2 kucing Daniel

1.3K 201 11
                                    

Ketegangan sudah meninggalkan seongwoo sejak 1 jam lalu. Pasalnya 1 jam lalu tuan kang mengeluh ngantuk dan lelah setelah bekerja hingga beliau memutuskan untuk segera tidur dan menyudahi perbincangan di antara mereka.

Karena seongwoo sudah memutuskan untuk menyanggupi permintaan daniel untuk menginap dirumahnya, maka sekarang seongwoo tengah berbaring di atas kasur Daniel dengan 2 ekor mahluk hidup yang menimpa bagian perut ratanya.

Merekalah peter dan rooney.

2 kucing daniel itu tengah terlelap diatas kasur daniel ketika ia dan daniel memasuki kamar. Mereka meringkuk saling berdekatan diantara bantal dan guling saling memberi kehangatan. Mereka nampak sangat lucu hingga seongwoo gemas sendiri.

Ketika seongwoo mengusap ke dua mahluk lucu itu seketika keduanya bangun dan mengeong manja melihat pemiliknya pulang. Daniel yang mengerti segera membawa sebuah toples yang berisi makanan kucing. Ketika daniel menggoyangkan toples itu kedua kucing lucu itu segera menghampiri tuan nya untuk mendapatkan camilan didalam toples itu.

"Wah... Mereka pintar sekali. Apa kau melatih mereka?"

"Tidak juga. Aku hanya terbiasa dengan hal seperti ini, dan mereka juga begitu"

Daniel menuangkan makanan kucing itu kedalam 2 mangkok berwarna biru dan putih lalu dengan cepat kedua kucing daniel itu makan dengan lahap.

"Aku akan mandi dulu, mau mandi bersama?" tawar Daniel. Walau nada suaranya tak mengandung maksud apapun, namun dari raut wajahnya seongwoo yakin daniel memiliki maksud lain yang pasti akan berahir dengan ia yang mendesah.

Tidak.. Tidak..

Seongwoo tidak ingin mendesah sekarang. Ia ingin istirahat dan menatap 2 kucing manis itu makan.

"Tidak terimakasih tuan. Mungkin lain kali"

"Okay. Lain kali kau tidak boleh menolak" Daniel mengusap rambut seongwoo sebentar lalu masuk ke kamar mandi dengan handuk putih di tangannya.

Seongwoo melanjutkan kembali acara menatap kucingnya. Posisi tubunya kini sudah tengkuran dengan kedua tangan menahan kepala, matanya tak beranjak dari 2 kucing itu

Sesekali tawanya akan keluar ketika rooney mencoba merebut makanan peter karena mangkoknya sudah kosong.

"Hey... Jangan bertengkar"

Seongwoo memcoba melerai perebutan makanan itu dengan memangku rooney dan memeluknya diatas kasur daniel. Tubuhnya yang semula tengkurap kini berganti posisi jadi berbaring, kedua tangannya mengangkat rooney tinggi-tinggi di atas kepala hingga ia bisa melihat wajah lucu kucing itu.

"Kenapa kau menggemaskan sekali? Tau tidak? Aku jadi ingin memelihara satu yang seperti mu"

Rooney hanya mengeong tak mengerti. Kaki rooney menendang-nendang udara seakan mencoba untuk kabur dari seongwoo.

Seongwoo yang mulai khawatir rooney merasa tak nyaman ahirnya menurunkan rooney, kucing itu bukannya pergi malah mencari posisi enak diatas perut seongwoo. Dan tak lama kemudian seongwoo melihat peter sedang menguap sambil menggeliatkan tubuhnya di lantai.

Menyusul temannya yang sudah nyaman diatas perut seongwoo peter mulai menaiki ranjang lalu melakukan hal yang sama dengan rooney. Beberapa saat kucing itu nampak mengelilingi tubuh seongwoo untuk mencari tempat paling nyaman. Setelah diarasa mendapatkan tempat yang enak peter segera naik ke atas tubuh seongwoo dan meletakan tubuhnya di atas tempat yang sudah di incarnya.

Tepat diatas burung seongwoo.

Ah... Tuan dan kucing nya sama saja.

Seongwoo hanya bisa pasrah. Ia tak ingin menggangu kedua kucing manis itu apalagi ketika telinganya mendengar suara dengkuran dua mahluk itu.

Hatinya tak akan tega.

Tak berapa lama daniel keluar dari kamar mandi dengan handuk membalut bagian privasinya.

Matanya nampak terkejut melihat seongwoo terbaring tak bisa bergerak karena dua kucingnya sudah terlelap di atas tubuh seongwoo.

"Kenapa mereka disana?"

"Kurasa mereka mengantuk setelah selesai makan"

"Lalu Apa yang difikirkan peter hingga dia bisa memilih tidur disana?"

"Entahlah. Kurasa kau yang lebih mengerti dia"

Daniel sebenarnya ingin memindahkan dua anaknya itu ke sebuah bantal berbentuk bulat dimana mereka biasa tertidur namun seongwoo bilang tidak usah.

"Rasanya hangat dan nyaman" itulah yang dikatakan seongwoo
Daniel tidak mengerti bagian mana yang terasa hangat dan nyaman,namun otaknya seakan langsung memgerti ketika tangan seongwoo berusaha mengusap kepala peter.

Oh.... Daniel jadi tersenyum begitu juga dengan seongwoo. Mereka terkekeh untuk hal konyol yang sedikit berbau mesum.

"Aku juga bisa menghangatkanmu"

"Tidak usah, peter melakukannya lebih baik dari mu tuan"

"Hey....dia hanya kucing pemalas"

Daniel yang merasa tersaingi ahirnya benar-benar memindahkan rooney dan peter ke tempat mereka biasa tertidur.

Dua kucing itu kini tak lagi terlelap melainkan menyaksikan hal yang tak seharusnya mereka saksikan.

Walau mereka mungkin tak mengerti apa yang sedang dilakukan ayah mereka diatas tubuh calon ibu mereka dengan tubuh telanjang, namun wajah mereka nampak kesal seperti tidak diberi makan selama seminggu.

Wajah rooney menoleh kearah peter lalu ia mengeluarkan geraman kesal seakan mengatakan

"Karna kau kita jadi menyaksikan adegan tidak senonoh"

Peter yang tak ingin kalah balas menggeram pada rooney. Mungkin begini maksud peter

"Aku tidak melakukan hal yang salah. Ayah saja yang terlalu bringas"

Kedua kucing itu terus saja saling menggeram, lama-lama mereka mulai saking cakar hingga ahrinya posisi mereka sekarang tak beda jauh dengan posisi ayah dan calon ibu mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Sepertinya melenceng sangat jauh ya. Kan harusnya fokus ke ongniel eh sekarang malah fokus sama si mpus. Harap maklum ya kawan-kawan aku emang pencinta kucing walau ga melihara kucing karena ga di ijinin mamah.

Chapter depan mungkin bukan ongniel. Tungguin ajah.

Vote and comment ya.

Maaf kalo ada typo. Biasalah ga di edit dulu hehe. 😁😁😁😁😁

JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang