《7》

35.1K 8.8K 5.5K
                                    

Kring!~

"Waktunya sembunyi."

Tanpa basa-basi, Jinyoung langsung narik tangan Jisung agar ikut dengannya.

Jisung agak terkejut bercampur takut. Di otaknya ada dua kalimat. Kalau Jinyoung beneran penjaganya dan bakal bunuh dia gimana? Tapi, kalau Jinyoung bukan penjaganya, kenapa harus dia yang diajak sembunyi?

"E-eh, lo ngapain bawa gua ke rooftof?" Tanya Jisung panik.

Jinyoung nggak menyahut. Dia terus narik Jisung lalu nutup pintu rooftof.

Setelah itu, dia balik badan dan natap Jisung intens. "Apa yang lo liat dari penjaganya?"

"K-kenapa lo nanya gitu?"

Jinyoung memicingkan matanya. "Lo bukan traitor nya, kan?"

"Ya enggak lah! Buat apa juga," sergah Jisung.

"Bagus lah, gue pengen nunjukin sesuatu." Jinyoung berjalan ke dekat pot bunga di sudut rooftof.

Kemudian, dia mengangkat sebuah kertas yang warnanya menyatu dengan tembok lalu memberikannya pada Jisung.

"Lo tau apa maksudnya?"

Jisung diam, dia fokus membaca tulisan di kertas tersebut.

09

"Tanggal lahir? Bulan lahir? Atau tahun lahir?"

Jinyoung langsung menjitak kepala Jisung. "Jangan bercanda! Mana ada di antara kita semua yang lahir tahun 2009."

"Ohh, ini tanggal atau bulan lahir kali!" Seru Jisung girang sendiri.

"Emang siapa?"

"Guanlin lah, dia lahir bulan September, kan bulan ke-9!"

Sadar akan ucapannya, Jisung langsung menutup mulutnya dengan kaget.

"S-sorry, gue cuma asal nyebut. Iya, asal nyebut doang, hehe."

"Ternyata lo juga mikir Guanlin."

Jisung melongo nggak percaya. Dia kira Jinyoung bakal marah karena Guanlin kan temen deketnya, eh taunya enggak.

"Kalaupun bener Guanlin, kenapa dia ngelakuin semua ini?"

Jisung menggedikkan bahu tanda tak tahu kemudian duduk di kursi panjang dan menopang dagunya dengan tangan. "Ada beberapa pelaku, Young. Penjaga, traitor, sama yang buat game. Kita aja gak tau penjaganya ada berapa."

Jinyoung ikut duduk di samping Jisung. "Dua, penjaganya ada dua. Karena nggak mungkin satu penjaga bisa bunuh dua orang di tempat yang berbeda. Apalagi tempatnya berjauhan," jelasnya.

"Lo bener, sih. Menurut lo siapa?"

"Gue baru bisa nyebut dua nama orang yang udah gue perhatiin gerak-geriknya."

"Cepet, gue penasaran," desak Jisung nggak sabaran.

"Jaemin sama Haechan. Kenapa? Tadi lo denger kan kalo Jaemin ngaku ngeliat gue lagi lepas jubah yang dipake sama penjaga? Itu udah jelas bohong. Kalo Haechan, dia suka banget nuduh orang di game ini. Dan mereka berdua yang ngajak kita semua buat nyari tahu tentang murid-murid yang meninggal setelah jam enam sore," jelas Jinyoung panjang lebar.

Jisung terbelalak. Dia langsung bangkit dari duduknya dengan wajah terkejut.

"B-bukannya tadi lo ke kelasnya Daehwi sama Guanlin, k-kok lo bisa tau kalo Haechan sama Jaemin ngajak kita semua?"





















































[1.5] 18.00 | 00line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang