Chapter 1

838 73 15
                                    

19 September 2014.

Hermione keluar kamarnya dengan tas yang digendongnya, Ia berjalan menuju ruang makan.

"Morning, grandma." Sapa Hermione mengecup pipi neneknya lembut.

"Morning, Mione. Happy birthday." ujar neneknya dan melanjutkan menyiapkan makanannya dibantu Hermione.

"Oke begitu, lelaki ganteng ini tidak disapa, Mayo?" tanya seseorang dengan wajah flat andalannya.

"Oh ya? Dimanakah lelaki ganteng itu? Ku harap dia tidak menyebalkan." ujar Hermione dengan gaya menyindir.

"Aku menyebalkan? Yang penting aku ngangenin!" ujar Tom dengan menggerucutkan bibirnya.

"Ya ya, biar kau bahagia."

Hermione dan Jessy (Neneknya) sarapan dengan nasi goreng, sedang Tom asik menonton televisi.

Hermione menaruh piringnya di wastafel, dan mencucinya, lalu berpamitan.

"Kita berangkat dulu, grandma. Bye.."

"Bye Jess."

Hermione dan Tom berangkat ke sekolah menggunakan sepatu. Ya, jalan kaki.

***

Harvard High School.

Sekolah Hermione termasuk sekolah popular yang berada di London. Bangunannya yang cukup etis dengan banyak pohon rindang serta anak belajar diatas rumput.

Hermione tersenyum kepada orang yang melihatnya.

"Aku ingin ke kantin, kau ke kelas saja kalau mau." ujar Hermione kepada Tom. Tom membalasnya dengan anggukan.

"Hey," seseorang menepuk bahu Hermione. Hermione melihat orang itu, dan tersenyum tipis.

"Gue-eh aku Harry. Namamu?" tanya lelaku berkacamata bernama Harry mengulurkan tangannya.

Hermione menerima uluran Harry. "Hermione."

"Oh iya, gue dengar—eh tidak apa-apa kan aku make bahasa gue-elu?" tanya Harry. Hermione mengangguk tidak mempermasalahkannya. Toh, Harry anak gaul, pikirnya.

"Gue denger lu ngomong sendiri tadi, ngomong sama siapa?" tanya Harry.

Hermione mengerutkan alisnya, "Oh yang ke kantin? Tadi ngomong sama teman di Whatsapp, kau tahu? Pesan suara."

Harry mengangguk, "Oh ya aplikasi chatting itu."

Hermione mengangguk, emang dirimu punya teman Mione?

"Kalau gitu kita bareng ya ke kantinnya." Hermione mengangguk mendengar ajakan Harry dan mereka berjalan ke kantin bersama.

...

Hermione meminum jus alpukatnya dengan diam, sementara Harry memakan cilok kuahnya dengan nafsu.

Hening. Ya mereka hanya berfokus dengan makanan dan minumannya masing-masing.

Hermione melihat pojokan kantin dengan mata menyipit, Ia terlihat tegang dan mulai berdiri lalu menghampirinya sebelum tangan Harry menahannya.

"Mau kemana?" tanya Harry. Hermione mengerutkan dahinya, melihat Harry tidak percaya.

"Apa? Apa yang lu lihat?" tanya Harry. Hermione menggeleng tidak percaya.

"Kau tidak melihatnya?"

Harry menggeleng, "Gak, gue gak lihat."

Hermione menghela napasnya, dan baru sadar bahwa Harry bukanlah Tom.

"Hm, mungkin aku hanya—mengantuk." jawab Hermione dan lanjut meminum jusnya yang tersisa setengah.

"Ayo masuk kelas," ajak Harry ketika Ia sudah mengelap bibirnya dengan tissue, lalu berdiri. Hermione mengangguk, dan berdiri lalu berjalan ke kelas bersama-sama.

Hermione duduk di bangku dekat tembok, dan menatap ke luar jendala. Pikirannya hanya satu, apakah Tom berkeliaran? Atau nyasar?

