Beby pov.
Hari ini tidak ada jadwal apapun tentang jkt48 dan aku berencana ingin mencari sesuatu untuk hadiah aniv untuk kekasih ku karna Kemaren aku hanya memberikan nya surprise.
Drttt,,,drrtttt,,,
Getaran HP yang ada di saku jeans ku menghentikan sejenak langkah ku.
Kak Saktia calling.
"Ngapain tlfon,Tumben." Gumamku saat tertera nama seseorang yang di ketahui banyak orang adalah rival ku karna dia dekat dengan Shania.
"Hallo assalamu'alaikum,Kak." Ucap ku menjawab tlfon nya.
"Walaikum salam,beb lu dimana.?" Tanya Kak Saktia dari sebrang tlfon.
"Gue lagi ada keperluan,kenapa Kak.?" Jawab ku yang ku akhiri dengan pertanyaan tujuan ia menelfon ku.
"Bisa ketemu ngk? Gue ada perlu nih sama lu." Aku berfikir sejenak mengira-ngira ada apakah Kak Saktia ingin bertemu dengan ku.
"Bisa sih Kak,tapi beneran deh,lu Tumben ada urusan sama gue." Siapa yang tidak heran ketika seorang Kak Saktia yang memang jarang menghubungi ku kini malah ingin bertemu dengan ku.
"Set dah,lu ngk usah curiga gitu deh,tenang aja ini bukan masalah Shania kok." Dih siapa juga yang mikir kesana,ada-ada aja nih orang.
"Ya udah deh,1 jam lagi temuin gue di f5 restoran Jepang disana." Ucap ku menjawab ajakan nya.
"Sip,oke deh,Thanks ya udah ngluangin waktu buat ketemu gue,walaupun terasa aneh karna ini pertemuan pertama kita yang hanya berdua dan mendadak." Ucapnya mungkin merasakan keanehan yang aku rasakan.
"Gpp kok Kak,ya udah klau gitu aku tutup ya,sampai ketemu nanti,assalamu'alaikum." Pamit ku sebelum mematikan sambungan tlfon.
Setelah itu aku pun meneruskan perjalanan ku mencari Kado untuk gadis kesayangan ku.
-----
1 jam kemudian.
"Hay Kak,Sorry ngaret,tadi macet banget." Ucapku menghampiri Kak Saktia di tempat yang udah kita sepakati.
"No problem kok beb,eh duduk dulu." Jawab Kak Saktia lalu menyuruh ku untuk duduk di hadapan nya.
Aku akui Kak Saktia memang sosok yang unik dan itu jelas berbeda dari cewek pada umum nya.
Mungkin hampir semua orang tau bahwa Kak Saktia itu punya image yang sedikit kocak,petakilan dan susah memahami obrolan yang terlalu rumit namun di balik image yang ia bangun dari semenjak ia bergabung di jkt48 itu dia adalah sosok gadis dewasa yang begitu baik lembut dan feminim,dan aku makin setuju dengan apa yang selama ini aku dengar dari mamber lainnya setelah pertemuan kita saat ini.
Karna yang ada di hadapan ku kini adalah bukan Kak Saktia yang seorang idol melainkan seorang mahasiswi yang sedang serius dengan tugas semester akhir nya,terlihat dari laptop yang sedang berada di hadapan nya,rambut yang terurai lurus dan cara duduk yang begitu anggun begitu mendukung sifat nya yang lebih terlihat kalem.
"Beb,kok nglamun." Lamunan ku tersadar saat ia melambaikan tangan nya di hadapan ku.
"Ehh ,,engk papa kok Kak." Jawab ku sedikit salah tingkah karna kepergok malamun.
"Loe pesen minum dulu gih,gue traktir anggap aja sebagai ucapan terima kasih untuk waktu nya." Ucap nya membuatku sedikit tidak enak.
"Apaan sih Kak,emang gue siapa dah,pake terima kasih segala,kan kita rekan kerja juga." Sahut ku mencoba mencairkan suasana.
"Ya udah pesen aja." Paksa nya,dan akupun memesan minuman yang ku ingin kan.
Setelah itu kita pun mulai ngobrol dengan sedikit serius.
Skip.
