Draco tersenyum kecut saat mengingat kejadian kemarin. Tadi pagi adalah pemakaman Lucius dan Narcissa Malfoy.
Draco menggertakkan giginya, melihat setan sialan menunjukan gigi hitam penuh darahnya.
Teman-temannya juga ada disana, guru-gurunya, dan juga ada Hermione.
Hermione melihat Draco sedang dipeluk dan dipegangi oleh gadis berwajah anjing pug, Pansy Parkinson.
Upacara pemakaman sudah selesai, mereka semua meninggalkan kuburan itu. Hermione memasang tudung hitamnya dan menutup sebagian kepalanya dan berjalan mengikuti yang lain.
"Hermione, wait." Draco menahan tangan Hermione.
Hermione merasakan hawa aneh berada di sekitarnya. Mungkin saja ini hawa berada di kuburan, pikirnya.
"Kamu satu-satunya yang tidak mengucapkan bela sungkawa," ujar Draco melihat ekspresi Hermione.
"Aku turut prihatin Draco atas kepergian orangtuamu. Tapi apakah, errr.. Kau merasakan hawa aneh?" Tanya Hermione bingung, melihat ekspresi Draco yang sepertinya menyembunyikan sesuatu.
"Hmm, tidak."
"Hermione, ayo!" teriak pria berkacamata bundar dengan rambut berantakan.
"Aku pergi dulu," Hermione merapikan tudungnya, "Semoga ada hikmah dibalik ini, Drake. Dan kamu diberikan ketabahan." Hermione tersenyum manis dan mengusap punggung Draco sebelum pergi.
***
Hermione mengaduk-aduk nasinya tidak nafsu, Ia sedang memikirkan sesuatu. Hawa aneh dikuburan itu tidak biasa, seperti sesuatu yan—
"Mayo. Makan jangan diaduk-aduk terus." ujar Jess, neneknya.
Hermione memasukan sesendok nasi goreng dengan tidak nafsu.
"Apa yang sedang dipikirin?" tanya Tom.
"Tidak ada."
"Saya tau, anda berbohong." jawab Tom datar, dan melanjutkan tugas sekolahnya.
Hermione berdehem, Jess yang melihat dua anak tersebut menggelengkan kepalanya
"Aku sudah kenyang." jawab Hermione, Ia berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
"Ada apa dengan kalia berdua?" tanya Jess dengan suara menginterogasi.
"Hanya sedikit masalah." Jawab Tom sekenanya, lalu berdiri dan berjalan ke kamar Hermione.
"Mayo,"
"Marvo, pintu itu terkunci dan kau tidak akan bisa masuk."
Tom menembus pintu, dan memasang seringainya. "Kau lupa, Jean?"
"Oh shut up."
Tom duduk di ranjang Hermione dan melihat buku diary Hermione.
"Kau tau? Dulu aku juga dapat diary."
Hermione mengernyit, "siapa?"
"Aku lah."
"Yang nanya,"
"Si anju."
"Dapat darimana kata-kata itu?" Tanya Hermione.
"Gini-gini aku setan gaul." Jawab Tom pede. Hermione ttertawa dan Tom tersenyum.
"Ada hal yang ingin aku bilang padamu." Ujar Tom tiba-tiba serius.
"Hm?"
"Tentang Malfoy."
"Apa yang kau ketahui tentang Draco?" Tanya Hermione.
"Kenapa kau begitu peduli dengannya."
"Karena dia...." Jawab Hermione menggantung. Tom mengangkat sebelah alisnya.
"Temanku."
"Hanya sebatas teman," Tom tertawa puas dengan pernyataan dari Hermione tersebut.
"Serius, ada apa dengan Draco?" Tanya Hermione.
"Sebelumnya apa kau merasa ada yang aneh saat pemakaman orangtua Malfoy?" Tanya Tom.
"Well, kau tahu?"
Tom mengangguk, "Aku ada di seberang pohon rindang dekat parkiran."
"Apa kau melihat makhluk menyeramkan dekat kuburan itu?" Tanya Hermione tak yakin.
"Yes, I did."
"Menurutmu, siapa dia?"
***
Draco berdiri dalam diam, melihat iPhonenya yang terus bergetar diatas meja belajar.
Ucapan bela sungkawa terus menerus datang di aplikasi whatsapp.
"Draco..."
"Pergi."
"Draco.. kau berjanji akan memberikan apapun yang aku mau."
"Bukan saat yang tepat."
"Atau kau akan menyusul orangtuamu."
"Baiklah, apa mau mu?"
"Tubuh segar, bawa dia untukku, Draco."
"Besok saja di sekolah."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side Of Granger [COMPLITED]
Mistério / SuspenseHermione Granger yang dirawat dan dibesarkan oleh dua non-manusia yang menjalani hidupnya sebagai seorang indigo. Kisah hidupnya dimulai saat Ia memasuki SMP dan bertemu dengan laki-laki bernama Draco Malfoy. Start : 1 Januari 2018 End : 27 Desember...