BTOB - For You🎶
Riska pov
Huft udah senin aja kaya nya waktu libur sebentar banget bahkan untuk menghindar sama mantan aja susah :))
Ok Riska lu harus lupain dia. Dia udah lupain bahkan nyampakin lu. Move on move on!
"Oy ngelamun bae, kesambet aja lu." Ucap Irma yang ngebuat gue sadar akan lamunan gue.
"Apasih Ma, gak ngelamun juga." Elak gue.
"Ya ya terserah lu dah. Belajar sono abis ini kita mau ujian."
"Ha? Ujian apadah kok gue gatau."
"Ujian hidup. Kalo kita gak bisa hidup nanti remed." Timpal Hyera tiba-tiba.
"Apasih Ra, belum dapet asupan ya dari Jihoon."
"Iya nih anjir gak inget istri dirumah dah si Jihoon tuh gak pulang-pulang."
Yah nih bocah mulai dah nge halu nya. Iyain aja ya guys biar hidupnya bahagia terus :))
"Udah lu pada belajar gak bisa aja pada nyari contekan." Ucap Irma.
------------------------------------------------------------
Kenapa sih bu Ita harus ujian dadakan. Mending kalo pelajarannya kaya sejarah atau apa, ya ini biologi ujian dadakan pula.Untung gue udah nyiapin contekan ya walaupun tulisannya gak jelas karena buru-buru takut bel masuk.
"Oke baik semuanya jadi langsung aja kita ujian ya, ibu tau kalo kalian udah pada dikasih tau kelas lain kalo ada ujian mendadak jadi pasti kalian udah persiapin semuanya kecuali contekan." Jelas Bu Ita sambil mulai bagiin kertas ujiannya.
"Kertas ujian udah kebagian semua kan, jadi silahkan kerjakan ujian sebaik mungkin. Ibu ingatkan sekali lagi penglihatan ibu tajam yang ketauan nyontek langsung ibu ambil kertas ujian, yang nyontek pake hp ibu ambil hp nya dan kalian bisa berurusan langsung dengan kepsek."
Gue udah gak peduli sama yang bu Ita bilang. Ok jadi gue ngerjain apa yang gue bisa. Aaaashiappp.
"RISKA KAMU NGAPAIN NUNDUK KAYA GITU." Bentak Bu Ita sambil jalan ke arah gue.
"Kamu ngelanggar peraturan dari ibu kamu harus tau kosekuensinya. Dan kamu juga Gibran." Ucap Bu Ita sambil ngambil hp Gibran.
"Kalian semua sudah dikumpulkan semua? Kalo gitu ibu pamit."
"Ahh ibu tetep ngasih saya nilai kan bu, iya kan bu." Ucap gue sambil terus ngikutin bu Ita jalan.
"Gak bisa, siapa suruh kamu nyontek? Ini udah balasan atas perbuatan kamu ya."
"Bu saya minta kembaliin hp saya." Gibran tiba-tiba dateng dan minta hp nya. Gak bakalan dikasih lah gue minta nilai aja gak dikasih.
"Atas apa saya bisa ngembaliin hp kamu?"
"Itu hadiah dari ayah."
Tiba-tiba bu Ita langsung ngasih hp nya ke Gibran. Ini gak adil banget.
"Lah ibu kok Gibran minta hp dikasih, saya cuma minta nilai bu masa gak di kasih bu." Muka gue udah di melas-melasin biar Bu Ita kasihanin gue.
"Kamu harus punya kekuasan dulu." Ucap bu Ita dingin terus ninggalin gue yang cengo karena gak ngerti.
"Maksudnya apa coba kekuasaan. Ah terserah bu tua aja gue ikhlas jalanin."
------------------------------------------------------------
"Gimana Ris?" Tanya Shinta setelah gue balik ngejar Bu Ita tadi."Ya gitu, nilai gue gak selamat."
"Kurang pro lu nyonteknya." Ucap Irma santai.
"Mau gimana lagi coba udah pro banget ini tapi emang ibu nya terlalu peka jadi tau aja." Pasrah gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Ficção AdolescenteKetika seseorang yang kita inginkan malah menyia-nyiakan kita