PELUK CIUM

2.7K 344 36
                                    

Bagi daniel berpacaran dengan seongwoo adalah hal paling luar biasa yang pernah ia rasakan. Dulu ia hanya bisa membayangkan bisa memeluk dan mencium seongwoo, namun sekarang daniel bisa mewujudkan semuanya. Memeluk, mencium, bergandengan dan masih banyak lagi. Mungkin belum semuanya terwujud, namun perlahan daniel akan membuat seongwoo terbiasa dengan semua hal itu.

Ah... Membayangkanya saja membuat daniel sangat merindukan pujaanya itu.

"Heh... Daniel, kau baik? Kenapa kau tersenyum aneh seperti itu?" jonghyun yang duduk disebelah daniel merasa mulai jengah. Temanya itu sedari tadi sama sekali tidak memperhatikan guru Choi yang sedang menjelaskan didepan sana, yang dilakukanya sedari tadi hanya tersenyum bodoh sambil mencoret-coret buku saja.

"Jonghyun, aku merindukan seongwoo"

Begitulah jawaban dari daniel. Jonghyun tak habis fikir kenapa daniel jadi sedikit aneh seperti sekarang. Jonghyun bisa mengerti jika sedang jatuh Cinta orang mungkin akan sedikit berubah, tapi perubahan Daniel itu sangat extream. Makan tersenyum, belajar tersenyum, mau tidur tersenyum, mandi tersenyum dan masih banyak lagi.

Daniel itu pada awalnya tidak terlalu sering tersenyum, hanya dalam beberapa kesempatan saja dia tersenyum, namun seongwoo merubah semuanya. Dengan pesonanya seongwoo membuat daniel tersenyum dalam setiap kesempatan. Jonghyun pada awalnya senang melihat daniel sering tersenyum, namun jika sudah seperti ini, jonghyun merasa daniel sudah beranjak gila.

"Kalau kau merindukanya, temui saja dia" saran jonghyun, matanya masih memperhatikan guru cantik didepan sana yang masih Setia menjelaskan teori reproduksi.

Ah... Kenapa harus reproduksi, jonghyun kan jadi memikirkan yang aneh-aneh.

"Jonghyun, bagaimana caranya untuk bertemu seongwoo sekarang?"

Sial.

Jonghyun memandang daniel dengan tampang kesal, fantasinya jadi terganggu karena pertanyaan bodoh Daniel.

"Katakan saja kau sakit perut. Sudah jangan ganggu aku" jonghyun kembali pada fantasinya soal reproduksi. Oh... Guru choi. Kenapa begitu cantik? Andai jonghyun dapat memilikinya.

"Ah... Kau benar. Harusnya aku sudah memikirkanya sejak tadi. Terkmakasih ya"

Daniel kemudian mengangkat tangannya, sejenak pelajaran terhenti karena daniel yang mengeluh sakit perut.

"Guru choi, bisakah aku ke kamar mandi sebentar? Aku sakit perut"

Guru choi didepan sana memandang daniel dengan tampang menyelidik, namun tatapanya beralih pada teman sebangku daniel yang sedang memperhatikannya.

"Silahkan Daniel. Kalau sudah selesai kembali kekelas. Dan kau kim jonghyun, yang harus kau perhatikan adalah pelajaran yang sedang aku jelaskan, bukan aku"

Daniel rasanya ingin tertawa dengan keras mendengar teguran guru choi pada teman sebangkunya itu. Kalau Daniel perhatikan temanya itu memang sering mengamati si guru cantik dari kejauhan.

Sedangkan jonhyun yang ditegur hanya bersikap santai dan kembali memperhatikan si cantik didepan sana.

Tak ingin membuang waktu, daniel segera keluar dari kelas. Ia kemudian mengirim pesan pada seongwoo untuk menemuinya di UKS. Namun tak satupun balasan daniel terima hingga ia sampai di uks.

"Hah... Dia pasti lebih memilih belajar daripada bertemu denganku disini"

Daniel memutuskan untuk menghabiskan sedikit waktu lebih lama di uks. Ia merebahkan diri atas kasur uks dan meletakan ponselnya dimeja samping kasur. Tidur sebentar tidak apa-apa kan.

JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang