7. Hari Pertama Kerja

8K 442 96
                                    

Radit Erlangga POV

Hari ini adalah hari pertama, aku bekerja menjadi Babysitternya Nugi.
Kamarku berada di lantai atas, di samping kamarnya Reza, dan kamar Nugi ada di depan kamar kami berdua.
Pagi ini aku bangun jam 5, dan setelah sholat subuh, aku pergi ke dapur untuk menyiapkan makan pagi.

" Pagi Bi ? ."

Aku menyapa Bibi yang lagi memasak di dapur.

" Eh Dent Radit, tumben sudah bangun pagi - pagi begini Dent ."

Aku hanya tertawa menanggapi pertanyaan Bibi.

" Panggil Radit saja Bi, karna aku juga bekerja di rumah ini,... aku sudah biasa bangun pagi kok Bi, dan aku juga bisa masak, makanya pengen bantu Bibi di dapur ."

Bibi hanya tersenyum saja padaku.

Lalu aku membantu Bibi menyiapkan sarapan pagi, aku membuatkan nasi goreng khusus untuk Nugi.
Karna bagaimanapun juga, aku harus buat Nugi suka kepadaku, jika tidak... Aku bakalan di pecat jadi Babysitternya nanti.

" Raditt... Ternyata kamu di dapur, tante menyari kamu sampai ke kamar, tetapi kamu gak da ."

Aku di kejutkan oleh Tante Maya.

" Eh... Maaf tante, Aku lagi membuat nasi goreng spesial untuk Nugi ."

Lalu Tante Maya melirik piring yang aku pegang.

" Yasudah... Nasi gorengnya tarok di atas meja dulu, kamu pergi bangunin Nugi, sekalian memandikanya dan membantunya memakai baju sekolah ."

" I.. Iya.. Tante ."

Aku agak gugup menjawab Tante Maya, aku memang tidak tau jadwal kerjaku, lagian aku baru... Masih bingung mau melakukan apa.

" Eh.. Tunggu Dit.. Tante samapi lupa.. Ini jadwal kerja kamu, semuanya sudah ada di sini, jadi kamu gak perlu bingung lagi ."

Tante Maya sepertinya bisa membaca pikiranku, dia memberikan secarik kertas padaku, baguslah kalau begini, aku gak bingung lagi harus ngapain.

Lalu aku bergegas menaiki lantai atas, dan menuju kamar Nugi.
Tetapi sebelum masuk kamar Nugi, aku melirik sebentar ke kamar Reza, terlihat sepi dan sepertinya dia belum bangun.

Tuh orang belom bangun juga jam segini, memangnya dia gak ke kampus ? Dasar  anak orang kaya, sukanya malas - malsan saja, cuma mengaharapkan duit orang tua saja.

Lalu aku pun bergegas masuk kamar Nugi, dan sepertinya dia sama saja dengan abgnya, dia masih tertidur pulas di atas kasur.

" Nugii... Ayo bangunn... Nugi kan harus sekolah ."

Aku mengguncang tubuh mungilnya, tapi dia hanya mengeliat - ngeliat saja.

" Kalau gak mau bangun, abg gak jadi lah kerja di sini, Nuginya bandel dan gak mau sekolah ."

Aku berkata agak keras, dan membuatnya melompat bangun.

" Iya... Nugi bangun nih, tapi Bg Reza jangan pergi ya ? ."

Aku tersenyum melihat wajah bantalnya.

" Nah gitu dong... Nugi kan anak pintar, sekarang ayo kita mandi ."

Nugi hanya menurut saja padaku, lalu aku memandikanya dan memakaikanya baju seragam.

" Nugi kan udah gede ? Masa belum bisa memakai baju sendiri ? ."

Aku bertanya padanya, sambil menyisir rambutnya.

" Nugi bukanya gak bisa bg, tapi kurang rapi... Nanti di sekolah di marahin sama Bu Guru ."

Radit & Reza [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang