1.HUJAN

47 6 0
                                    

___

Aku pernah membaca sepenggal kisah dan aku mulai memahami isinya bahwa tak selamanya  suatu kisah akan berakhir bahagia

Arilana

***

Rilana mengayun ayunkan kaki nya di udara kini ia sedang duduk di salah satu kursi yang terdapat di pinggiran kelas nya

Tadi lina teman satu kompleknya mengatakan bahwa hari ini ia ada ulangan susulan yang mengharuskan nya ke ruangan guru dan rilana terpaksa menunggu nya

Selama satu jam rilana menunggu lina tetapi gadis itu tak kunjung datang juga membuat rilana dilanda kebosenan tingkat akut jika dirinya sangat hafal jalan pulang maka sudah sedari tadi ia memilih pulang dari pada lumutan menunggu lina tetapi apalah daya rilana yang baru setengah bulan menginjakan kakinya di jakarta yang keras ini

Mengapa ia tidak meminta jemput?jawaban nya simple rilana tidak ingin merepotkan sang tante satu satu nya orang yang kini rilana miliki di dunia yang kejam ini di jam seperti ini rilana yakin tante nya sedang sibuk mengurus toko kue yang merupakan sumber penghasilan nya untuk menghidupi rilana dan dirinya

Semenjak kepergian nene nya satu bulan yang lalu rilana terpaksa tinggal dengan ririn tantenya yang berbaik hati menawarkan tumpangan hidup padahal tadi nya ia sempat berpikir bahwa hidupnya akan berakhir dengan ditinggalkanya ia oleh sang nene

Rilana ingin membalas budi baik ririn selama ini maka dari itu ia hanya fokus dengan dunia ilmu tanpa menggenal kata bermain dalam hidupnya ia sibuk merancang masa depan nya untuk kelak membanggakan ririn dan mendiang sang nene yang sangat rilana sayangi

Tiba tiba lina datang tidak ada raut ceria yang biasanya cewe itu tunjukan ia hanya berjalan gontai menuju ke arah rilana

"ril"seru lina ia menghembuskan nafas nya jujur lina berat hati mengatakan hal ini kepada rilana ia takut mempunyai bakat menjadi tukang php

"iya"jawab rilana santai

"sory ulangan susulan gue masih banyak bu fika gak ngasih izin gue pulang palingan habis magrib gue pulangan nya lo pulang duluan aja nantinya kelamaan nunggu"jelas lina dengan raut wajah bersalah nya

Rilana tersenyum"gitu ya yaudah gak papa aku duluan ya lin"kata rilana berusaha meyakinkan lina bahwa ia baik baik saja

Rilana mulai berjalan menjauhi kelasnya dengan gestur tubuh yang terasa risau bagaimana ini ia kan tidak tahu jalan pulang dan tak ingin juga merepotkan ririn

Tanpa ada angin maupun badai tiba tiba hujan turun membasahi tubuh rilana membuatnya terkisap sekejap lalu berlari dengan tas nya menuju halte sebrang sekolah nya

Ponsel yang berada di saku nya berbunyi rilana meraih ponsel nya di situ tertera nama ririn pasti wanita paruh baya itu mengkhawatirkanya

"halo! rila kamu dimana sayang?" seru ririn di sebrang sana dari suara nya saja rilana yakin wanita yang bernotabe sebagai single parent itu sedang mengkhawatirkanya

"rila masih di sekolan tan"

"yudah bentar lagi tante jemput nya ini hujannya gede banget nanti kamu sakit kalau kedinginan lama lama"

ARILANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang