Chapter 13

722 85 5
                                    

Seluruh persiapan untuk menangkap KID telah disiapkan dengan matang. Jirokichi merasa sangat percaya diri dengan perangkapnya kali ini. Sebuah rumah kaca berbentuk berlian besar diletakkan di tengah-tengah hotel. Rumah kaca itu berisi berbagai jenis tanaman hijau yang tergolong langka. Kemudian para pengunjung dapat menikmati keanggunan dan keangkuhan Berlian Sutoyo yang mencolok di antara kerimbunan 'hutan' itu. Tentu saja, rumah kaca tersebut dilengkapi berbagai jebakan di dalamnya, seperti dungeon yang mematikan. Kamar-kamar hotel mengelilingi rumah kaca dan tentu saja semuanya mengarah pada si maskot hotel. Dinding koridor terbuat dari kaca membuat para tamu dapat senantiasa menikmati pemandangan sejuk. Di atas rumah kaca, ada pengaman tambahan untuk mencegah KID melarikan diri, yaitu lapisan kaca dan lapisan beton. Jirokichi tidak bisa membiarkan bagian atas rumah kaca tersebut kosong melompong karena terlalu beresiko--karena, pasti tak hanya KID yang akan mengincar berlian itu. Akan tetapi menutupnya rapat dengan beton juga akan tidak menyenangkan bagi tanaman-tanaman yang hidup di dalamnya. Itu sama saja membunuh mereka secara perlahan. Dan juga, ia membutuhkan cahaya bulan purnama malam ini untuk menunjukkan betapa menakjubkannya Berlian Sutoyo pada seluruh tamu yang hadir dan tamu utamanya si pencuri itu, Kaitou KID.

Beberapa polisi yang dipekerjakan oleh Jirokichi mulai hari ini untuk menjaga berlian itu berdiri di setiap sudut rumah kaca berlian. Mengelilinginya dengan tubuh tegap dan wajah serius. Ruam kemerahan bekas cubitan Inspektur Nakamori menghiasi wajah mereka.

Para tamu yang sengaja memesan kamar hotel untuk menyaksikan KID malam ini berdiri memenuhi koridor depan kamar hotel mereka masing-masing, menanti kedatangan KID dengan tak sabar. Bahkan para kru kamera sudah siap di posisi mereka masing-masing untuk menangkap kemunculan Kaitou KID.

Yang mereka tidak tahu... KID sudah hadir di antara mereka sejak beberapa jam yang lalu.

...sebagai Kudou Shinichi.

Conan mendengus memperhatikan KID yang berkeliling dengan santai memeriksa ini dan itu sesuka hatinya. Sama sekali tidak khawatir akan ketahuan.

"Jadi Kudou Shinichi itu sangat luar biasa ya. Ia dipercaya banyak orang jadi tidak ada yang mempertanyakan apa yang aku lakukan. Ya, walaupun sesekali aku harus menjelaskan sedikit. Tapi aku tidak perlu khawatir akan dicurigai!" ujar KID sambil tersenyum lebar saat ia sudah berada di samping Conan. Ikut bersandar pada meja lobi hotel sambil memperhatikan sekeliling dan menunggu waktu kemunculan yang tepat.

"Tsk." Conan memalingkan muka dengan kesal. Kalau saja Haibara memiliki persediaan obat penawar yang bisa membuatnya kembali menjadi Kudou Shinichi, ia pasti bisa menghancurkan apa pun rencana KID malam ini. Sayangnya persediaan obat itu sudah habis. Malah, saat ia meminta pada Haibara tadi, ia justru dimarahi habis-habisan oleh si pemilik nama asli Miyano Shiho karena ia sering diam-diam mengambil persediaan obat yang bahkan belum sempurna itu.

"Tiga puluh menit lagi." Inspektur Nakamori berteriak lantang menyuruh para bawahannya untuk bersiap dengan kemunculan KID.

"Bukankah kau harus mulai bersiap-siap untuk muncul, Kaitou Kid-san? Mereka menantikanmu loh." telunjuk Conan menyusuri para penonton yang menjejali lantai dua sampai lantai enam. Lantai satu dikhususkan untuk tamu undangan spesial dan para polisi yang berjaga.

KID tersenyum kecil menanggapi celoteh Conan yang dipenuhi nada sindiran dan tidak suka itu. Namun senyum itu tidak bertahan lama karena tiba-tiba saja KID diselimuti perasaan tidak menyenangkan dan perasaan was-was seolah sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Apakah karena malam ini bulan purnama bersinar terang?

"Dua puluh lima menit lagi." suara Inspektur Nakamori kembali terdengar.

"Tantei-kun," panggil KID pelan tanpa menoleh. Pandangannya masih tertuju pada Inspektur Nakamori yang mondar-mandir sambil memerhatikan jarum jam yang bergeser pelan.

"Hm?" Conan menoleh menanggapi.

"Kemarin, aku telah membantumu, kan?"

"Iya, benar. Lalu?" Conan sedikit mengerutkan kening. Tidak biasanya KID membahas peristiwa yang sudah lalu.

KID tersenyum kecil sambil menahan perasaan dingin yang menyelimuti dirinya. Ia kemudian berkata dengan santai seperti biasa seolah perasaan was-was yang ia rasakan hanya angin lalu. "Karena aku telah membantumu, kau juga harus membantuku."

"Baiklah, aku juga tidak mau berutang budi padamu. Palingan, kau hanya tak ingin aku mengganggumu kan." Conan melipat tangannya di depan dadanya.

"Pokoknya, tepati saja janjimu." bisik KID pelan nyaris mendesis membuat Conan menoleh dan mengamati air muka pemuda itu. Conan tidak bisa untuk tidak berpikiran bahwa ada yang aneh dengan KID malam ini.

"Iya iya! Kenapa khawatir sekali sih? Aku benar-benar tidak akan menghalangimu malam ini!" Conan berkata cepat setelah berhasil mengingat beberapa kali ia tetap berusaha menganggalkan rencana KID walau KID sudah memperingatkannya jangan. KID tersenyum kecil bahkan nyaris mengeluarkan tawa seolah ia tahu persis apa yang dipikirkan oleh si detektif kecil. Tapi senyum itu... tampak sedikit lega?

"Lima belas menit lagi!"

×××

[TAMAT] Frienemies (Detective Conan × Magic Kaito 1412) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang