7

251 19 4
                                    


________________________•>

"Ah...serasihnya, sepertinya kalian lebih baik...." Irene menggantungkan kata-katanya yang membuat Darren, Jusef, dan Siwon penasaran..
"...menikah!" Sambung Irene dengan senyum manisnya itu.

Blushh

"M-mwo??" Ucap Darren dan Jusef secara bersamaan dengan pipi Jusef yang menjadi merah merona itu. "Iya..menikah" Kata Irene meyakinkan nya lagi, Jusef melepas tangan Darren dan mendekat ke Mamanya.
"Mam-ma s-serius????" Tanya Jusef
"Tentu saja sayang, umurmu sudah cukup menurut Mama. Iya kan Pa??" –Irene
"Em..yah, benar kata Mama Jusef, umurmu sudah cukup untuk menikah" Siwon setuju dengan perkataan istrinya itu.

"Ah...maaf Ketua dan Nyonya Irene, saya permisi ke kamar mandi, permisi" Pamit Darren yang sedari tadi hanya mendengarkan Ketuanya itu berbincang dengan keluarganya.
"Oh oke Kim" Jawab Siwon.

"Ah...jinjjaa" Darren mendecak sambil berjalan menuju kamar mandi.
Darren berjalan menuju salah seorang pelayan, "Maaf..kamar mandi dimana ya?" Tanya Darren
"Disana Tuan" Balas pelayan itu sambil menunjuk arah kamar mandinya
"Baiklah terimakasih" Ucap Darren pergi kearah kamar mandi, "Ndeeee.." Balas pelayan.



Disisi lain...

"Ah...Bang, itu gue liat si Kim kekamar mandi dengan muka yang beraura negatip gitu dah" Ucap Wendy pada Danzel, "Mhoshokh??" Tanya Danzel yang sedang mengunyah dessert. "Iye bener, tadi itu si Kim!" Wendy meyakinkan lagi agar Danzel percaya padanya. "Ah...coba gue samperin dah" Ucap Jung Seok berjalan menyusul Darren ke kamar mandi,
"Mantapp kau bang Seok!" –Wendy

Klekk

Seokkie masuk ke kamar mandi, memperlihatkan Darren yang berdiri berdiam diri di wastafel dan dia kaget saat melihat Seokkie masuk.
"Hyung toh, kirain siapa" Darren menyengir canggung
"Ya, ini aku Kim, khem" Seokkie mencuci tangannya sebelum menanyakan Darren kenapa. "Aku mau bertanya..." –Seokkie
Darren menundukan kepalanya, "Hey, liat hyungmu ini...aku mau tanya" Seokkie sedikit kesal dengan si Kim yang aneh ini.
"Iya, Hyung" Darren mengangkat kepalanya.

"Ada apa huh? Apa ada masalah" Tanya Seokkie menatap matanya dalam-dalam, benar-benar tidak mau jika Darren bohong.
"Tidak Hyung, gwenchana" Darren mengalihkan kontak mata dengan Seokkie, "Ck! Aku tau kau berbohong padaku, Kim...aku ini hyungmu kan? Kau bisa mencurahkan apa yang ingin kau katakan, aku selalu ingin dan bersedia menjadi tempat berkeluh kesah kalian semua. Tapi entah kenapa kalian malah selalu larut dalam kesedihan itu, a-apa kah kalian semua akan  berfikir bahwa aku merasa sedih atau tidak? –B-baiklah jika memang kalian tidak ingin aku menjadi berguna bagi kalian. Aku...ak-aku tak apa, sungguh aku tak apa apa jika memang itu keinginan kalian, ak-aku per–" Perkataan Seokkie terpotong..

"Hyung.." Darren memeluk hyungnya yang menangis itu dengan erat, sungguh...Darren tidak pernah menyangka hyungnya yang manis dan lembut ini bisa meledak dengan sangat luar biasa seperti ini.
"Hyung..maaf, sungguh" Darren mengelus rambut Seokkie dengan kasih sayangnya...
Dan Seokkie? Dia sudah tidak bisa menahan isakan nya lagi, dia menangis sejadi-jadinya di pelukan Dongsaeng–nya itu.

__________________________

"Lama amat sih dikamar mandi gila" –Wendy
"Lu ngapa sih elah! Bawel amat! Tunggu sebentar lagi" –Seulgi
"Iye Wen, berisik tau lu tuh" –Farrel

Krett—

Seokkie keluar duluan dari kamar mandi dengan  mata merahnya masih dengan isakan, dia tidak menghampiri sekerumpulan kelompoknya tapi dia keluar dari ruangan ini entah kemana.

"Loh?? Bang Seok kenapa? K-kok matanya merah??" –Seulgi

.

.

.

.

.

.

Update dong wehehee:3
Maap kan lama tak update yaaa~

.

.
Maaf jika ada typo atau salah kata karena author juga manusia 🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIGER BOYS-;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang