Kakek dan Daniel

546 92 3
                                    


ini...
Tidak tau harus senang atau sedih, seongwoo sendiri begitu bingung dengan keadaan hatinya.

Ia senang bisa bertemu Daniel, tapi tidak senang ketika kakeknya juga bertemu daniel.

Oh... Ayolah....
Bagi seongwoo ini bukan waktu yang tepat dan seongwoo belum mempersiapkan apa-apa.

"Siapa kau?" tanya kakek.

"Aku Daniel tuan. Aku... Emm... Tem... Teman seongwoo" Daniel begitu berat mengucapakan kata teman sebagai hubungan antara ia dan seongwoo.

Ayolah, ia sudah berusaha begitu keras dan sekarang ia masih harus berbohong.  Rasanya sungguh tidak enak. Tapi demi masa depan ia dan seongwoo, Daniel akan berusaha lebih keras.

"Teman seongwoo? Mau apa kemari?"

"Emm... Hanya ingin bertemu seongwoo untuk mengajaknya berangkat bersama ke pesta perpisahan sekolah nanti malam tuan. Yah... Hanya itu"

Seongwoo menghela nafas seakan merasa lega Daniel mengucapkan alasan yang masuk akal kepada kakeknya.

"Baiklah kalau begitu. Masuklah"

Daniel memasuki rumah seongwoo yang telah lama sekali tak ia lihat karena biasanya ia dan seongwoo menghabiskan lebih banyak waktu di rumah Daniel.

Suasananya masih sama, sederhana. Hanya saja kehadiran kakek seongwoo membuat suasana sederhana itu berubah sedikit tegang.

Ketika kakek seongwoo telah menghilang dibalik pintu kamar, seongwoo pada akhirnya bisa menghembuskan nafas lega, begitu juga Daniel.

"Mau apa kau kemari? Sudah aku bilang, kau bisa kemari jika waktunya sudah tepat"

Daniel tidak menanggapi apa yang dikatakan seongwoo, ia lebih memilih duduk di kursi dan memejamkan matanya sebentar sebelum kembali membukanya dan menatap seongwoo dengan kesal.

"Kapan 'waktu yang tepat' itu datang seongwoo? Aku bosan setiap hari harus menyuapi sejong, lalu setelah itu mendengarkan curhat jonghyun, dan untuk pertama kalinya dalam hidupku juga aku bosan memeluk kedua kucing tersayangku"

Seongwoo berkacak pinggang dan menatap Daniel lebih tajam.

"Apa itu alasan yang tetap yang bisa kau ucapkan kang daniel? Serius... Hanya karena kau bosan kau hampir menghancurkan semua rencana kita"

Daniel terkejut mendengar ucapan seongwoo kali ini. Karena sungguh... Ia merasa seongwoo seharusnya tau alasan sebenarnya ia datang kemari dan alasan sebenarnya kenapa hidupnya belakangan ini menjadi begitu membosankan.

Tapi lihat sekarang... Pria cantik itu malah menatapnya dengan tajam, bukannya memelukanya dengan hangat.

"Kenapa kau masih belum mengerti seongwoo... Alasan dari semua kebosanan dan kenekatan ku datang kesini adalah karena aku merindukan mu. Apa kau tidak bisa lihat? Atau merasakan nya?"

Daniel mengacak rambutnya dengan kesal. Kalau saja tidak ada kakek seongwoo disana mungkin sekarang daniel akan melempar seongwoo ke atas ranjang dan melakukan sesuatu yang....

Akh... Sudahlah. Memikirkan hal seperti itu hanya akan membuat Daniel makin pusing.

"Niel... Aku mengerti. Tapi keadaan ini sedang sangat rumit. Untuk beberapa saat kita tidak bisa berperilaku seperti biasanya. Apalagi sekarang kakek sedang mendiamkan aku"

Seongwoo tertunduk dan nampak sedikit tertekan ketika mengatakan hal itu pada daniel. Namun disisi lain ia juga harus membuat daniel mengerti kenapa ia bersikap keras atas kenekatan daniel datang kerumahnya secara tiba-tiba.

JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang