1. Pertemuan

298 40 4
                                    



"jam berapa sekarang?"

Seo Hyun melihat arloji di pergelangan tangan kanannya. Sudah pukul tujuh malam dan Seo Hyun tidak ada lagi kegiatan selain memberi makan peliharaan kesayangannya dirumah.

"Seo Hyun, semua sudah menunggumu di ruang makan lantai dua." Ujar sang manajer.

"oke."

Sang Manajer kembali berbalik menunggu lift terbuka. Sementara Seo Hyun masih duduk di pinggir dekat kaca gedung. Pemandangan di luar begitu menggoda matanya untuk bermanja pada indahnya gemerlap malam. Ponsel yang sedari ia pegang segera ia masukan kedalam tas. Lorong lantai empat memang cukup sepi. Beberapa ruangan sudah gelap karena lampu dimatikan. Seo Hyun berjalan dengan santai dan tidak sengaja matanya menangkap seseorang di ujung lorong dengan seseorang yang telihat memarahinya. Salah satu orang itu pergi dan menyisakan seorang disana. Seo Hyun tidak ingin ambil pusing maka ia segera masuk ke dalam lift yang sudah terbuka.

Pagi menjelang, matahari terlihat begitu bersemangat memberikan kehangatan pada makhluk bumi. Seo Hyun sudah bersemangat berbelanja disalah satu pusat toko buku. Ia berdiri di jajaran majalah dan melihat seberapa banyak wajahnya yang berada dihalaman utama majalah hari ini.

"ya, tidak buruk." Seo Hyun hanya mendapat satu majalah.

"hah! Majalah itu baru saja rilis hari ini. Anda ingin membelinya nyonya?"

Seseorang sepertinya berbicara dengan Seo Hyun, wanita itupun menoleh dan mendapati seorang pria berpakaian kerja toko ini. Tapi bukan itu yang membuat Seo Hyun terkejut. Wajah pria itu!

"kau?" tunjuk Seo Hyun ke arah pria itu.

"siapa ya?" dengusan terdengar dari Seo Hyun.

"kau pria menyebalkan yang kemarin menjadi OB," Sejenak Seo Hyun mengambil jeda untuk menghela napas, "dan sekarang kau ada disini!"

"kalau tidak membeli lebih baik keluar dari toko ini, Nyonya."

"a-apaan ucapanmu barusan?!" Seo Hyun semakin kesal dengan pria menyebalkan yang ia temui untuk kedua kalinya.

"memangnya kau siapa?"

"kau tidak mengenalku?"

"tidak."

Seo Hyun menggeram marah lalu mengalihkan pandangannya kembali ke jejeran majalah. Sempat ia melirik ke arah seragam yang di pakai pegawai pria disampingnya. Tapi, name tag pada baju kerjanya tertutu oleh kain yang bersandar dibahu pria itu.

"kalau marah begitu kau terlihat imut, Nyonya."

"Tsk!"

"Kalau begitu saya pergi dulu. Jangan merindukan saya ya."

"Pria itu!" desis Seo Hyun sambil melihat kepergian pegawai toko itu berjalan dengan santai bersenandung pelan.





"Jadi, kapan kalian akan menikah?"

Restoran China itu kini diramaikan dengan sekumpulan wanita. Mereka adalah teman-teman Seo Hyun yang saling dipertemukan karena perkenalan hingga mereka semua dekat sampai sekarang. Restoran China ini milik Yuri salah satu wanita di squad ini. Mereka lebih sering berkumpul disini karena masakan China memang nikmat dan terlebih restoran ini milik dari salah-satu mereka. Pusat perhatian mereka kini pada jari kiri milik Tiffany. Kembali Seo Hyun berdecak kagum karena pernikahan Tiffany.

The Bee's Knees ( On Going )Where stories live. Discover now