05

123 22 1
                                    

Oh ya Tuhan... tempat seluas ini dan gue sendiri yang harus membersihkan semuanya?

"Gak ada gunanya jika lo terus berdiri disitu. Lo pikir tempat ini bakal bersih gitu aja?" Meila kaget dan membalikkan badannya.

Dan saat telah melihat siapa orang itu, sekarang dia bahkan kaget setengah mati. Orang yang tengah berdiri dihadapannya kini adalah orang yang harus dihindarinya disini.

Meila menelan ludahnya kasar. Dia mulai keringat dingin lagi "ehm... ada apa?" meila bertanya tetapi tidak berani menatap lawan bicaranya.

"Lo emang murid malas! Udah beruntung lo bisa sekolah di sekolahan sebagus ini. Gratis lagi. Dan sekarang lo nyari masalah sama gue! Gue pastiin lo bakal minta maaf dengan bersujud di kaki gue!"

Perkataan arkan sukses membuat meila marah. Dia merasa seperti dihina "maksud lo apa!"

Kedua alis arkan tertaut"Lo belum tau siapa gue? Gue bahkan bisa keluarin lo dengan mudah" tanyanya dingin

Meila sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi sekarang "Gue udah tau lo siapa. Dan lo pikir apa yang lo lakuin gue bakalan takut? Mimpi lo!"

Arkan masih memasang wajah datarnya "ini yang jadi penyebab lo dihukum?"

Arkan menunjukkan sebuah buku. Dan ternyata itu adalah buku tugas Meila. "Oh jadi ternyata lo yang nyuri buku gue. Ciih dasar banci!"

Arkan tidak terima diremehkan seperti itu. "Lo bahkan belum minta maaf sama gue. Lo mau gue lakuin hal lain lagi. Dan gue cuma terima maaf dari lo dengan lo yang bersujud di kaki gue. Paham? Dan itu gak lama lagi"
setelah mengatakan itu arkan melenggang pergi dengan buku yang tadi digenggamnya dihempaskan dan mengenai wajah meila.

Meila merasa seperti di injak-injak oleh orang yang melemparinya tadi dengan buku. Dan buku dengan sampul hijau tua itu rusak dan kertas-kertasnya berhamburan di lantai. Bisa dibayangkan sekeras apa lemparan itu kan?

Meila merasakan perih di sekitar mulutnya. Ia mengambil ponsel di sakunya dan saat memeriksa mulutnya ternyata terdapat sebuah goresan. Pasti akibat gesekan buku itu.

Meila tidak boleh menangis, walaupun dia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Dia tidak boleh menjadi wanita yang lemah. Hatinya sakit ketika dihina seperti itu dan yang menghinanya adalah seorang lelaki.

Jika pada kodratnya bahwa lelaki harus menjaga perempuan dan tidak akan pernah membuat perempuan menangis ataupun terluka. Maka lelaki yang tadi sungguh tidak berperasaan.

Meila harus segera menyibukkan diri agar melupakan kejadian tadi. Dia mulai membersihkan tempat itu. Menjalani hukuman yang seharusnya tidak diterimanya.

...

Arkan Pov

Arkan mencari sebuah nama di ponselnya. Setelah menemukannya dia menelponnya.
"Halo"

"Iya halo kak"

"Cepat ambil buku tugas matematika milik meila arnesty dan bawa ke gue"

"Apa?!"

"Masih kurang jelas?"

"Aku gak berani"

"Lo berani sama gue?"

"Eh eh bukan gitu kak"

"Tidak ada bantahan! Segera laksanakan. Atau lo akan menyesal"

Setelah kata itu dilontarkan. Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh arkan.

...

"Akhirnya beres juga" meila bahagia sekaligus juga lelah membersihkan aula sekolah ini.

Jika sedang marah atau sedih meila tidak akan melampiaskan dengan cara seperti kebanyakan orang. Seperti pergi ke klub dan minum minuman keras, berbelanja, berlibur. Dia akan memilih untuk membersihkan sesuatu. Seperti saat ini, pikirannya sudah agak tenang.

Meila melirik jam dengan perpaduan warna merah putih dan biru yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Ternyata sudah jam tiga. Dan ahh bahkan gue nggak sadar sudah disini selama tiga jam!"

Meila keluar dari ruangan itu dan menuju kelasnya untuk mengambil tasnya dan bergegas pulang.

Pulang? Ya karena pelajaran pak Handir berlangsung selama tiga jam dan jadwalnya di akhir pelajaran. Jadi sekarang saatnya untuk pulang.

Saat tiba di kelas masih ada beberapa temannya yang mungkin sekarang sedang piket dan meila tidak melihat kiara.

Pasti udah dijemput nyokapnya. Maafin gue ra, gara-gara gue lo terpaksa berbohong

Meila menghembuskan nafasnya perlahan dan keluar kelas dan ke parkiran mengendarai motornya dan pulang.

My Curse BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang