3

4 0 0
                                    

17 lilin di hadapanku telah padam. Aku berharap agar aku tidak merasa sendiri lagi, karena banyak hal yang telah berubah selama beberapa tahun terakhir ini. Tak ada yang begitu peduli padaku. Aku yakin teman-temanku hanya datang, memberi hadiah, makan, lalu pulang tanpa memikirkanku lagi. Ayah dan ibuku jarang berada di rumah. Kini, mereka sering menghabiskan waktu di Bandung membantu kakakku yang baru dikaruniai seorang anak perempuan. Sedangkan adikku, dia sering  keluar rumah bersama teman-temannya. Aku mempunyai seorang teman dekat juga. Berbeda dengan adikku yang mudah bergaul dengan banyak orang, aku cenderung tertutup dan sulit terbuka dengan orang lain, kecuali dengan Alycia. Namun,seperti yang aku katakan tadi, banyak hal yang berubah selama beberapa tahun terakhir, begitupula dengan Alycia. Alycia kini lebih dekat dengan teman-teman barunya. Aku terkadang juga menghabiskan waktu istirahat sekolah bersama mereka. Bukan berarti aku tidak suka jika dia memiliki teman lain. Hanya saja, terkadang aku merasa mereka membicarakanku dan tidak suka padaku.

Pesta ulang tahunku akhirnya selesai setelah makanan penutup disajikan. Tamu-tamu pulang tak lama kemudian, mengucapkan selamat ulang tahun bagiku selagi mereka berjalan keluar restoran. Setengah jam kemudian, restoran itu hanya diisi oleh pelayan-pelayan yang membersihkan meja dan semua dekorasi. Aku mengambil tasku dan berjalan keluar dari restoran. Alycia dan teman-temannya berada di parkiran. Alycia yang pertama melihatku. Dia berjalan ke arahku. Aku tau apa yang ia akan lakukan berikutnya. Seharusnya kita akan berlibur ke sebuah villa di Puncak  be bersama teman-temannya yang lain. Namun rupanya, dugaanku sebelumnya benar. Mereka membenciku.

"Hey. Happy birthday!", sapa Alycia.
"Thanks." Aku melirik ke kawanan teman-teman Alycia. Mereka berpura-pura membicarakan sesuatu, tapi aku sadar mereka sudah tahu apa yang akan dikatakan Alycia berikutnya.
"Jadi untuk besok rencana kita ke villa dicancel dulu ya. Kakak Mira tiba-tiba pulang dari Singapore. Dia mau quality time sama keluarganya. Mungkin next time ya, Ra."
Dan di saat itulah aku tersadar bahwa aku telah kehilangan teman terbaikku.

The Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang