. Dan yang lain anak dari para pengusaha kaya raya.

Yang lain datang dengan mengendarai mobil mewah. Mulai dari Lamborghini Aventador, Porsche Boxter, Maybach Exelero dan sebagainya. Sedangkan Meila hanya mengendarai honda scoopynya saja. Tidak ada iri dan terkucilkan sedikitpun dalam hatinya. Dia bangga dengan kendaraannya itu, karena dibeli dengan uangnya sendiri.

15 menit sudah Meila hanya berdiri di tempat yang sama. Dia kemudian melangkahkan kakinya dan masuk.

"Meila lo harus belajar sungguh-sungguh disini. Semangat!"

Tetapi ada yang mengherankan. Mengapa ada banyak orang berdiri di dua sisi karpet merah panjang? Mungkin akan ada orang penting yang datang.

Meila melihat ada beberapa mobil mewah terpakir di depan karpet merah. Meila tidak peduli siapapun itu. Bodo amatlah tidak ada urusannya dengan Meila. Meila kembali melanjutkan perjalanan mencari kelasnya. Dia hanya tidak ingin terlambat di hari pertamanya.

Meila menaiki tangga di depan karpet itu. Tidak ada seorangpun bergerak dari tempat itu. Mereka hanya tetap diam menunggu sang pemilik mobil keluar.

"Arkan udah datang woy!"
"Buruan siap di tempat!"
"Anjirrr si Arkan ganteng banget"
"Meleleh aku bang"

Karena kebisingan yang terjadi, Meila membalikkan badannya. Ia telah menaiki beberapa anak tangga.

Ada tiga laki-laki berkacamata hitam yang mungkin sedari tadi ditunggu kehadirannya. Mereka yang tadi menunggu kini seperti menunduk hormat.

Apa lagi yang terjadi saat ini?

Meila tidak menghiraukannya dan kembali menaiki anak tangga.

Arkan menurunkan sedikit kacamatanya. Dia melihat ada seorang gadis yang sedang menaiki tangga.

Siapa gadis itu? Berani-beraninya dia pergi ketika yang lain menunduk hormat disini!

"Hey gadis bodoh!" ucap Arkan sedikit berteriak

Gadis yang dimaksud adalah Meila.

Tidak ada sahutan.

"Hey gadis bodoh! Gue lagi bicara sama lo!" kali ini seperti teriakan yang sesungguhnya

Kayak ada yang teriak?

Meila akhirnya berbalik. Dan ia menatap lelaki yang sekarang seperti sedang menatapnya juga. Tetapi rautnya seperti sedang menahan amarah.

"Hey gadis bodoh! Apa telinga lo tuli?!"

Apa?! Gadis bodoh? Bener-bener cari masalah nih orang! Minta ditabok!

Saat Meila hendak turun dan membalas perkataan lelaki itu, dia terhenti. Dia ingat tujuannya datang kesini hanya untuk belajar bukan untuk mencari masalah.

Sabar Meila Sabar! Lo harus inget tujuan lo kesini...

Meila akhirnya memutuskan untuk tidak usah membalasnya. Dia berbalik dan berjalan kembali dengan tenang ke kelasnya.

Arkan membulatkan matanya begitu juga kedua temannya. Gadis ini berani melawannya. Dia menahan amarahnya hingga kuku jarinya memutih. Dia terus menatap punggung gadis itu hingga akhirnya hilang dibalik tembok.

Kurang ajar!

Orang-orang yang tadinya menunduk hormat kini terperangah kaget. Karena ada orang yang berani melawan Arkan.

"Kaget gue ada yang berani sama si Arkan"
"Berani banget tuh cewek!"
"Anjir keren dah"
"Applause"
"Wow this is amazing!"
"Cewek aneh"
"Kayaknya tuh cewek nyari mati"

Mungkin itulah beberapa bisikan yang terdengar. Ada yang tidak senang dan bahkan ada pula yang senang.

Tunggu aja pembalasan gue! Batin Arkan

My Curse BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang