2.uupp

1.7K 43 0
                                    

"Huts apa ini titik titik.kamu kira ini kita lagi materi semapur apa.ya kalau Dayana suka ke Abang emang masalah buat Ajeng"ucap ku sambil tertawa

🐾🐾🐾🐾

Dayana pov

Aku merasakan panas dingin seketika saat Ajeng mengatakan hal itu.namun ada yang lebih membuat diriku lebih dari panas dingin saat bang Ardian
mengatakan 'Huts apa ini titik titik.kamu kira ini kita lagi materi semapur apa.ya kalau Dayana suka ke Abang emang masalah buat Ajeng' entah mengapa pipiku memerah seperti udang rebus dan jantung ku seolah olah meloncat begitu saja dari tempatnya.

"Ya elah bang...Ajeng sih gak masalah bang tapi lihat tuh Dayana pipinya memerah gara gara Abang ngomong kaya gitu..hahah"ucap Ajeng

Yang membuat bang Ardian melihat ke arah Ku

"Bentar dulu kau kenapa pipinya memerah seperti itu Dayana."ucap bang Ardian

"Engga kok bang cuma kepanasan saja jadinya ya seperti ini"ucapku ngeles

"Owh..."

"Ohya kamu sih kenapa tiba tiba pingsan apa kamu lagi sakit"tanya Rina padaku.

"Gak sih aku cuma kecapean aja kemarin kan aku baru pulang dari pengembaraan 3 hari 2 malam.ya jadinya gini"ucapku

"Lah kalau kamu cape istirahat' aja dulu gak usah latihan saka dulu kamu ini"ucap bang Ardian yang ku jawab dengan anggukan meng iyakan

"Yasudah karna kamu udah siuman Abang mau solat duhur dulu.kalian berdua mau ikut ga...?"tanya bang Ardian

"Ajeng di sini aja lah sama Dayana,Ajeng juga lagi gak solat mungkin rina Solat"ucap Ajeng

Dan akhirnya Rina dan bang Ardian Berangkat menuju masjid.sedangkan aku masih di tatap tajam oleh Ajeng

"Kenapa Lo matanya kaya gitu" tanyaku

"Halah Lo seneng kan di tolongin sama bang Ardian,,,ngaku aja lah.."

"Apaan sih jeng lutu ya mulutnya comel....banget sampe pingin gue tarik tu sampai depan sana"

"Alah lu senengkan apa lagi pas bang Ardian bilangin 'emang masalah buat Ajeng kalau Dayana suka sama abang'.huh gue yakin jantungku loncat mau keluar kan"ucap Ajeng sambil memoles hidungku dengan jarinya.

"Suka suka gue lah mau jantung gue loncat ke keluar ke bukan urusan Lo wleee..."ucap ku sambil menjulurkan lidah

"Dasar remaja kasmaran inget bentar lagi pkl lu gak bakalan sering sering Nemu bang Ardian"

"So tau Lo gue bakalan tiap hari ketemu bang Ardian kan gue pkl-nya di koprasi batalion...akuntansi mah bebas emang lu RPL huhuh susah banget cari tempat PKL.."

"Wah wah wah...modus lu ya pkl di batalion."

"Ye terserah makanya masuk akuntasi...hahahah"tawaku dan Ajeng yang menggema di awla olah raga ini.





Auto pov



Jam arloji milik Ardian sudah menunjukan pukul 01:30 waktunya untuk melanjutkan ke materi selanjutnya yaitu panjat dinding.

"Bang kita bakalan panjat dinding nih?"tanya Fauzan

"Lah iya.yang kamu lihat di depan ini wahana panjat dinding kan bulat panjat hati gebetan kamu yang tinggi nya tak terbatas kan"celoteh Ardian yang di sambut gelak tawa para remaja.

"Abang ini benar benar bucin rupanya"ucap Rina menambahkan.

"Sudah sudah ayo kita mulai materi panjat dinding ini...silahkan kalian pergi ke Abang Abang yang ada di ujung sana untuk memakai alat alat keamanan panjat dinding"ucap ardian sambil menunjuk anggotanya yang ada di ujung wahana tersebut.

Beberapa menit kemudian....



"Oke semuanya sudah siap.siapa yang ingin lebih dulu mencoba wahana ini kan tadi Abang sudah memberi contoh bagai mana cara memanjat tebing ini..silahkan ada yang mau mencoba"ucap ardian

"Saya bang"suara Dayana membuat ia menjadi titik fokus para anggotanya.

"Ah Dayana kamu mau coba duluan.apa kau sudah pulih betul"tanya Ardian.

"Aku tidak apa bang tenang sudah stronggg....."ucap Dayana sambil mengepal tangannya ke atas tanda dia sudah kuat.

"Ok kalau begitu.laki laki ada yang mau mencoba pertama bersama Dayana."

"Saya bang"jawab detian semangat

"Oke kalau begitu mari kita lihat siap yang akan memanjat paling tinggi Ayo berikan semangat untuk rekan kalian" uacap Ardian sambil memberi tepuk tangan pada kedua pemanjat pertama.

"Ok siap.tali sudah di pasang dan kalian berdua siap untuk memanjat"ucap petugas yang memasang tali pada pengait mereka berdua.

Dan panjat dinding pun di mulai Dayana mulai menginjakkan kakinya di batu batu yang berada di dinding satu persatu saat berada di tengah ketinggian yang di perkirakan sekitar 30 meter ini detian terpeleset membuat ia harus mengaku kalah pada Dayana.

Sedangkan Ardian hanya masih terpaku pada Dayana yang memang memiliki jiwa pemberani,di Tambah lagi dengan kecantikannya yang alami.dia tidak seperti para remaja yang berumur 19 tahun di luar sana yang sibuk pacaran gak jelas dengan mekap super menor.

"Bang kok bengong kenapa" tanya Dayana yang membuat lamuna Ardian benar begitu saja.

"Ah tidak papa.selanjutnya"ucap ardian mengalihkan pembicaraan.






Hay..Hay..Hay...! Para raiders pencinta Abang Abang tentara.
Gimana ceritanya bagus gak,,ini baru awalan ya masih banyak lagi cerita yang aktor angkat dari beberapa cerita yang nyata aktor alami...

Jangan lupa vote dan komen ya..jangan lupa pakai etika Ok..😉

Dilarang keras menjiplak...kaya kagak ada otak aja jiplak karya orang,,setidaknya hargai otak yang telah Tuhan berikan Ok 😇
Baybayyy....🤗😘

Kelana Cinta Abdi Negara...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang