Bagian 13

11 3 0
                                    

"bunda fajar izin bawa tasya keluar sebentar ya". Ucap fajar ramah kepada bunda tasya

"oh iya nak hati hati yah, jangan pulang terlalu sore". Ujar bunda

"iya bunda makasih bun". Ujar fajar tersenyum

"lah kok bunda, tasya gamau ih". Tasya terkekeh

"gapapa sebentar ini kamu kan seharian tidur terus pusing bunda liatnya". Ucap bunda

"hmmmmm". Ujar tasya pasrah

*******

"kenapa lu gasuka keluar sama orang ganteng kayak gue?". Ujar fajar

"males gue sama lu, yang so ganteng banget, yakali kalo ganteng beneran-_".

"yeeee gue udah ganteng dari lahir". Ujar fajar percaya diri

Tasya diam, dia tak bergeming dengan semua ucapan fajar yang aneh itu, dia yang dingin, cuek, ternyata sikap itu dia berikan kepada orang yang belum terlalu mengenalnya tetapi sebaliknya ketika dia sudah kenal, sudah mulai akrab ternyata sikapnya berbanding terbalik dan berubah drastis, aneh emang ada ya orang kayak gitu.

Sepanjang perjalanan tasya hanya diam, tak mengeluarkan satu katapun dan disitu fajar memberanikan diri untuk memecahkan keheningan dintara mereka, tapi dia tidak tahu harus mulai dari mana nanti salah dikit tasya langsung marah, apalagi dia sekarang lagi badmood banget keliatanya.

"sya". Ujar fajar

Tasya hanya diam tak menjawab fajar, dia hanya melihat pemandangan yang sedari tadi di lewati dengan fajar diatas sepeda motornya.

"sya woy lu budekya". Ujar fajar dengan suara sedikit keras yang berhasil mengagetkan tasya.

"apasi lu ngagetin gue aja". Kesal tasya

"lah lu yang dari tadi diem aja ternyata lagi bengong, gue udah kayak abang tukang ojek aja dari tadi".

"apasi yaudah jalan aja bahaya ngobrol di jalan".

"lah kok lo jutek gini sama gue".

"bacot aja ih cepet bawa motor aja". Kesal tasya

"iya iya mbak tasya".

"lu bilang apa tadi?".

"apa? Katalo gaboleh ngobrol di jalan bahaya, sekarang ngajak ngobrol, gimanasi lu".

"gimana lu".

"ngambek mbaknya". Fajar ketawa sembari mengendarai motornya tasya spontan diam karena dia teramat kesal kepada fajar.

Tak lama kemudian motor fajar sudah memasuki area parkir di sekitar mall tanpa tasya sadari karena sedari tadi dia hanya bengong entah mikirin apa, tiba tiba suara fajar mengagetkan nya lagi.

"sya turun dong udah sampek nih, gue mau benerin motor dulu".ujar fajar

"eh udah sampek emang?" tanya tasya bingung

"aduhh makanya jangan bengong aja mbaknya". Ketus fajar

"mikirin apasi sya? dari tadi perasaan kerjaan lo bengong aja". Sambung fajar

"ehh enggak apa apa". Jawab tasya sembari turun dari motor fajar

Tak butuh waktu lama untuk memarkirkan motornya fajar kini tengah ada di samping tasya hanya dari tadi hanya diam tak bersuara, fajar bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan tasya, tapi dia tak berani menanyakan itu karena pasti tasya akan menjawab 'gue gak apa apa' yasudahlah.

Kini mereka sedang ada di tempat makan diarea mall tersebut, dan suasana nya benar benar hening tak ada yang mau memulai pembicaraan satupum, akhinya lagi lagi fajar mengalah demi orang yang ada di hadapannya itu.

"sya". ujar fajar

"hmm".

"lo mau makan apa? Jangan diem aja dong berasa gue duduk sama tembok gini". Ucap fajar kesal

"apa lo bilang, gue kesel sama lo, lo itu ya bikin gue gak mood sumpah". Jawab tasya

"lah gue kenapa? Ada salah sama lo sya?". Ujar fajar heran, salah apa yang fajar lakukan sebenarnya, padahal dia tidak melakukan apa apa sama tasya, fajar tak tau lagi dia harus ngelakuin apa, karena dia yang diam saja dari tadi bisa buat mood tasya ancur apalagi kalo dia bertingkah.

HEART'S OWNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang