4

4 0 0
                                    

Aku menyalakan radio mobilku, mencari-cari saluran yang memainkan lagu yang sesuai dengan perasaanku saat ini. Petikan gitar dari intro Real Friends milik Camilla Cabello pun mulai terdengar. Masih lagu yang sama sebelum kejadian itu, pikirku dalam hati.

No, I think I'll stay in tonight
Skip the conversations and the "Oh, I'm fines"
No, I'm no stranger to surprise
This paper town has let me down too many times
Why do I even try? Give me a reason why
I thought that I could trust you, never mind
Why all the switching sides? Where do I draw the line?
I guess I'm too naive to read the signs

Aku teringat saat masa-masa dimana aku dan Alycia masih berteman baik. Siapa yang tahu 4 tahun lalu bahwa persahabatan itu akan pudar? 

I'm just lookin' for some real friends
All they ever do is let me down
Every time I let somebody in
Then I find out what they're all about
I'm just lookin' for some real friends
Wonder where they're all hidin' out
I'm just lookin' for some real friends
Gotta get up out of this town

Akhirnya aku menepi ke tepi jalan, sama seperti yang kulakukan pada hari itu. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak mengalami kecelakaan itu. Aku membuka telepon genggamku dan isinya masih sama. Salah satu teman Alycia, Trisha mengunggah sebuah foto bersama teman-temannya, termasuk Alycia, dengan tulisan "Girls night out". Alycia benar-benar berbohong padaku tentang Kakak Mira yang pulang dari Singapura.

Aku melanjutkan perjalananku pulang ke rumah dengan perasaan sedih, marah, dan kesal. Memang semua kejadian yang terulang ini sudah aku alami sebelumnya, tetapi siapa yang tidak sedih dan marah jika seseorang yang sudah dianggap sebagai sahabat baiknya selama 4 tahun lalu pergi demi orang lain yang belum tentu memiliki niat baik untuknya? Dan sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Alycia berbohong padaku.

Kaki kananku menekan pedal rem perlahan dan berhenti di belakang garis putih ketika waktu pada lampu lalu lintas menunjukkan angka 60. Di sinilah kecelakaanku terjadi. Sebuah perempatan lampu merah. Tepat saat waktu menunjukkan angka 58, sebuah truk melintas dengan cepat, melewati bagian depan mobilku. Mataku sempat terpejam setelah beberapa saat. Aku takut jika aku akan kembali ke ruangan abu-abu itu, meskipun kali ini truk itu tidak menabrakku. Namun tak ada yang terjadi. Lampu yang tadinya berwarna merah, berubah menjadi kuning lalu hijau, dan aku melintas menelusuri jalanan untuk kembali pulang. Dalam perjalananku aku sempat berpikir, apakah mungkin ada sesuatu dari hidupku yang nanti akan kutemukan di sini? 

The Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang