VOTE & COMMENT JUSEYO
Sorry for the typo(s)
🍀
BRAK!
pintu ruang kelas kosong itu dibuka dengan kasar, mengaggetkan sepasang manusia berbeda gender yang tengah memagut panas itu terlonjak.
"Nana. Kenapa?" tanya pemuda dengan surai hitam sambil membenahi rambutnya yang berantakan mengabaikan perempuan yang sudah lemas diatas meja.
"Enooo~ kamu kok bikin nangis Lami sih! Tadi Lami nangis-nagis di depan kelas aku bilang katanya sama Eno." lelaki dengan surai pink itu merajuk.
"Loh? Emang aku ngapain Lami?" tanya Jeno bingung.
"Kata Lami kemarin kamu ngajak dia berdiri semaleman. Kakinya sakit tuh katanya, kan aku kasihan." jawab Jaemin dengan raut wajah sedih membuat Jeno mengusak rambutnya gemas.
"Hah? Kapan aku ngajak Lami berdiri semaleman?" Jeno mengerutkan keningnya bingung.
"Iyaa ih Eno kok gamau tanggung jawab, seenggaknya pijitin kek itu Laminya. Ihh apa sih namanya, itu tuh kata Felix singkatannya ONS, artinya berdiri semaleman gitu." Jaemin mencoba menjelaskan kesalahan Jeno.
Jeno menganga, lalu menepuk dahinya. Membuat catatan dalam pikirannya untuk berterimakasih pada Felix karena tidak mengotori otak sahabat dari jaman masih jadi spermanya.
"Eno pokoknya harus minta maaf sama Lami ya?! Kalau gak, aku gamau temenan lagi sama Eno." ancam Jaemin dengan wajah dibuat segarang mungkin.
Jeno hanya mengangguk mengiyakan.
"Iya iya, udah deh yuk pulang nanti dicariin mama loh. Aku anter ya." Jeno menggandeng tangan Jaemin keluar kelas sampai suara dibelakangnya menghentikan langkahnya.
"Jeno kita belum selesai!" teriak Xiyeon yang sudah sangat berantakan.
Jaemin hendak menoleh namun Jeno menahan kepalanya, dia takkan membiarkan Jaemin melihat pemandangan menjijikan seperti itu.
"Lu selesein aja sendiri. Jaemin lebih penting. Bye." balas Jeno sembari mengajak Jaemin ke parkiran.
🍀
NEXT OR NOT?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Innocent
Random[COMPLETED] "Jaemin itu polos atau bego sih?" ! bxb, Homophobic? Stay Away! ^^ - Start, 9/01/2019 -