Hermione mengangkat bahunya acuh, toh Tom kalau salah belok dia bisa tembus tembok.

"HEY!" Teriak sebuah kelompok memasuki kelas dengan lompat dan menggebrak meja. Hermione terlonjak kaget melihatnya.

"Cie pada kaget ahaha. Pulang dari sini periksa jantungnya takut ada penyakit jantungan." ujar pria berkulit hitam manis dengan tertawa andalannya lalu menyikut lengan temannya yang berambut hitam.

Hermione memutar matanya, lelaki putih menghampiri Hermione. "Lu memutar bola mata lu di hadapan gue dan kelompok gue?" tanyanya dengan gaya arogan.

Hermione menyipitkan matanya. "Oh lu gak tau siapa gue?" tanyanya.

"Gue The—"

"Theo, stop. Jangan buang tenaga lu di hadapan cewe semanis dia." ujar lelaki berkulit putih pucat, lalu menghampiri Hermione.

"Hey, manis. Siapa namamu?" tanya lelaki pucat itu.

"Hermione Granger,"

"Well, Hermione. Gue Draco Malfoy." Draco duduk di meja hadapan Hermione, menyisir rambutnya ke belakang.

Draco memasang seringaiannya, dan membelai pipi Hermione. Dengan cepat Hermione menepis tangan Draco, dan itu membuat anak-anak sekelas menganga tidak percaya, dan kelompok Draco tertawa kencang.

"Good Morning, student. Pelajaran kita mulai.." ujar suara wanita paruh baya. Draco yang sedang menggoda Hermione mulai berjalan ke bangkunya dengan mengedipkan sebelah matanya.

***

Hermione menunggu Tom yang sedang menggoda penunggu pohon ceri di parkiran. Hermione memutar matanya melihat Tom dengan senyum menggodanya.

"Eii Granger!" sapa lelaki bernama Theo. Hermione melihatnya mengangguk. Ia baru tahu dari Harry, kalau Draco dkk ini adalah gangs yang paling ditakuti, dan gangs yang paling diminati banyak perempuan.

"Tidak berniat menjawan sapaan kami?"

"Hai, Theo."

"Good girl." Theo tersenyum simpul.

Draco mendorong Theo, dan menghadap Hermione. "Ngapain disini?" tanya Draco.

"Nunggu seseorang."

"Wah wah, lu laku juga yak," ledek lelaki hitam manis bernama Blaise.

Hermione tersenyum tipis.

"Mending lu balik sama gue." Ajak Draco. "Gue bawa motor, dan motor gue motor baru keluar tahun ini, tenang saja gue belinta cash, gak pake kredit, dan gue bawa dua helm buat cewek yang nebeng ke gue. Lu beruntung, karena lu masuk ke 100 cewek yang dibonceng di motor gue." ujar Draco panjang lebar. Hermiine tertegun, lelaki sok cool seperti Draco bisa berbicara panjang lebar?

"Bagaimana temanku?" tanya Hermione.

"Sudahlah kagak usah risau." ujar Draco. "Minggir, motor gue di sini." Draco menaiki motornya lalu memakai helmnya, dan memundurkannya.

"Nih, pakai helmnya," Draco menyodorkan helmnya, dan menyalakan mesinnya.

"Gas bro!" teriak Theo dan Blaise tertawa puas. Draco menyeringai dan mengangkat jempolnya, "Siap gan!"

Hermione menaiki motor Yamaha Fj-09 warna hitam milik Draco. "Siap?"

Hermione mengangguk, "Siap."

Draco mengegas motornnya, dan Hermione memegang jaket Draco dengan kuat.

Lu bakal jadi milik gue, Hermione.

Batin Draco, dan Dracopun menyeringai.






Tbc...

Holaaaaaaa. Ini kayanya bakal slow update, tapi gak karatan banget kok slownya, gak kaya cerita Dunia Terbalik😂

Dan juga ini baku tidak baku.

Jadi kalau tidak suka tidak apah apah :)

Please give me some feedback:(



Salam ngantuk😂
Salz.

Dark Side Of Granger [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang