Di dalam taksi.
Beby kembali mengecek HP nya,hari ini harus nya Anin telah kembali dari liburan pendek nya pulang kampung,tapi sejak semalam gadis itu tidak merespons segala bentuk kerinduan dari Beby,chat,vicall maupun panggilan suara sekalipun,dan itu membuat Beby sedikit kebingungan dengan perubahan sikap Anin saat terakhir kali mereka berbalas pesan.
Dan itu membuat Beby mau tak mau meluangkan waktu nya sore ini untuk mencari gadis kesayangan nya itu di kos-kos an.
"Sudah sampai mbk." Ucapan sang Supir menyadarkan Beby sejenak.
"Oh iya,nih Pak makasih ya." Balas Beby sembari menyodorkan uang ke arah supir itu.
Setelah selsai dengan urusan taksi Beby sedikit merapikan bajunya dan berjalan memasuki kos-kosan khusus putri itu.
Tok,,tok,,tok.
Beby mengetuk pintu kayu beberapa kali ,ia lalu menempelkan telinganya disana untuk memastikan di dalam ada orang apa tidak.
"Iya bentar." Bibirnya menyungging kan senyum manis saat suara yang terdengar dari dalam sana ia yakini milik gadis yang sedang ia rindukan.
Cklek.
"Hay sa,,ehh kok,,sayang." Sapaan Beby terhenti karna tiba-Tiba Anin berniat kembali menutup pintu itu namun tertahan oleh kaki nya.
"Kakak ngapain kesini.?" Tanya Anin masih berusaha menutup pintu tanpa mengizinkan gadis berambut sebahu itu masuk.
"Ya kangen Lha apa lagi." Jawab Beby dengan suara keras,dan itu membuat Anin semakin kesal karna mengingat keadaannya sekarang mereka sedang berada di lingkungan yang akan pembuat orang lain heran.
"Ihh ngk usah teriak dong Kak." Bisik Anin dari arah dalam kamar.
Dan itu membuat ide konyol mampir ke jidat Beby.
"Biarin,klau kamu ngk izinin aku masuk aku akan teriak lebih keras,kalau aku itu pa,,"
Anin melebarkan matanya dan membuka pintu dengan cepat,membuat Beby Auto nyungsep.
"Aduhhh,,,kok ngk bilang klau di buka sih,kan kejedot." Rintih Beby mengelus pelipis nya yang terbentur lemari baju.
Setelah menutup pintu Anin menghampiri Beby.
"Duh,,Sorry ngk sengaja Abis kamu ngancem nya anti maenstream banget kan aku jadi kaget." Anin duduk di samping Beby yang sudah duduk di pinggiran kasur dan mengambil alih tangan Beby mengelus pelipis gadis itu.
Dan saat Anin fokus dengan pelipis ya Beby pun tak ingin menyia-Nyia kan keadaan,ia pun terus menatap wajah Anin yang kini berjarak tak kurang dari 5 cm dari wajahnya sambil tersenyum.
Merasa di perhatian seketika Anin salah tingkah saat matanya menemukan Beby yang tengah tersenyum menatap dirinya.
"Kamu ngk kangen sama aku.?" Tanya Beby lirih namun terdengar jelas oleh Anin karna jarak mereka yang deket.
"Engk,karna aku lagi marah sama kamu." Jawab Anin melipat tangan nya di dada dengan muka cemberut,dan itu sukses membuat Beby gemas.
"Ngambek kenapa sih sayang,Hmm aku salah apa.?" Tanya Beby memutar tubuh nya hingga kini salah satu kaki nya ia lipat dan menghadap ke tubuh samping Anin.
Tangan kurus nya meraih tangan Anin namun ditepis begitu Saja oleh sang pemilik.
"Ya kakak pikir aja sendiri." Balas Anin jutek.
"Dohhh,jutek amat sayang nya aku.?" Keluh Beby lalu seenak jidat merebahkan tubuh nya di kasur milik Anin dan melingkarkan tangan nya di pinggang Anin.
"Gimana bisa ngambek lebih lama,klau dia selalu manis seperti ini." Ucap Anin dalam hati melirik tangan Beby yang sudah saling terpaut di pinggang nya.
"Kamu beneran ngk tau salah apa.?"tanya Anin menoleh ke arah Beby,dan gadis itu hanya menggeleng lucu.
Anin menghela nafas dan meraih smartphone nya.
"Nih."
"ASTAGRE,,,apa-apa an ini." Kaget Beby melihat gambar yang Anin tunjukkan seketika membuat gadis itu bangkit dari posisi nya.
"Harus nya aku yang apa-apa an,kakak udah janji ngk selingkuh tapi in,,,"
"Sttttt,,," omelan Anin terhenti saat Beby meletakkan jari telunjuk nya di ujung bibir nya.
"Harus nya kamu tanya yang sebenarnya sama aku tentang foto itu,karna itu hanya sebagian atau ujung dari sebuah kejadian yang ngk kamu ketahui awal dan topik kebersamaan aku dan Shania." Beby menghentikan ucapan nya sejenak dan turun dari tempat tidur memilih menjatuhkan lutut nya di hadapan Anin.
"Dia sengaja minta waktu aku untuk ngobrol berdua karna memang ada hal penting yang kita bahas,dan itu ngk ada hubungan nya sama urusan pribadi atau masa lalu." Anin masih enggan menatap Beby yang kini berjongkok Di hadapan nya.
Beby meraih kedua tangan Anin lalu di genggam erat.
"Sayang,kamu perlu bukti apalagi kalau di hati aku tuh cuma ada kamu,Hmm.?" Tanya Beby dengan nada begitu lembut dan manis.
"Aku sudah berhasil Mengosongkan hati aku dari masa lalu dan menempatkan kamu di posisi tertinggi disana,dan itu semua yang membuat aku berkali-kali jatuh cinta sama kamu." Mendegar itu seperti mendapatkan sebuah oksigen baru untuk Anin,setelah Berhari-hari hatinya memanas dan sesak kini semua terasa lega.
"Coba lihat aku." Ucap Beby memegang dagu Anin menuntun wajah cantik itu menatap ke arah nya.
"Tidak ada alasan untuk aku menyakiti kamu,tidak ada alasan untuk aku kembali pada masa lalu dan meninggal kan masa depan,karna hanya orang bodoh yang mau jatuh di lubang yang sama." Lanjut Beby tulus dan sungguh-sungguh,Anin menatap dalam mata Beby untuk mencari kemunafikan di sana namun yang ia temukan justru ketulusan dan kerinduan disana.
"Percayalah,sejauh apapun aku bertingkah di luar sana kamu tetap satu-satu nya pemilik hati aku." Dan akhirnya Anin pun luluh,gadis itu tersenyum tulus ke arah Beby membuat senyum lesung pipi pun muncul di bibir gadis asal Bandung itu.
"Aku cinta kamu." Ucap Beby tulus.
"Aku juga cinta kamu." Balas Anin tak kalah lembut,perlahan Beby mengangkat tubuhnya untuk bisa meraih bibir Anin dan di cium nya penuh perasaan.
Dan sore itu menjadi saksi keduanya melepaskan kerinduan bersama.
TBC...
Gak tega akutuh klau bikin kesayangan sedih terus,jadi konflik nya ringan aja ya,kuharap kalian juga suka,Thanks guys byee.