Hari ini adalah hari terakhir sebelum Beby pulang ke Bandung karna kegiatan Jkt diberhentikan untuk beberapa saat dalam artian memberikan kesempatan untuk para mamber menikmati pergantian tahun bersama keluarga masing-masing,keduanya kini sedang menghabiskan waktu berduaan di kosan Anin,bukan tanpa sebab mereka tidak merencanakan acara di luar rumah namun cuaca hari ini seperti nya tidak mendukung buat mereka pergi kencan.
"Yang bosen." Rengek Beby manja,sambil melingkar kan tangan nya di pangkuan Anin,karna posisi Beby yang tiduran sementara Anin duduk bersandar di kepala ranjang
membaca buku tak lupa kaca mata baca yang bertengger di hidung nya."Trus ngapain,mau makan,nyemil,atau main games duel atau apa,Hmm.?"tanya Anin melepas kaca matanya setelah menutup buku yang ia baca.
Terlihat Beby sedang berfikir.
"Hm bikin camilan aja,gimana.?" Anin menaikkan salah satu alisnya pertanda kurang faham.
"Kamu kan jago masak,jadi aku mau hari ini khusus makan masakan kamu." Anin tersenyum tipis.
"Oke siapa takut,kakak mau makan apa.?" Tanya Anin seketika dengan semangat Beby bangun dari posisinya.
"Apa aja,yang penting kamu yang bikin." Jawab Beby antusias.
"Ya udah,tapi please ya jangan ngrusuh,tunggu di kamar jangan keluar walaupun cuma jidat aja." Anin meraih gardigan coklat yang tergantung di sandaran kursi lalu berjalan menuju dapur.
"Yah kok gitu padahal pengen tau bikin nya kek gimana yang." Gerutu Beby yang masih terdengar jelas di telinga Anin.
"Sttt,,ngk ada,udah disitu." Larang Anin setengah berbisik karna pintu sudah sedikit terbuka.
Mau tidak mau Beby menuruti larangan Anin,gerutuan beberapa kali keluar dari mulutnya saat rasa bosan lagi-lagi ia rasakan.
"Aha prank tlfon aja." Girang nya meraih HP milik Anin yang terdampar di meja.
"1,2,3 stooop" hitung nya mengusap layar HP itu cepat lalu berhenti di salah satu nama.
"Waduh kok tante rona,Hmm kerjain apa ya." Tangan nya menempel di dagu seolah memikirkan ide jail untuk mengerjai salah satu mamber tertua di team nya itu.
"Iya tau,Khem,,Khem." Senyum lesung pipi nya muncul saat ide itu tiba-Tiba mendarat di jidat terang nya.
Tut,,tuuuut.
Tut,,tuuuut.
Tut,,tu
"Hallo,ada apa nin Tumben.?" Beby sedikit menjauhkan HP dari telinganya saat bibirnya tak bisa menahan tawa tanpa suara nya.
"Maaf,apa Anda keluarga pemilik HP ini.?" Tanya Beby dengan suara di berat-berat kan seperti seorang pria.
"Hallo,ini siapa?? Kenapa HP teman saya ada pada Anda.?" Suara rona terdengar mulai panik dan itu membuat Beby semakin bahagia.
"Pemilik HP ini ada bersama kami Anda tenang saja,tapi saya minta Anda tidak melapor pada polisi atau siapa pun,karna klau itu terjadi teman Anda akan kami buang ke laut." Ancam Beby tentunya berpura-pura.
"Hallo,siapa ini,dan apa maksud Anda tadi.?" Tanya sebuah suara namun bukan suara rona.
"Ya,kami menculik teman Anda,dan sebagai gantinya Anda harus menyiap kan uang sejumlah 100 juta rupiah." Ucap Beby sambil bangun dari rebahan nya,tangan kiri nya sibuk mencari sesuatu di meja belajar Anin.
Hingga ia menemukan beberapa balon,sambil mendegarkan rona dan Aurel yang sepertinya sedikit berdebat ia meniup balon itu hingga tak terlalu besar.