BRAAKKK.
Anin terlonjak kaget saat sebuah tumpukan foto berada di atas meja tepat di hadapan nya.
"Ci Shania maksudnya apa.?" Tanya Anin menatap Shania takut,pasalnya selama ia kenal Shania yang ia tau gadis itu baik dan dewasa banget tapi hari ini (?).
"Loe selingkuhin Beby nin.?" Tanya Shania menunjuk tumpukan foto yang baru saja ia lempar ke hadapan Anin.
Dengan tangan sedikit bergetar gadis itu menatap satu persatu foto yang menampilkan dirinya dengan gadis yang satu generasi dengan nya beberapa tahun yang lalu.
"Kak ini masa lalu dan,,"
"Dan Beby ngk tau apapun,iya kan." Sela Shania memotong pembelaan Anin sebelum nya.
"Bahkan dia ngk tau kan klau dia pacaran sama pacar orang." Anin mendongak dengan nafas memburu,konten yang sangat sensitif baginya kini sudah di ketahui oleh orang lain selain Desy.
Dan itu semakin membuatnya tidak tenang memikirkan hubungan nya dengan Beby.
"Kaka tau dari mana.?" Tanya Anin lirih.
"Hmm,,aku ngk nyangka ternyata wajah polos kamu tuh cuma kamuflase aja ya,cuma untuk menutupi keburukan kamu." Bukannya menjawab Shania malah mengungkapkan presepsi nya tentang gadis dihadapan nya saat ini,dan itu membuat Anin membulatkan matanya.
"Kemaren gue kira Loe emang pantes gantiin gue di hati Beby,tapi sekarang gue rasa ucapan itu gue Tarik lagi." Nafas Anin semakin memburu menahan emosi yang sudah siap meledak.
"Ternyata Loe tidak lebih baik dari gue,dan Loe,,"
"Cukup." Anin memejamkan matanya memberanikan diri memotong hinaan Shania yang terus membuat dada nya sesak.
Kreeek,,
Dengan gerakan cepat Anin berdiri dari kursi yang ia duduki.
"Setidak nya aku tidak menduakan dia dengan sahabat baiknya sendiri." Ucap Anin lalu meninggal kan Shania.
"Gimana dia bisa tau,klau aku pernah menduakan Beby dengan Ka Kinal." Batin Shania menatap punggung Anin yang telah menjauh.
---
"Dut Loe diem aja,sakit gigi.?" Tanya Feni mencubit gemas pipi Anin karna sedari tadi gadis itu hanya diam karna saat ini sebagian gen 3 sedang berkumpul bersama.
"Iya,ngk biasanya Loe diem,ada masalah.?" Tanya stefy yang kini ikut menatap ke arah nya.
"Ngk ada kok,udah lanjut ngobrol ngk usah perduliin aku." Jawab nya meraih gelas minum nya.
Sambil menyedot minumannya mata Anin melirik salah satu dari gadis yang kini di hadapan nya yang sedari tadi juga memperhatikan dirinya.
Tak berselang lama Anin mengalihkan pandangan nya saat gadis itu memberikan senyum yang tak biasa padanya.
"Nin,aku mau ngomong sesuatu,ikut yuk." Ajak gadis itu tiba-tiba menarik tangan Anin,Anin yang tidak siap pun hanya bisa diam dan terpaksa mengikuti gadis yang menyeret nya itu.
Sementara Desy yang tau Anin tidak nyaman segera mengubungi seseorang.
"Dih mau kemana sih mereka.?" Tanya Okta heran menetap gadis yang tiba-tiba menyeret Anin.
"Mungkin mereka punya urusan." Jawab Siska seadanya.
Bos bee : bos,ke cafe pelangi sekarang,dia bawa Anin pergi dan Anin tidak bawa HP dan tasnya di tinggal.