----
Setelah bertemu dengan Kak Saktia aku pergi ke f4 dimana tempat yang sudah aku anggap sebagai rumah kedua ku selama ini yaitu teater jkt48 karna hari ini ada latihan dengan mamber senbatsu dan UG.
"Ka Beby,baru dateng Kak."
"Bang boy."
"Beb,kabar baik kan."
"Hay kece."
"Kakak ganteng."
"ABAAAAANG."
Begitu lah sapaan yang aku dengar dari beberapa mamber yang melihat kedatangan ku dan yang terakhir paling keras pasti sudah pada bisa tebak kan itu siapa,(?) ya dia adalah sang global center K3 yang memiliki tingkat kealay an di atas rata-rata.
"Alay lo ge." Dengus ku melewati nya dan lihat lah gadis kelebihan gula itu hanya menujukkan deretan gigi nya yang gingsul itu padaku.
"Ta,tau Anin ngk.?" Tanya ku pada gadis tinggi yang sedang melakukan pemanasan.
"Tuh lagi sibuk sama pubg nya." Jawab Okta menunjuk gadis kesayangan ku yang tengah menatap serius HP nya dengan dagu.
Setelah aku mengucap kan terima kasih aku menghampiri nya.
Cup,,
"Serius banget sih sama HP nya,sampai aku dateng ngk di sambut,Hmm." Sapa ku setelah mendaratkan kecupan selamat datang di pipi gembul nya.
"Ihhh kakak bikin kaget deh." Kesal nya namun masih tak menoleh ke arah ku.
Aku ikut menatap ke arah ponsel nya yang ternyata memang tidak bisa diganggu karna di permainan itu ia tinggal seorang diri dan alive yang aku lihat sisa 12 orang,yang itu artinya membutuhkan konsentrasi yang lebih.
Dan akhirnya mau tak mau aku menunggu nya menyelesaikan permainan itu dan memilih duduk di hadapan nya,menatap segala expressi yang ia tunjukkan saat memainkan game itu.
Aku tertawa pelan saat expressi muka nya begitu mengemaskan dan beberapa helaan nafas juga aku dengar saat mungkin ia bisa mengalahkan musuh nya.
"Woooo,,,sabar-sabar,,ckk." Ucap nya panik sambil menegakkan duduknya.
"Mana si ihh ngeselin." Gerutu nya sambil mendekatkan HP nya ke arah wajah.
"YESSS uhuuuuu,,Chiken dong,"
Cuuuuup.
Sorak nya gembira dengan meninggalkan kecupan di ujung bibir ku sebagai hadiah nya.
Dan itu membuatku ikut bahagia merayakan kemenangan nya.
"Udah,,menang.?" Tanya Ku saat ia mulai menatap ku,dan dia mengangguk gemas.
Aku merentangkan tangan ku ke arah nya dan seolah mengerti apa yang aku inginkan ia segera memeluk ku erat.
"Aku kangen,kamu ngk kangen apa,Hmm?" Tanyaku masih memeluk nya.
"Kangen dong,mana mungkin ngk kangen." Jawab nya lirih.
"Klau kangen kenapa chat aku ngk di bales.?" Tanya ku membuatnya melepaskan pelukan kita seketika.
Dia menggaruk tengkuk nya yang aku yakin tidak gatal lalu meringis ke arah ku.
"Ya maaf,tadi kan aku nge game jadi ngk bisa buka." Aku menghela nafas mencoba memaklumi kebiasaan buruk nya ini,bagaimana pun juga game adalah salah satu kebahagiaan untuk nya.
"Oke,aku ngerti kok." Jawab Ku membuat nya kembali memeluk ku.
"Makasih udah selalu ngerti." Ucap nya lembut.
"Selama itu membuat kamu bahagia,alu tidak akan marah kok sayang." Balas ku tak kalah lembut.
"Semoga semua ini tidak cepat berlalu,karna masih banyak hal yang ingin aku lakukan untuk melihat nya bahagia." Batin ku menikmati pelukan tubuhnya.
TBC.
Masih ada yang minat baca kah??
Kasih saran untuk konflik mereka juga boleh kok klau bosen dengan cerita yang saya tulis,Thanks.